Dalam tradisi Islam, setiap amalan baik senantiasa diawali dengan membaca "Bismillah" sebagai penanda ketundukan dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT. Kalimat mulia ini menjadi pondasi bagi setiap langkah, memberikan keberkahan dan kekuatan. Salah satu ungkapan yang sering kita dengar dan lantunkan, terutama dalam momen-momen kebersamaan atau saat memulai suatu perjalanan, adalah "Bismillah Tawassalna Billah". Ungkapan ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah pengakuan iman yang mendalam, sebuah seruan yang sarat makna, yang mencerminkan ketergantungan total hamba kepada Sang Pencipta.
"Bismillah Tawassalna Billah" memiliki arti yang sangat menyentuh. Secara harfiah, "Bismillah" berarti "Dengan nama Allah". Kata ini adalah permulaan dari ayat pertama Surah Al-Fatihah, surat pembuka Al-Qur'an yang menjadi rukun dalam setiap shalat. Kemudian, "Tawassalna Billah" berarti "Kami berserah diri kepada Allah" atau "Kami mencari pertolongan kepada Allah". Jadi, ketika kalimat ini diucapkan secara utuh, ia mengandung makna yang sangat kaya: "Dengan nama Allah, kami berserah diri dan mencari pertolongan kepada-Nya".
Ungkapan "Bismillah Tawassalna Billah" seringkali diperluas dalam bentuk shalawat atau pujian kepada Rasulullah SAW. Berikut adalah teks Arab yang umum dilantunkan, beserta transliterasi dan terjemahannya.
Dalam beberapa versi, lirik ini bisa diperluas lagi dengan pujian kepada para sahabat, para nabi, dan tentu saja, Rasulullah Muhammad SAW. Inti dari lantunan ini adalah pengakuan akan kebesaran Allah, kemuliaan Rasulullah, dan ketergantungan mutlak hamba kepada Penciptanya.
Mengucapkan "Bismillah Tawassalna Billah" bukan hanya ritual semata. Ia adalah penegasan akidah seorang Muslim. Ketika kita memulai sesuatu dengan menyebut nama Allah, kita mengakui bahwa segala kekuatan dan kemampuan datang dari-Nya. Tawakal kepada Allah adalah puncak dari keimanan, di mana seorang hamba melepaskan segala kekhawatiran dan menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Sang Maha Kuasa, setelah berusaha semaksimal mungkin.
Keluarga Rasulullah SAW, Ahlul Bait, juga disebut dalam lantunan ini karena kedudukan mereka yang mulia dalam Islam. Mencintai dan menghormati Ahlul Bait adalah bagian dari ajaran agama. Mereka adalah pewaris ilmu dan teladan bagi umat.
Frasa "Kullunā lillāh, wa lillāhil amru kulluh" mengingatkan kita akan hakikat keberadaan kita. Kita diciptakan oleh Allah, dan kepada-Nya kita akan kembali. Segala apa yang kita miliki, baik itu harta, ilmu, maupun kehidupan, adalah titipan dari-Nya. Oleh karena itu, seluruh hidup kita harus diarahkan untuk beribadah dan mengabdi kepada-Nya. Menyadari bahwa segala urusan berada di tangan Allah memberikan ketenangan batin dan kekuatan spiritual dalam menghadapi cobaan hidup.
Ungkapan ini sangat cocok diucapkan pada berbagai momen, seperti:
Dengan mengucapkannya, kita memohon perlindungan, kelancaran, dan keberkahan dari Allah SWT. Ini adalah cara untuk selalu menjaga hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, di mana pun kita berada dan apa pun yang kita lakukan. Semoga lantunan "Bismillah Tawassalna Billah" senantiasa menjadi pengingat dan penuntun langkah kita di dunia ini.