Ilustrasi visual umum mengenai gejala lemas dan pusing.
Siapa yang tidak pernah merasakan sensasi badan terasa lemas dan kepala pusing? Keluhan ini adalah salah satu yang paling sering dialami oleh banyak orang, tanpa memandang usia maupun jenis kelamin. Meskipun sering dianggap sebagai hal biasa yang bisa diatasi dengan istirahat atau minum obat warung, terkadang gejala ini bisa menjadi pertanda dari sesuatu yang lebih serius dan memerlukan perhatian lebih. Memahami akar penyebabnya adalah langkah awal yang penting untuk menemukan solusi yang tepat dan menjaga kesehatan jangka panjang.
Sensasi badan terasa lemas dan kepala pusing dapat timbul akibat interaksi kompleks antara berbagai faktor, mulai dari yang bersifat fisik, fisiologis, hingga psikologis. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang seringkali menjadi pemicunya:
Ini adalah penyebab paling klasik. Kurang tidur yang berkualitas dapat mengganggu fungsi kognitif, mengurangi energi, dan memicu perasaan lemas serta pusing. Tubuh yang tidak mendapatkan istirahat yang cukup akan kesulitan untuk melakukan regenerasi sel dan memulihkan energi.
Air sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, volume darah dapat menurun, menyebabkan suplai oksigen ke otak berkurang, yang berujung pada rasa pusing dan lemas.
Glukosa adalah sumber energi utama bagi otak. Jika kadar gula darah turun terlalu rendah, otak tidak akan mendapatkan energi yang cukup, sehingga menimbulkan gejala seperti pusing, lemas, gemetar, dan keringat dingin.
Tekanan darah yang terlalu rendah juga dapat menghambat aliran darah ke otak. Hal ini menyebabkan otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga menimbulkan rasa pusing, terutama saat bangun dari posisi duduk atau berbaring.
Anemia, terutama anemia defisiensi zat besi, terjadi ketika tubuh tidak memiliki sel darah merah yang cukup atau hemoglobin yang rendah. Sel darah merah bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan sel darah merah berarti suplai oksigen ke otak dan organ lain berkurang, yang memicu rasa lemas dan pusing.
Faktor psikologis juga berperan besar. Stres kronis atau serangan panik dapat memicu respons tubuh yang melibatkan peningkatan adrenalin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pusing dan perasaan lemas. Tubuh yang terus-menerus dalam kondisi stres akan terkuras energinya.
Infeksi seperti flu, demam berdarah, atau bahkan COVID-19 dapat menyebabkan tubuh merasa lemas dan pusing sebagai respons imun terhadap patogen. Penyakit kronis tertentu juga bisa menjadi penyebab.
Beberapa jenis obat, terutama yang berhubungan dengan pengobatan tekanan darah, depresi, atau antihistamin, dapat memiliki efek samping berupa pusing dan lemas.
Gangguan pada telinga bagian dalam, seperti labyrinthitis atau Meniere's disease, dapat memengaruhi keseimbangan tubuh dan menyebabkan rasa pusing yang hebat (vertigo).
Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin B12 atau zat besi, dapat memengaruhi produksi energi dan sel darah merah, sehingga menyebabkan gejala lemas dan pusing.
Meskipun badan terasa lemas dan kepala pusing seringkali dapat diatasi dengan penyesuaian gaya hidup, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera mencari pertolongan medis. Perhatikan jika gejala Anda disertai dengan:
Jika gejala yang Anda alami ringan dan tidak disertai tanda-tanda bahaya di atas, beberapa langkah berikut bisa dicoba:
Memahami penyebab badan terasa lemas dan kepala pusing adalah kunci untuk penanganan yang efektif. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala terus berlanjut atau semakin memburuk.