Assalamu'alaik Mahalul Qiyam

Simbolik keagungan dan penghormatan.

Menelisik Keindahan Lirik Mahalul Qiyam Assalamualaik

Sholawat Mahalul Qiyam, khususnya yang diawali dengan sapaan "Assalamualaik", merupakan salah satu bentuk pujian dan penghormatan tertinggi kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Senandung ini begitu akrab di telinga umat Islam, seringkali dibawakan dalam berbagai acara keagamaan, majelis zikir, hingga peringatan hari besar Islam. Keindahan lirik lirik mahalul qiyam assalamualaik tidak hanya terletak pada lafadznya yang merdu, tetapi juga pada makna mendalam yang terkandung di dalamnya, mengajak umat untuk merenungi keagungan sang Rasul dan meneladani akhlak mulianya.

Lirik Mahalul Qiyam (Assalamualaik)

اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهْ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهْ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ اللهْ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا اِمَامَ الْاَوَّلِيْنَ وَالْاَخِرِيْنَ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا اِمَامَ الْمُرْسَلِيْنَ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا نُوْرَ عَرْشِ اللهْ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ الْكَائِنَاتِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ الْاَمِيْنُ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ وَعَلَى اَلِكَ وَصَحْبِكَ اَجْمَعِيْنَ
بِاَبِي اَنْتَ وَاُمِّيْ وَنَفْسِيْ وَاَهْلِيْ وَمَالِيْ
اَفْدِيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهْ

Assalamu 'alaika ya Rasullah
Assalamu 'alaika ya Habiballah
Assalamu 'alaika ya Nabiyallah
Assalamu 'alaika ya Imam al-awwalin wal-akhirin
Assalamu 'alaika ya Imam al-mursalin
Assalamu 'alaika ya khaira khalqillah
Assalamu 'alaika ya nur 'arsyillah
Assalamu 'alaika ya sayyid al-ka'inat
Assalamu 'alaika ya rahmatan lil 'alamin
Assalamu 'alaika ayyuhan nabiy al-amin
Assalamu 'alaika wa 'ala aliika wa ash-habika ajma'in
Bi abi anta wa ummi wa nafsi wa ahli wa mali
Afdika ya Rasullah

Makna Mendalam di Balik Lafadz

Setiap kalimat dalam lirik Mahalul Qiyam Assalamualaik memuat pujian dan pengakuan atas kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Dimulai dengan salam, "Assalamualaik", yang berarti "keselamatan tercurah padamu", ini adalah sapaan penghormatan tertinggi yang mencerminkan keinginan agar rahmat dan kedamaian Allah senantiasa menyertai Rasulullah.

Frasa seperti "Ya Rasulullah" (Wahai Utusan Allah), "Ya Habiballah" (Wahai Kekasih Allah), dan "Ya Nabiyallah" (Wahai Nabi Allah) adalah pengakuan atas kedudukan beliau yang istimewa di sisi Allah SWT. Beliau adalah perantara wahyu, penuntun umat manusia, dan sosok yang paling dicintai oleh Sang Pencipta.

Selanjutnya, pujian "Ya Imam al-awwalin wal-akhirin" (Wahai Imamnya orang-orang terdahulu dan yang terakhir) serta "Ya Imam al-mursalin" (Wahai Imamnya para Rasul) menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin bagi seluruh umat, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, dan juga pemimpin dari seluruh nabi dan rasul.

Pujian "Ya khaira khalqillah" (Wahai sebaik-baiknya makhluk Allah) dan "Ya nur 'arsyillah" (Wahai cahaya Arasy Allah) menggambarkan betapa agung dan mulianya penciptaan beliau, yang menjadi sumber cahaya dan rahmat bagi seluruh alam semesta.

"Ya sayyid al-ka'inat" (Wahai penghulu sekalian alam) dan "Ya rahmatan lil 'alamin" (Wahai rahmat bagi seluruh alam) adalah pengakuan akan peran universal Nabi Muhammad SAW. Kehadirannya adalah rahmat yang tak ternilai bagi seluruh makhluk di dunia.

Diakhiri dengan ungkapan cinta dan pengorbanan, "Bi abi anta wa ummi wa nafsi wa ahli wa mali, Afdika ya Rasullah" (Demi ayahku dan ibuku, jiwaku, keluargaku, dan hartaku, aku menebusmu wahai Rasulullah), menunjukkan kerelaan untuk mengorbankan segala sesuatu demi kecintaan kepada Nabi. Ini adalah ekspresi tertinggi dari iman dan pengabdian seorang hamba kepada Rasul-Nya.

Keutamaan Membaca Sholawat

Membaca dan mengamalkan lirik Mahalul Qiyam Assalamualaik, serta sholawat lainnya, memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56:

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya dengan penuh rasa hormat." (QS. Al-Ahzab: 56)

Ayat ini secara jelas memerintahkan umat Islam untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Keutamaan bersholawat sangatlah luas, antara lain:

Dengan memahami makna dan keutamaan ini, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk senantiasa melantunkan sholawat, khususnya Mahalul Qiyam Assalamualaik, sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.

🏠 Homepage