Mengalami gejala sering buang air kecil (BAK) yang disertai mual bisa sangat mengganggu dan menimbulkan kekhawatiran. Kombinasi kedua gejala ini sering kali menjadi pertanda adanya sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Penting untuk mengenali potensi penyebabnya agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.
Sering buang air kecil, atau yang dalam istilah medis disebut poliuria, adalah kondisi di mana seseorang merasa perlu untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya. Frekuensi normal buang air kecil dapat bervariasi antarindividu, namun umumnya berkisar antara 4 hingga 8 kali dalam sehari. Jika Anda merasa frekuensinya jauh lebih tinggi dari itu, terutama di malam hari (nokturia), maka ini patut diwaspadai.
Sementara itu, mual adalah sensasi tidak nyaman di perut yang seringkali disertai keinginan untuk muntah. Mual bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan pencernaan sederhana hingga kondisi medis yang lebih serius.
Kombinasi dari kedua gejala ini bisa mengindikasikan beberapa kondisi kesehatan. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang perlu Anda ketahui:
ISK adalah salah satu penyebab paling umum dari gejala ini, terutama pada wanita. Bakteri yang masuk ke saluran kemih dapat menyebabkan peradangan. Gejala ISK tidak hanya sering buang air kecil, tetapi juga bisa disertai rasa nyeri atau perih saat BAK, urine keruh atau berbau, nyeri perut bagian bawah, dan bahkan mual serta demam jika infeksi sudah menyebar.
Penderita diabetes yang tidak terkontrol seringkali mengalami sering buang air kecil karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Peningkatan kadar gula darah juga dapat memicu mual, terutama jika disertai dengan komplikasi seperti ketoasidosis diabetik.
Bagi wanita, sering buang air kecil adalah salah satu gejala awal kehamilan. Rahim yang membesar akan menekan kandung kemih, sehingga memicu keinginan untuk buang air kecil lebih sering. Mual di pagi hari (morning sickness) juga merupakan gejala umum kehamilan yang bisa terjadi kapan saja.
Masalah pada ginjal, seperti peradangan atau batu ginjal, dapat memengaruhi kemampuan ginjal dalam menyaring dan memproses cairan. Hal ini bisa menyebabkan perubahan pola buang air kecil dan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut yang berujung pada mual.
Mengonsumsi terlalu banyak cairan, terutama yang mengandung kafein atau alkohol, dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Beberapa obat diuretik yang diresepkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau pembengkakan juga memiliki efek yang sama. Jika asupan cairan sangat banyak dan tiba-tiba, terkadang dapat memicu rasa tidak nyaman di perut yang berujung pada mual.
Beberapa jenis obat, selain diuretik, juga dapat memiliki efek samping berupa sering buang air kecil dan mual. Penting untuk membaca informasi obat atau berkonsultasi dengan dokter mengenai potensi efek samping dari obat yang sedang Anda konsumsi.
Secara psikologis, kecemasan atau stres yang berlebihan dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk sistem pencernaan dan kandung kemih. Dalam kondisi stres, tubuh dapat melepaskan hormon yang memicu rasa ingin buang air kecil lebih sering dan menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan yang berujung pada mual.
Meskipun mual lebih terkait langsung dengan sistem pencernaan, terkadang gangguan pencernaan yang parah dapat memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan, termasuk rasa ingin buang air kecil. Misalnya, diare yang parah dapat menyebabkan dehidrasi, namun pada awal atau selama episode diare, tubuh bisa merespons dengan berbagai cara.
Jika gejala sering buang air kecil dan mual berlangsung terus-menerus, disertai dengan gejala lain seperti:
Maka, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin meminta beberapa tes tambahan seperti tes urine, tes darah, atau USG untuk menentukan penyebab pasti dari keluhan Anda dan memberikan penanganan yang tepat.
Jangan menganggap remeh gejala ini. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan membantu Anda kembali sehat.