Keluhan sering buang air kecil (BAK) dan sakit pinggang bisa terasa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun mungkin terkesan sebagai dua masalah terpisah, kedua kondisi ini seringkali terkait erat dan bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Memahami hubungan antara frekuensi BAK yang meningkat dan nyeri di area pinggang adalah langkah awal untuk mencari diagnosis dan penanganan yang tepat.
Sering buang air kecil, atau nokturia (jika terjadi di malam hari), bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis yang lebih serius. Beberapa penyebab umum meliputi:
Sakit pinggang seringkali diasosiasikan dengan masalah pada punggung atau otot. Namun, ketika dikombinasikan dengan keluhan sering BAK, penyebabnya bisa mengarah ke area saluran kemih dan ginjal. Berikut adalah beberapa kondisi yang menghubungkan kedua gejala ini:
ISK yang tidak diobati dengan baik dapat menyebar dari kandung kemih ke ginjal, kondisi ini disebut pielonefritis. Infeksi pada ginjal seringkali menimbulkan gejala seperti:
Nyeri pinggang pada pielonefritis biasanya terasa lebih dalam dan terlokalisasi di satu sisi, dan bisa sangat intens. Keinginan untuk sering buang air kecil pun akan tetap ada, bahkan mungkin bertambah parah.
Batu ginjal terbentuk ketika mineral dalam urin mengkristal dan mengeras, membentuk gumpalan. Jika batu ginjal ini mulai bergerak dari ginjal ke ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih), ia dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, yang dikenal sebagai kolik ginjal. Gejala kolik ginjal meliputi:
Pergerakan batu dapat mengiritasi saluran kemih dan memicu keinginan untuk BAK lebih sering, bahkan ketika kandung kemih belum terisi penuh. Nyeri pinggang yang sangat kuat adalah ciri khas batu ginjal.
Berbagai penyakit ginjal kronis atau peradangan pada ginjal dapat memengaruhi fungsinya dalam menyaring dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Gangguan ini bisa menyebabkan:
Meskipun jarang, beberapa kondisi yang memengaruhi saraf atau otot di area pinggang juga bisa secara tidak langsung memengaruhi kandung kemih. Misalnya, masalah pada saraf tulang belakang di daerah pinggang yang mengontrol fungsi kandung kemih.
Jika Anda mengalami kombinasi gejala sering buang air kecil dan sakit pinggang, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes urin, tes darah, atau pencitraan seperti USG atau CT scan untuk menentukan penyebab pasti dari keluhan Anda. Diagnosis yang akurat adalah kunci untuk mendapatkan pengobatan yang efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.