Kenapa Perut Newborn Berbunyi? Penjelasan Lengkap untuk Orang Tua
Kehadiran buah hati yang baru lahir memang membawa kebahagiaan tak terhingga. Namun, tak jarang orang tua baru merasa khawatir ketika mendengar suara-suara aneh dari perut sang bayi, yang seringkali terdengar seperti gemuruh atau gelembung yang bergerak. Tenang, sebagian besar suara perut pada bayi baru lahir adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari proses adaptasi tubuh mereka terhadap dunia luar.
Mengapa Perut Bayi Baru Lahir Sering Berbunyi?
Suara perut pada bayi baru lahir, yang dalam istilah medis dikenal sebagai bising usus atau borborygmi, disebabkan oleh beberapa faktor utama yang berkaitan dengan sistem pencernaan mereka yang masih berkembang:
-
Gerakan Usus (Peristaltik): Sistem pencernaan bayi baru lahir masih dalam tahap penyesuaian. Otot-otot usus mereka secara aktif berkontraksi dan merelaksasi untuk mendorong makanan (ASI atau susu formula) melalui saluran pencernaan. Gerakan ini, yang disebut peristaltik, menyebabkan udara dan cairan di dalam usus bergerak, menghasilkan suara gemuruh yang Anda dengar. Semakin aktif gerakan usus, semakin keras pula bunyinya.
-
Udara yang Tertelan: Bayi baru lahir sangat rentan menelan udara saat menyusu, baik melalui ASI maupun botol susu. Udara ini bisa masuk ke dalam saluran pencernaan dan bercampur dengan cairan serta makanan. Saat udara bergerak melalui usus, ia dapat menghasilkan suara gelembung atau gemuruh.
-
Proses Pencernaan ASI/Susu Formula: ASI atau susu formula yang masuk ke dalam perut bayi akan mengalami proses pencernaan. Enzim-enzim pencernaan bekerja memecah nutrisi, dan proses ini seringkali disertai dengan pergerakan udara dan cairan, yang menimbulkan suara. Bayi yang baru lahir memiliki sistem pencernaan yang belum matang sempurna, sehingga proses ini mungkin terdengar lebih jelas.
-
Penyesuaian Mikroflora Usus: Seiring waktu, bakteri baik mulai berkembang di dalam usus bayi untuk membantu proses pencernaan. Interaksi antara bakteri, makanan, dan cairan ini juga bisa berkontribusi pada suara perut.
Kapan Perlu Khawatir?
Meskipun sebagian besar suara perut pada bayi baru lahir adalah normal, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Jika bising usus disertai dengan gejala berikut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak:
- Bayi tampak kesakitan atau tidak nyaman: Jika bayi menangis terus-menerus, menarik kakinya ke arah perut, atau terlihat sangat rewel secara tidak wajar, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah.
- Perut bayi terlihat kembung atau membesar secara signifikan: Perut yang membesar secara drastis dan terasa keras mungkin menandakan adanya penumpukan gas atau masalah lain.
- Bayi muntah berwarna hijau atau cokelat: Muntah dengan warna yang tidak wajar ini bisa menjadi tanda adanya sumbatan pada saluran pencernaan.
- Bayi tidak mau menyusu atau minum sedikit sekali: Penolakan untuk menyusu atau penurunan nafsu makan yang signifikan bisa menjadi gejala adanya ketidaknyamanan atau masalah kesehatan.
- Demam: Suhu tubuh bayi yang meningkat adalah tanda infeksi atau penyakit yang perlu segera diperiksakan.
- Perubahan pola buang air besar: Diare yang parah, sembelit yang ekstrem, atau adanya darah dalam tinja bayi juga perlu perhatian medis.
Tips Mengurangi Suara Perut dan Ketidaknyamanan Bayi
Sebagai orang tua, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu bayi merasa lebih nyaman dan meminimalkan suara perut yang berlebihan:
-
Cegah Tertelannya Udara Berlebih:
- Pastikan posisi bayi saat menyusu benar dan optimal. Untuk menyusui dari botol, posisikan botol sedikit miring agar leher botol terisi susu dan meminimalkan ruang udara.
- Biarkan bayi sendawa (burp) secara teratur selama dan setelah menyusu. Coba beberapa posisi menyendawakan: gendong bayi tegak di bahu, duduk di pangkuan sambil disandarkan ke depan, atau tengkurap di pangkuan.
-
Pijat Perut Bayi: Pijatan lembut pada perut bayi searah jarum jam dapat membantu melancarkan pergerakan usus dan mengeluarkan gas. Gunakan minyak bayi yang aman untuk kulit sensitif. Lakukan saat bayi dalam keadaan tenang dan nyaman.
-
Posisi yang Mendukung Pencernaan: Menggendong bayi dalam posisi tegak setelah menyusu dapat membantu mencegah refluks dan memudahkan pencernaan.
-
Perhatikan Pola Makan Ibu (Jika Menyusui ASI): Terkadang, makanan tertentu yang dikonsumsi ibu menyusui dapat memengaruhi pencernaan bayi dan menyebabkan gas. Jika Anda curiga ada makanan tertentu yang memicu ketidaknyamanan pada bayi, konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi.
-
Hindari Memberi Bayi Minuman atau Makanan Lain Tanpa Konsultasi Medis: Sistem pencernaan bayi baru lahir hanya siap untuk ASI atau susu formula.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apakah suara perut berbunyi terus-menerus pada bayi?
Tidak selalu. Suara perut bayi bisa datang dan pergi, dan frekuensinya bisa bervariasi tergantung pada kapan bayi terakhir menyusu, seberapa banyak udara yang tertelan, dan seberapa aktif sistem pencernaannya.
Apakah suara perut bayi menandakan dia lapar?
Suara perut yang berbunyi bisa menjadi salah satu indikator bahwa bayi lapar, karena gerakan usus bisa meningkat menjelang waktu menyusu. Namun, ini bukan satu-satunya tanda lapar, dan penting untuk memperhatikan tanda-tanda lapar lainnya seperti menjilat bibir, memasukkan tangan ke mulut, atau mulai rewel.
Apakah suara perut bayi sama dengan kembung?
Suara perut adalah suara normal dari pergerakan usus, udara, dan cairan. Kembung adalah kondisi di mana perut bayi terasa penuh atau membesar karena penumpukan gas yang berlebihan. Suara perut bisa saja terdengar normal meskipun bayi sedang kembung, namun kembung biasanya disertai rasa tidak nyaman yang lebih jelas pada bayi.
Memahami suara perut bayi baru lahir adalah bagian penting dari merawat mereka. Sebagian besar suara tersebut hanyalah pertanda bahwa sistem pencernaan mereka sedang bekerja keras untuk beradaptasi. Dengan sedikit perhatian dan tindakan pencegahan, Anda bisa membantu bayi merasa lebih nyaman dan menikmati masa-masa awal kehidupan mereka dengan lebih tenang.