Sakit tenggorokan adalah keluhan umum yang sering dialami banyak orang. Rasa nyeri, gatal, atau sensasi terbakar di tenggorokan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari berbicara hingga menelan makanan. Dalam banyak kasus, sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus, seperti yang terjadi pada flu biasa. Namun, jika penyebabnya adalah bakteri, maka penanganan spesifik menggunakan obat antibiotik sakit tenggorokan mungkin diperlukan.
Mayoritas kasus radang tenggorokan (faringitis) dipicu oleh virus dan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 5 hingga 7 hari. Dalam situasi ini, pengobatan berfokus pada pereda gejala seperti obat pereda nyeri (asetaminofen atau ibuprofen) dan berkumur air garam hangat.
Antibiotik hanya diresepkan jika dokter mendiagnosis bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri. Penyebab bakteri yang paling umum dan serius adalah Streptococcus pyogenes, yang menyebabkan radang tenggorokan akibat kuman (Strep Throat). Gejala yang mengindikasikan perlunya pemeriksaan bakteri meliputi:
Jika hasil tes (seperti tes usap tenggorokan) mengonfirmasi adanya infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai. Pilihan obat sangat bergantung pada jenis bakteri dan riwayat alergi pasien.
Ini adalah pilihan pertama dan paling umum untuk mengobati Strep Throat. Amoksisilin sering dipilih karena rasanya yang lebih enak dan dosis yang lebih mudah untuk anak-anak. Durasi pengobatan biasanya berkisar antara 7 hingga 10 hari. Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan meskipun gejala sudah membaik setelah beberapa hari.
Kelompok antibiotik ini digunakan sebagai alternatif utama bagi pasien yang memiliki alergi terhadap penisilin. Azitromisin sering disukai karena durasi terapinya yang lebih singkat (misalnya, hanya 3 hingga 5 hari), namun tetap efektif membunuh bakteri.
Obat seperti Sefaleksin terkadang diresepkan untuk pasien yang alergi ringan terhadap penisilin. Obat ini bekerja mirip dengan penisilin dalam menghentikan pertumbuhan dinding sel bakteri.
Kesalahan terbesar dalam penanganan infeksi bakteri adalah menghentikan konsumsi obat antibiotik terlalu cepat. Begitu Anda merasa lebih baik (biasanya setelah 2-3 hari minum antibiotik), bakteri penyebab infeksi mungkin belum sepenuhnya hilang dari tubuh.
Jika pengobatan dihentikan prematur, bakteri yang tersisa bisa berkembang biak kembali. Lebih buruk lagi, mereka dapat mengembangkan resistensi terhadap antibiotik tersebut. Resistensi antibiotik adalah masalah kesehatan global yang membuat infeksi bakteri semakin sulit diobati di masa depan. Oleh karena itu, jika dokter meresepkan antibiotik 10 hari, pastikan Anda menghabiskannya penuh 10 hari.
Karena antibiotik tidak bekerja pada virus, penanganan mandiri seringkali cukup. Selain obat pereda nyeri yang dijual bebas, beberapa cara rumahan dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman:
Kesimpulannya, obat antibiotik sakit tenggorokan adalah alat yang ampuh, namun harus digunakan secara bijak dan hanya ketika infeksi bakteri terkonfirmasi. Selalu prioritaskan konsultasi medis profesional untuk diagnosis yang akurat dan resep yang tepat demi kesehatan Anda dan upaya melawan resistensi obat global.