Kenapa Newborn Sering Kentut? Ini Penjelasannya

Bayi baru lahir memang seringkali membuat orang tua khawatir dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh mungil mereka. Salah satu hal yang kerap membuat orang tua bertanya-tanya adalah kebiasaan bayi yang sering kentut. Apakah ini normal? Apa penyebabnya? Tenang, ini adalah fenomena yang sangat umum terjadi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Sistem Pencernaan Bayi yang Masih Berkembang

Alasan utama mengapa bayi baru lahir sering kentut adalah karena sistem pencernaan mereka masih sangat imatur atau belum sepenuhnya berkembang. Dibandingkan dengan orang dewasa, sistem pencernaan bayi masih dalam tahap belajar untuk mencerna susu (baik ASI maupun susu formula) dan memprosesnya menjadi energi serta sisa metabolisme. Proses ini seringkali menghasilkan gas sebagai produk sampingan.

Proses pencernaan bayi melibatkan pergerakan usus yang disebut peristaltik. Pada bayi baru lahir, otot-otot di sekitar anus mereka juga belum sepenuhnya matang. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk mengontrol keluarnya gas. Akibatnya, gas yang terbentuk di dalam usus akan lebih mudah keluar, baik dalam bentuk kentut maupun sendawa.

Menelan Udara Saat Menyusu

Salah satu penyebab utama penumpukan gas pada bayi adalah menelan udara saat proses menyusu. Baik saat menyusu langsung dari payudara maupun menggunakan botol, bayi bisa saja menelan udara bersamaan dengan susu. Jika bayi tidak bersendawa dengan baik setelah menyusu, udara yang tertelan ini akan terperangkap di dalam saluran pencernaan dan kemudian menjadi gas.

Posisi menyusu yang kurang tepat bisa meningkatkan risiko bayi menelan udara. Pastikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari perutnya saat menyusu untuk membantu susu mengalir ke perut dan meminimalkan udara yang tertelan. Untuk bayi yang menggunakan botol, pastikan dot botol terisi penuh susu agar udara tidak masuk ke mulut bayi.

Jenis Susu yang Dikonsumsi

Jenis susu yang dikonsumsi bayi juga bisa memengaruhi jumlah gas yang dihasilkan. ASI umumnya lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula. Namun, jika ibu yang menyusui mengonsumsi makanan tertentu yang menghasilkan gas (seperti kacang-kacangan, brokoli, atau kubis), zat tersebut bisa saja terserap ke dalam ASI dan memengaruhi sistem pencernaan bayi, menyebabkan peningkatan gas.

Bagi bayi yang mengonsumsi susu formula, jenis formula tertentu terkadang dapat menyebabkan gas berlebih pada beberapa bayi. Jika Anda mencurigai susu formula adalah penyebabnya, konsultasikan dengan dokter anak untuk kemungkinan penggantian formula.

Bakteri Baik dalam Usus

Usus bayi baru lahir sebenarnya steril. Seiring waktu, bakteri baik mulai berkembang di dalam usus untuk membantu proses pencernaan. Proses kolonisasi bakteri ini juga bisa menghasilkan gas. Seiring dengan bertambahnya usia bayi dan matangnya flora usus, produksi gas cenderung akan berkurang.

Tanda-tanda yang Perlu Diperhatikan

Meskipun kentut pada bayi baru lahir adalah hal yang normal, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Jika bayi terlihat kesakitan, rewel berlebihan, sulit tidur, perutnya kembung, dan jadwal buang air besarnya berubah drastis, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih serius, seperti kolik atau intoleransi laktosa. Dalam kasus seperti ini, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak.

Tips Mengurangi Gas pada Bayi

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu bayi mengurangi ketidaknyamanan akibat gas:

Ingatlah bahwa setiap bayi adalah individu yang unik. Apa yang normal bagi satu bayi mungkin berbeda bagi bayi lain. Dengan memahami proses alami sistem pencernaan bayi baru lahir, orang tua dapat merasa lebih tenang dan memberikan perawatan terbaik bagi buah hati mereka.

🏠 Homepage