Kepala pusing dan pandangan berkunang-kunang adalah keluhan yang umum dialami banyak orang. Sensasi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, menimbulkan rasa khawatir, dan bahkan bisa menjadi indikasi adanya kondisi kesehatan tertentu yang perlu ditangani. Memahami kenapa kepala sering pusing berkunang kunang adalah langkah awal untuk mencari solusi yang tepat.
Pusing atau vertigo, dan sensasi melihat bintik-bintik atau kilatan cahaya (berkunang-kunang), bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kadang-kadang, penyebabnya sederhana dan mudah diatasi, namun terkadang bisa menjadi sinyal dari masalah yang lebih serius. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
Salah satu penyebab paling umum dari pusing adalah kurangnya cairan dalam tubuh. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, volume darah dapat menurun, menyebabkan tekanan darah turun dan otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Hal ini dapat memicu rasa pusing dan pandangan berkunang-kunang.
Gula darah yang terlalu rendah, atau hipoglikemia, dapat menyebabkan gejala pusing, lemas, gemetar, keringat dingin, dan pandangan kabur atau berkunang-kunang. Ini sering terjadi pada penderita diabetes yang tidak teratur dalam mengonsumsi makanan atau obat diabetesnya, namun bisa juga dialami oleh orang yang tidak memiliki riwayat diabetes jika pola makannya tidak seimbang.
Tekanan darah yang secara signifikan lebih rendah dari normal dapat menghambat aliran darah ke otak, menyebabkan pusing, terutama saat bangun dari posisi duduk atau berbaring. Perubahan posisi tubuh yang cepat adalah pemicu umum hipotenasi ortostatik.
Telinga bagian dalam memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan tubuh. Infeksi pada telinga dalam (seperti labirinitis atau vestibular neuritis) atau kondisi seperti Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) dapat menyebabkan episode pusing berputar yang parah, mual, muntah, dan pandangan berkunang-kunang.
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan rasa pusing, lemas, kulit pucat, dan pandangan berkunang-kunang.
Bagi sebagian orang, migrain tidak hanya melibatkan sakit kepala yang parah, tetapi juga gejala neurologis seperti aura. Aura migrain dapat berupa gangguan visual, termasuk melihat kilatan cahaya, garis zigzag, atau area buta yang dikenal sebagai pandangan berkunang-kunang, sebelum atau selama sakit kepala.
Kondisi psikologis seperti stres berat dan serangan panik dapat memicu respons fisik, termasuk peningkatan detak jantung, napas pendek, pusing, dan sensasi seperti melayang atau pandangan yang tidak fokus.
Beberapa jenis obat, seperti obat penurun tekanan darah, antidepresan, obat penenang, atau obat untuk meredakan sakit kepala, dapat memiliki efek samping berupa pusing atau pandangan berkunang-kunang.
Gangguan penglihatan yang tidak terkoreksi atau perubahan pada mata, seperti mata lelah akibat terlalu lama menatap layar atau penggunaan kacamata yang tidak sesuai, terkadang bisa menyebabkan ketidaknyamanan visual yang dirasakan sebagai pandangan berkunang-kunang atau sedikit pusing.
Pusing dan pandangan berkunang-kunang juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius, seperti gangguan irama jantung, stroke, gegar otak, atau tumor otak. Namun, kondisi ini biasanya disertai dengan gejala lain yang lebih spesifik dan parah.
Meskipun banyak penyebab pusing yang tidak berbahaya, sangat penting untuk tidak mengabaikannya, terutama jika:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda secara rinci, dan mungkin merekomendasikan tes tambahan seperti tes darah, tes keseimbangan, atau pencitraan (MRI/CT scan) untuk menentukan penyebab pasti dari pusing dan pandangan berkunang-kunang yang Anda alami.
Sambil menunggu atau setelah berkonsultasi dengan dokter, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan dan mencegah kambuhnya pusing:
Memahami kenapa kepala sering pusing berkunang kunang adalah kunci untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala terasa mengkhawatirkan.