Mengenal Komposisi Utama Antasida Sirup

Antasida sirup adalah salah satu bentuk sediaan obat yang paling populer untuk meredakan gejala asam lambung berlebih, seperti mulas, gangguan pencernaan, dan refluks asam. Efektivitas obat ini sangat bergantung pada bahan aktif yang terkandung di dalamnya, yang berfungsi menetralkan asam klorida (HCl) di lambung. Memahami komposisi antasida sirup adalah kunci untuk mengetahui cara kerjanya dan memastikan penggunaannya sesuai kebutuhan.

Secara umum, antasida bekerja berdasarkan prinsip reaksi asam-basa. Ketika asam lambung meningkat, bahan aktif basa dalam antasida akan bereaksi untuk menghasilkan garam dan air, sehingga menurunkan keasaman (menaikkan pH) lambung secara cepat.

Asam Lambung (HCl) Antasida Netralisasi

Ilustrasi sederhana reaksi netralisasi asam lambung oleh antasida.

Komponen Aktif Utama dalam Antasida Sirup

Komposisi antasida sirup bervariasi antar merek, namun bahan aktif utamanya selalu berupa senyawa basa yang mudah larut dalam air atau tersuspensi dengan baik. Berikut adalah komponen aktif yang paling sering ditemukan:

Sinergi Kandungan dalam Formulasi Sirup

Banyak produk antasida sirup modern tidak hanya mengandung satu jenis basa, melainkan kombinasi dari dua atau tiga bahan aktif. Tujuannya adalah untuk menciptakan efek sinergis—yaitu menggabungkan kecepatan kerja dari satu komponen dengan durasi kerja dari komponen lain, sekaligus meminimalkan efek samping.

Sebagai contoh, kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida sangat umum. Aluminium memberikan efek yang lebih tahan lama, sementara Magnesium memastikan penetralan asam dimulai segera setelah dikonsumsi. Selain itu, formulasi sirup memastikan distribusi bahan aktif yang lebih merata di seluruh isi lambung dibandingkan tablet kunyah.

Bahan Tambahan Non-Aktif (Eksipien)

Selain bahan aktif penetral asam, komposisi antasida sirup juga mencakup sejumlah eksipien yang penting untuk memastikan stabilitas, rasa, dan tekstur produk:

  1. Pemanis: Karena bahan aktif seringkali memiliki rasa yang kurang enak (pahit atau kapur), sirup memerlukan pemanis seperti sukrosa, sorbitol, atau pemanis buatan (misalnya sukralosa) untuk meningkatkan penerimaan pasien.
  2. Pengental dan Penyangga (Buffer): Zat seperti gom xanthan atau CMC (Carboxymethyl Cellulose) ditambahkan untuk memberikan viskositas (kekentalan) yang ideal. Kekentalan ini membantu melapisi dinding lambung lebih lama.
  3. Perisa (Flavoring Agents): Untuk menutupi rasa basa, ditambahkan perisa seperti mint, buah-buahan, atau vanila.
  4. Pengawet (Preservatives): Senyawa seperti natrium benzoat ditambahkan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme selama masa simpan obat.

Dalam kesimpulan, efikasi antasida sirup terletak pada keseimbangan antara basa penetral asam yang dikombinasikan untuk aksi cepat dan tahan lama, serta eksipien yang memastikan obat mudah dikonsumsi dan stabil. Selalu periksa label kemasan untuk mengetahui perbandingan pasti dari komposisi aktif yang Anda gunakan.

🏠 Homepage