Pertanyaan tentang bentuk Bumi telah menghantui pikiran manusia sejak zaman kuno. Meskipun ada narasi usang yang menyarankan Bumi itu datar, bukti ilmiah yang terakumulasi selama berabad-abad dengan jelas menunjukkan bahwa planet kita sebenarnya berbentuk bulat, atau lebih tepatnya, sebuah oblat sferoid. Tapi, kenapa demikian? Mengapa gravitasi menarik materi ke arah pusat yang sama sehingga membentuk bola?
Penyebab utama mengapa Bumi dan objek langit besar lainnya berbentuk bulat adalah gravitasi. Gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua benda yang memiliki massa. Semakin besar massa suatu objek, semakin kuat pula gaya gravitasinya. Bumi memiliki massa yang sangat besar, miliaran kali lebih besar dari kita.
Ketika Bumi mulai terbentuk dari awan debu dan gas kosmik miliaran tahun yang lalu, materi-materi ini mulai saling tertarik karena gravitasi. Tarikan gravitasi ini bekerja secara merata dari segala arah menuju pusat massa. Bayangkan seperti menekan sebuah bola karet dari segala sisi secara bersamaan. Hasil akhirnya adalah bentuk yang paling efisien dalam menampung volume dengan luas permukaan minimum, yaitu sebuah bola.
Konsep ini dikenal sebagai kesetimbangan hidrostatik. Objek yang cukup masif akan memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk mengatasi kekakuan materialnya dan membentuk diri menjadi bentuk yang bulat. Objek yang lebih kecil, seperti asteroid, tidak memiliki massa yang cukup untuk mencapai kesetimbangan hidrostatik, sehingga bentuknya bisa sangat tidak beraturan.
Sejak dulu kala, manusia telah mengamati fenomena yang menunjukkan bahwa Bumi itu bulat:
Meskipun kita sering menyebut Bumi itu bulat, secara teknis ia adalah oblat sferoid. Ini berarti Bumi agak pipih di kutub dan menggembung di ekuator. Penyebabnya adalah rotasi Bumi. Gaya sentrifugal yang dihasilkan dari rotasi ini lebih kuat di ekuator, menyebabkan sedikit peninggian di wilayah tersebut.
Perbedaan antara diameter kutub dan diameter ekuator memang tidak terlalu signifikan (sekitar 43 kilometer), tetapi cukup untuk mendeskripsikan bentuk Bumi sebagai oblat sferoid. Namun, dari skala yang lebih besar, bentuknya tetap sangat mendekati bola.
Jadi, kenapa Bumi bulat? Jawabannya terletak pada hukum fisika fundamental, yaitu gravitasi. Gaya tarik gravitasi yang bekerja dari segala arah menuju pusat massa Bumi secara alami membentuknya menjadi bentuk yang paling efisien dan stabil: bola. Ditambah dengan bukti-bukti observasional yang tak terhitung jumlahnya sepanjang sejarah, tidak ada keraguan lagi bahwa kita hidup di planet yang berputar dan berbentuk bulat, bukan datar.