Bisul, atau dalam istilah medis disebut furunkel, adalah infeksi bakteri pada folikel rambut yang seringkali sangat menyakitkan. Ketika bisul ini muncul di area kepala, seperti kulit kepala, pelipis, atau area wajah lainnya, penanganannya memerlukan perhatian khusus karena risiko penyebaran infeksi lebih tinggi, terutama di area yang dekat dengan otak (disebut juga 'segitiga bahaya' pada wajah).
Meskipun banyak bisul kecil dapat sembuh dengan sendirinya melalui kompres hangat, bisul yang besar, sangat nyeri, atau yang tidak kunjung sembuh seringkali memerlukan intervensi medis, termasuk pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik harus selalu berdasarkan diagnosis dan resep dari dokter.
Hampir semua bisul disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini hidup secara alami di kulit dan hidung. Infeksi terjadi ketika bakteri masuk ke dalam folikel rambut melalui luka kecil, goresan, atau akibat iritasi. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko bisul di kepala antara lain:
Dokter akan menentukan kebutuhan antibiotik berdasarkan tingkat keparahan bisul. Kompres hangat adalah pertolongan pertama yang bertujuan mendorong bisul matang dan pecah secara alami. Namun, antibiotik oral atau topikal mungkin diresepkan jika terjadi kondisi berikut:
Pemilihan antibiotik sangat bergantung pada hasil kultur bakteri (jika dilakukan) dan riwayat alergi pasien. Dokter biasanya memilih antibiotik yang efektif melawan Staphylococcus aureus, termasuk strain yang resisten terhadap metisilin (MRSA), meskipun MRSA lebih jarang terjadi pada bisul biasa.
Beberapa kelas antibiotik yang sering diresepkan meliputi:
Durasi pengobatan antibiotik umumnya berkisar antara 7 hingga 14 hari, tergantung respon tubuh terhadap obat.
Dalam banyak kasus bisul kepala yang besar, antibiotik saja tidak cukup. Dokter mungkin perlu melakukan tindakan drainase (insisi dan drainase/I&D). Tindakan ini melibatkan pembuatan sayatan kecil pada bisul untuk mengeluarkan nanah dan materi terinfeksi di dalamnya. Setelah drainase, dokter mungkin tetap meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.
Setelah bisul sembuh, menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah bisul datang kembali:
Kesimpulannya, sementara bisul di kepala seringkali terlihat kecil, lokasi anatomisnya menuntut penanganan yang hati-hati. Jangan pernah mengandalkan antibiotik tanpa resep dokter, karena penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi lebih resisten dan memperburuk kondisi.