Ilustrasi: Kondisi badan lemas dan hangat.
Mengalami badan yang terasa lemas dan hangat secara bersamaan bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan terkadang mengkhawatirkan. Gejala ini bisa muncul kapan saja, baik saat Anda sedang beraktivitas maupun saat istirahat. Penting untuk memahami bahwa kondisi ini seringkali merupakan respons tubuh terhadap berbagai faktor, mulai dari hal yang sederhana hingga kondisi medis yang lebih serius.
Ada beragam faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasa lemas dan hangat. Memahami akar permasalahannya adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.
Salah satu penyebab paling umum dari kombinasi gejala ini adalah dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, suhu inti tubuh bisa meningkat, dan ini seringkali disertai dengan rasa lemas dan lesu. Dehidrasi bisa disebabkan oleh kurang minum, aktivitas fisik berat tanpa asupan cairan yang cukup, diare, muntah, atau demam.
Tubuh seringkali meningkatkan suhu internalnya sebagai respons terhadap infeksi virus atau bakteri. Peningkatan suhu tubuh ini, yang kita kenal sebagai demam ringan, dapat menyebabkan rasa hangat di kulit dan juga rasa lemas karena energi tubuh dialihkan untuk melawan patogen.
Aktivitas fisik yang berlebihan tanpa istirahat yang cukup bisa membuat otot lelah dan tubuh terasa lemas. Jika ditambah dengan paparan panas atau cuaca yang gerah, sensasi hangat pada tubuh juga bisa dirasakan. Demikian pula, stres dan kelelahan mental dapat menguras energi dan memicu respons fisiologis yang serupa.
Beberapa jenis obat, terutama yang memengaruhi keseimbangan cairan atau suhu tubuh, dapat memiliki efek samping berupa rasa lemas dan hangat. Jika Anda baru saja memulai pengobatan baru, perhatikan apakah gejala ini muncul setelahnya.
Bagi penderita diabetes atau bahkan orang tanpa riwayat diabetes, kadar gula darah yang terlalu rendah bisa menimbulkan berbagai gejala, termasuk rasa lemas, pusing, keringat dingin (yang bisa terasa hangat), dan jantung berdebar. Kondisi ini memerlukan penanganan segera dengan mengonsumsi sumber gula.
Perubahan hormonal, seperti yang terjadi selama menstruasi, kehamilan, atau menopause pada wanita, terkadang dapat memengaruhi regulasi suhu tubuh dan energi. Gejala seperti rasa lemas dan 'hot flashes' (sensasi hangat tiba-tiba) bisa menjadi manifestasinya.
Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi dengan baik, baik hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) maupun hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid), dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan pengaturan suhu. Gejalanya bisa bervariasi, termasuk perubahan pada tingkat energi dan toleransi terhadap panas.
Meskipun banyak penyebab badan lemas dan hangat yang tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan perawatan mandiri, ada kalanya gejala ini menandakan kondisi yang lebih serius. Segera konsultasikan dengan profesional medis jika Anda mengalami gejala berikut:
Jika gejala yang Anda alami tergolong ringan dan tidak disertai tanda-tanda bahaya, Anda dapat mencoba beberapa penanganan awal di rumah:
Memahami tubuh Anda adalah kunci untuk mengenali kapan gejala yang muncul memerlukan perhatian lebih. Dengan informasi yang tepat dan kesadaran akan kondisi Anda, Anda dapat mengambil langkah yang paling sesuai untuk memulihkan kesehatan.
Kembali ke Atas