Merasakan badan terasa lemas dan jantung berdebar secara bersamaan bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan. Gejala ini seringkali muncul tanpa peringatan dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penting untuk memahami berbagai kemungkinan penyebab di balik kombinasi gejala ini agar dapat mengambil langkah yang tepat.
Beberapa faktor dapat memicu munculnya rasa lemas dan jantung berdebar. Seringkali, ini berkaitan dengan kondisi fisiologis tubuh yang normal sebagai respons terhadap stimulus tertentu, namun terkadang bisa juga menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Salah satu penyebab paling umum adalah stres dan kecemasan. Ketika Anda merasa cemas atau berada di bawah tekanan, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin. Hormon ini meningkatkan detak jantung, membuat Anda merasa waspada, dan dapat menyebabkan badan terasa lemas sebagai efek samping dari lonjakan energi yang diikuti oleh penurunan. Jantung yang berdebar kencang adalah respons langsung terhadap pelepasan adrenalin, sementara rasa lemas bisa datang setelah tubuh berusaha menenangkan diri.
Kualitas tidur yang buruk atau kurang tidur dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental. Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, ia akan berjuang untuk berfungsi secara optimal. Hal ini bisa bermanifestasi sebagai rasa lemas sepanjang hari, disertai dengan peningkatan detak jantung atau jantung berdebar karena tubuh berusaha mengkompensasi kekurangan energi.
Minum air yang tidak mencukupi sepanjang hari dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi mengurangi volume darah, yang berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, Anda mungkin merasakan badan terasa lemas dan jantung berdebar. Gejala lain dehidrasi termasuk sakit kepala, pusing, dan urin berwarna gelap.
Bagi penderita diabetes atau bahkan individu tanpa diabetes, kadar gula darah yang terlalu rendah bisa menjadi penyebabnya. Gula darah adalah sumber energi utama bagi tubuh dan otak. Ketika kadarnya turun drastis, Anda bisa merasa lemas, gemetar, berkeringat, dan mengalami jantung berdebar. Ini adalah cara tubuh memberi sinyal bahwa ia membutuhkan energi.
Anemia, terutama anemia defisiensi zat besi, adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke seluruh jaringan. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan rasa lemas yang kronis, sesak napas, dan jantung yang harus bekerja lebih keras untuk mengedarkan oksigen yang terbatas, sehingga menyebabkan jantung berdebar.
Meskipun seringkali disebabkan oleh faktor gaya hidup, rasa lemas dan jantung berdebar juga bisa menjadi indikasi adanya masalah jantung yang lebih serius, seperti aritmia (gangguan irama jantung) atau masalah katup jantung. Jika gejala ini sering muncul, disertai nyeri dada, sesak napas yang parah, atau pingsan, segera konsultasikan dengan dokter.
Beberapa jenis obat-obatan, termasuk obat batuk pilek, obat penurun tekanan darah, atau obat untuk kondisi tiroid, dapat memiliki efek samping yang menyebabkan badan terasa lemas dan jantung berdebar. Periksa daftar efek samping obat Anda atau bicarakan dengan apoteker atau dokter jika Anda curiga obat yang Anda konsumsi menjadi penyebabnya.
Meskipun banyak penyebab gejala ini bersifat sementara dan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, ada situasi di mana Anda perlu segera mencari bantuan medis. Segera hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat jika Anda mengalami gejala berikut:
Jika gejala Anda tidak termasuk dalam kategori darurat namun terasa mengganggu, jangan ragu untuk menjadwalkan konsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari badan terasa lemas dan jantung berdebar yang Anda alami.
Memahami tubuh Anda adalah kunci untuk menjaga kesehatan. Jangan abaikan sinyal yang diberikan oleh tubuh Anda, terutama ketika muncul gejala yang mengkhawatirkan seperti badan terasa lemas dan jantung berdebar.