Lagu "Ibu Kita Kartini" adalah salah satu karya legendaris dari komponis dan musisi Indonesia, Wage Rudolf Supratman. Lagu ini diciptakan untuk mengenang dan menghormati Raden Ajeng Kartini, pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan dan pejuang emansipasi wanita di Indonesia. Lirik lagu ini secara indah menggambarkan semangat perjuangan Kartini dalam mengangkat derajat kaum perempuan pada masanya, serta visi beliau tentang kemajuan dan kemandirian perempuan Indonesia.
Wage Rudolf Supratman, yang juga dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, memiliki kepedulian yang mendalam terhadap sejarah dan perjuangan bangsa. Melalui lagu-lagunya, beliau berhasil menginspirasi semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat Indonesia. Lagu "Ibu Kita Kartini" menjadi bukti nyata dari dedikasi beliau dalam mengabadikan tokoh-tokoh penting sejarah Indonesia melalui seni musik.
Liriknya yang sederhana namun penuh makna, mudah dihafal dan dinyanyikan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sekolah hingga masyarakat umum. Hal ini menjadikan lagu "Ibu Kita Kartini" sebagai salah satu lagu wajib yang sering diperdengarkan, terutama pada momen-momen peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April. Melalui nada dan liriknya, pesan tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa terus bergema.
Makna yang terkandung dalam setiap bait lirik lagu ini sangat mendalam. "Putri sejati," "Putri Indonesia," dan "Harum namanya" merujuk pada pribadi Kartini yang luhur dan kontribusinya yang harum bagi bangsa. Frasa "Pendekar bangsa" dan "Pendekar kaumnya" menegaskan perannya sebagai pejuang yang membela hak dan martabat perempuan Indonesia.
Bagian refrein, "Hoo... Ibu kita kartini, Putri yang mulia, Sungguh besar jasamu, Untuk Indonesia," menjadi inti dari penghormatan terhadap Kartini. Kata "mulia" menggambarkan keluhuran budi pekertinya, sementara "sungguh besar jasamu" mengakui dampak monumental dari pemikiran dan perjuangan beliau yang tidak hanya bagi kaum perempuan, tetapi juga bagi kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Selanjutnya, penggambaran Kartini sebagai "Ratu yang budiman" dan "Pengobar semangat bagi kaum putri" menunjukkan betapa besar pengaruhnya dalam membangkitkan kesadaran dan semangat perempuan untuk berdaya. Beliau adalah "Pelita hidupnya untuk bangsanya," yang berarti cahaya penerang dan sumber inspirasi bagi kemajuan bangsa melalui pemberdayaan perempuan.
Lirik ini tidak hanya sekadar syair, tetapi juga sebuah pengingat akan nilai-nilai perjuangan Kartini yang relevan hingga kini. Di era modern, di mana kesetaraan gender semakin digaungkan, warisan Kartini menjadi semakin penting untuk terus dihayati. Pesan-pesan dalam lagu ini menginspirasi generasi sekarang untuk meneruskan semangat perjuangan Kartini, baik dalam ranah pribadi, keluarga, maupun dalam kontribusi pada pembangunan masyarakat dan negara.
Wage Rudolf Supratman, dengan kepekaan sastranya yang tinggi, berhasil merangkum esensi perjuangan Kartini dalam sebuah melodi yang menggugah semangat. Lagu ini menjadi lebih dari sekadar lagu; ia adalah pengakuan, penghormatan, dan sumber inspirasi yang terus hidup, mengingatkan kita pada pentingnya peran perempuan dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Lirik lagu "Ibu Kita Kartini" adalah sebuah warisan budaya yang tak ternilai harganya.