Merasa badan lemas dan panas secara bersamaan bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan terkadang mengkhawatirkan. Sensasi ini bisa muncul kapan saja, baik saat Anda sedang beraktivitas maupun saat beristirahat. Memahami penyebab di balik gejala ini adalah langkah awal untuk menemukan solusi dan kembali berenergi. Artikel ini akan membahas berbagai kemungkinan alasan mengapa badan Anda terasa lemas dan panas, serta tips umum untuk mengatasinya.
Ada banyak faktor yang dapat berkontribusi pada perasaan lemas dan panas. Beberapa penyebab mungkin bersifat ringan dan sementara, sementara yang lain bisa menjadi indikasi kondisi medis yang memerlukan perhatian. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling umum:
Dehidrasi adalah salah satu penyebab paling umum dari rasa lemas dan panas. Ketika tubuh kekurangan cairan, proses metabolisme melambat dan suhu tubuh dapat meningkat. Kurangnya cairan juga membuat aliran darah tidak optimal, yang bisa menyebabkan kelelahan dan pusing. Gejala dehidrasi meliputi mulut kering, sedikit buang air kecil, urine berwarna gelap, dan pusing.
Tubuh membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan diri. Kurang tidur kronis dapat mengganggu keseimbangan hormon, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan menyebabkan kelelahan ekstrem. Kurang tidur juga dapat memengaruhi regulasi suhu tubuh, membuat Anda merasa lebih panas dari biasanya.
Stres, baik fisik maupun emosional, dapat memicu respons "fight or flight" dalam tubuh. Hormon stres seperti kortisol dilepaskan, yang dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh. Perasaan cemas yang berlebihan juga dapat membuat Anda merasa tidak nyaman, gelisah, dan lemas.
Tubuh seringkali meningkatkan suhu untuk melawan infeksi. Gejala awal flu, pilek, atau infeksi ringan lainnya terkadang dimulai dengan rasa lemas dan demam atau perasaan panas di tubuh. Jika Anda merasa lemas dan panas disertai gejala lain seperti sakit tenggorokan, batuk, atau hidung tersumbat, kemungkinan Anda sedang terserang penyakit.
Terlalu lama berada di lingkungan yang panas, terutama tanpa minum cukup, dapat menyebabkan heat exhaustion. Gejalanya meliputi keringat berlebih, kulit dingin dan lembap, pusing, mual, sakit kepala, lemas, dan suhu tubuh yang sedikit meningkat. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi heatstroke yang lebih berbahaya.
Perubahan hormonal, terutama pada wanita, dapat menyebabkan gejala lemas dan panas. Ini bisa terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause. Fluktuasi estrogen dan progesteron dapat memengaruhi regulasi suhu tubuh dan tingkat energi.
Dalam beberapa kasus, rasa lemas dan panas bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius. Ini termasuk anemia (kekurangan sel darah merah), masalah tiroid (hipotiroid atau hipertiroid), diabetes, atau gangguan jantung. Jika gejala ini persisten atau memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Meskipun banyak penyebab lemas dan panas bersifat ringan, ada beberapa tanda yang menunjukkan Anda perlu segera mencari bantuan medis:
Jika gejala yang Anda alami ringan, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda coba:
Memahami sinyal tubuh adalah kunci untuk menjaga kesehatan. Jika Anda merasa lemas dan panas secara terus-menerus atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.