Dalam dunia perhiasan tradisional India, terdapat satu nama yang selalu membangkitkan citra kemewahan, sejarah, dan keagungan: anting Jodha. Dinamai berdasarkan Jodha Bai, salah satu istri Maharaja Akbar yang legendaris, anting ini bukan sekadar aksesori, melainkan sebuah warisan budaya yang memadukan seni emas dan permata dengan teknik pembuatan yang luar biasa rumit. Anting Jodha sering kali diasosiasikan dengan gaya Rajputana dan Mughal, menawarkan siluet besar, menjuntai, dan kaya akan detail ukiran.
Apa yang membuat anting Jodha begitu istimewa dan dicari hingga kini? Jawabannya terletak pada skala dan filosofi desainnya. Anting tradisional ini cenderung berukuran besar, dirancang untuk menarik perhatian, melambangkan status sosial, serta memancarkan aura keanggunan seorang bangsawan. Mereka bukan perhiasan sehari-hari, melainkan mahakarya yang diperuntukkan bagi perayaan besar, pernikahan, atau acara formal yang menuntut tampilan paling megah.
Karakteristik Utama Anting Jodha
Untuk membedakan anting Jodha dari jenis anting India lainnya, kita perlu memahami elemen-elemen khas yang sering digunakan dalam pembuatannya. Desainnya sangat terinspirasi dari arsitektur istana dan alam, dengan bentuk-bentuk geometris yang kompleks bercampur dengan motif flora.
- Desain Berjenjang (Tiered Design): Anting Jodha sering memiliki beberapa lapisan atau tingkatan, di mana setiap tingkat menampilkan ukiran atau batu permata yang berbeda, menciptakan efek visual yang dramatis saat bergerak.
- Penggunaan Permata Berwarna: Meskipun emas kuning adalah dasarnya, batu mulia seperti rubi (merah), zamrud (hijau), dan mutiara (putih) sangat dominan. Warna-warna ini tidak hanya indah tetapi juga memiliki makna spiritual dalam budaya India.
- Teknik Kundan dan Meenakari: Banyak anting Jodha otentik menggunakan teknik Kundan (penataan batu mulia tanpa menggunakan logam penyambung terlihat) dan Meenakari (seni enamel berwarna di bagian belakang perhiasan), menjadikannya karya seni dua sisi.
- Kait Gantung (Jhumka Style Accent): Walaupun fokusnya adalah pada desain keseluruhan, banyak versi modern atau klasik menambahkan aksen Jhumka (lonceng kecil) di bagian ujung bawah untuk memberikan gerakan dan bunyi gemerincing yang khas.
Anting Jodha di Era Modern
Meskipun sejarahnya kaya, anting Jodha tidak tenggelam dalam masa lalu. Para desainer perhiasan kontemporer telah berhasil memodernisasi siluet besar ini agar tetap relevan. Versi modern mungkin menggunakan emas putih, mengurangi volume permata, atau mengadopsi pola yang lebih ramping. Hal ini memungkinkan wanita modern untuk menikmati kemewahan gaya Jodha tanpa harus tampil terlalu tradisional atau berat.
Saat memilih anting Jodha, baik yang otentik maupun yang terinspirasi, pertimbangkan beratnya. Karena ukurannya yang besar, kenyamanan adalah kunci. Banyak perhiasan besar India dilengkapi dengan penyangga tambahan (seringkali berupa rantai tipis yang disematkan di rambut) untuk mendistribusikan berat agar tidak membebani cuping telinga.
Memakai anting Jodha adalah sebuah pernyataan. Ini adalah penghormatan terhadap keindahan kerajaan India masa lalu, sekaligus sebuah cara untuk menyuntikkan drama dan kemegahan dalam penampilan Anda. Kilau emasnya yang dipadukan dengan warna-warni batu permata menjamin bahwa siapa pun yang mengenakannya akan membawa aura keagungan yang tak lekang oleh waktu. Anting jenis ini membuktikan bahwa kemewahan sejati terletak pada detail dan cerita di baliknya.