Menanam pohon apel dari biji adalah sebuah petualangan hortikultura yang membutuhkan kesabaran, namun hasilnya bisa sangat memuaskan. Perlu dicatat, apel yang dihasilkan dari biji (bukan okulasi/cangkok) mungkin tidak 100% sama persis dengan induknya. Namun, ini adalah cara yang fantastis untuk bereksperimen dan menumbuhkan tanaman baru.
Tahap 1: Mempersiapkan Biji Apel (Stratifikasi Dingin)
Biji apel memerlukan periode dingin yang panjang untuk memecah dormansi dan siap berkecambah. Proses ini disebut stratifikasi dingin, meniru musim dingin alami.
Langkah-Langkah Stratifikasi:
- Pilih dan Bersihkan Biji: Ambil biji dari buah apel yang matang. Cuci bersih untuk menghilangkan sisa daging buah dan gula. Biji yang bagus biasanya berwarna cokelat gelap dan keras.
- Perendaman (Opsional): Rendam biji dalam air hangat selama 24 jam. Buang biji yang mengapung karena biasanya tidak layak tanam.
- Media Stratifikasi: Siapkan kantong ziplock atau wadah kecil yang lembap. Gunakan media lembap seperti sphagnum moss, tisu dapur yang dibasahi, atau campuran pasir dan vermikulit.
- Pembungkusan: Masukkan biji ke dalam media lembap tersebut, pastikan biji terbungkus namun tidak terendam air.
- Pendinginan: Tempatkan kantong tertutup (sisakan sedikit udara) di dalam kulkas (bukan freezer), di bagian yang suhunya stabil (sekitar 1-4°C).
- Durasi: Biarkan biji termalukasi selama minimal 60 hingga 90 hari. Periksa kelembaban media setiap minggu. Setelah periode ini, beberapa biji mungkin sudah mulai mengeluarkan akar kecil.
Tahap 2: Proses Perkecambahan (Menanam di Pot)
Setelah proses stratifikasi berhasil, biji siap ditanam di media tanam yang ringan.
Menanam Bibit Awal:
- Media Tanam: Gunakan campuran pot yang baik, idealnya 50% tanah pot berkualitas dan 50% perlit atau pasir untuk drainase yang sangat baik.
- Penanaman: Tanam biji yang sudah berakar sedalam sekitar 1-2 cm dari permukaan tanah. Jangan menanam terlalu dalam.
- Pencahayaan dan Kelembaban: Letakkan pot di tempat yang hangat dengan cahaya tidak langsung. Jaga kelembaban tanah tetap konsisten; jangan biarkan kering total atau terlalu basah.
- Kecambah Muncul: Dalam beberapa minggu setelah ditanam (tergantung seberapa jauh proses stratifikasi), tunas kecil akan muncul.
Tahap 3: Pemindahan dan Perawatan Jangka Panjang
Setelah bibit tumbuh cukup kuat (memiliki beberapa set daun sejati dan tingginya sekitar 15-20 cm), mereka perlu dipindahkan ke pot yang lebih besar atau langsung ke kebun.
Perawatan Bibit Apel:
- Sinar Matahari: Pohon apel membutuhkan sinar matahari penuh (minimal 6-8 jam sehari) untuk tumbuh sehat dan akhirnya berbuah.
- Penyiraman: Siram secara teratur saat permukaan tanah mulai terasa kering. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan busuk akar.
- Pemupukan: Mulai berikan pupuk seimbang (misalnya NPK 10-10-10) secara ringan saat bibit sudah mapan, biasanya sebulan sekali selama musim tanam.
- Pemangkasan (Setelah Dewasa): Setelah pohon mencapai ukuran yang signifikan, pemangkasan struktural diperlukan untuk membentuk kanopi yang baik dan mendorong produksi buah yang optimal di masa depan.
Mengapa Tanam Apel dari Biji?
Meskipun prosesnya panjang, menanam dari biji adalah cara terbaik untuk menciptakan varietas apel baru yang unik atau untuk melihat bagaimana sifat alamiah biji tersebut berkembang di lingkungan lokal Anda. Metode ini sangat populer bagi para penghobi yang menikmati tantangan dan proses alami pertumbuhan dari nol.
Ingatlah bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam berkebun apel dari biji. Nikmati setiap tahap pertumbuhan, mulai dari biji kecil yang dingin hingga menjadi pohon muda yang kuat.