Kenapa Telinga Berdenging Sebelah Kiri dan Sakit Kepala?

Sensasi telinga berdenging, atau yang dikenal sebagai tinnitus, bisa sangat mengganggu. Apalagi jika disertai dengan rasa sakit kepala. Ketika gangguan ini terjadi hanya pada salah satu telinga, terutama telinga kiri, dan beriringan dengan sakit kepala, banyak orang mulai khawatir dan mencari tahu penyebabnya. Penting untuk dipahami bahwa telinga berdenging sebelah kiri dan sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan hingga yang memerlukan perhatian medis segera.

👂 Telinga Kiri

Ilustrasi simbolik telinga berdenging sebelah kiri.

Kemungkinan Penyebab Telinga Berdenging Kiri dan Sakit Kepala

Ketika Anda mengalami telinga berdenging di sebelah kiri disertai sakit kepala, ada beberapa kondisi umum yang perlu dipertimbangkan:

1. Masalah Telinga Bagian Dalam

Gangguan pada telinga bagian dalam adalah penyebab paling umum dari tinnitus. Ini bisa termasuk:

2. Gangguan Pendengaran

Tinnitus seringkali merupakan gejala dari gangguan pendengaran. Seiring waktu, pendengaran kita bisa menurun karena berbagai faktor. Penurunan pendengaran unilateral (pada satu sisi) dapat menyebabkan tinnitus pada sisi tersebut. Sakit kepala yang menyertainya mungkin terkait dengan respons tubuh terhadap perubahan pendengaran atau karena ketegangan otot akibat upaya mendengarkan yang lebih keras.

3. Gangguan pada Sendi Temporomandibular (TMJ)

Sendi temporomandibular adalah sendi yang menghubungkan rahang bawah ke tulang tengkorak. Masalah pada TMJ, seperti peradangan, pergeseran, atau ketegangan otot rahang, dapat menjalar dan mempengaruhi saraf serta otot di sekitar telinga. Gejala yang muncul bisa berupa nyeri rahang, nyeri saat mengunyah, suara klik pada rahang, sakit kepala, dan juga tinnitus pada salah satu telinga.

4. Migrain dan Sakit Kepala Tipe Lain

Tinnitus bisa menjadi gejala awal (aura) atau gejala yang menyertai migrain. Beberapa orang yang mengalami migrain melaporkan sensasi berdenging atau berdengung di telinga, seringkali di sisi yang sama dengan sakit kepala mereka. Sakit kepala tegang juga bisa memicu atau memperburuk tinnitus karena ketegangan otot di leher dan kepala dapat mempengaruhi telinga.

5. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah yang tinggi dapat mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke telinga bagian dalam. Perubahan aliran darah ini terkadang dapat dirasakan sebagai denyutan atau dengingan di telinga, yang disebut pulsatile tinnitus. Hipertensi juga seringkali disertai dengan sakit kepala, terutama jika tidak terkontrol.

6. Stres dan Kecemasan

Faktor psikologis seperti stres berat, kecemasan, atau depresi dapat memicu berbagai gejala fisik, termasuk tinnitus dan sakit kepala. Saat stres, tubuh melepaskan hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah dan ketegangan otot, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi telinga dan kepala.

7. Efek Samping Obat

Beberapa jenis obat, terutama antibiotik tertentu, aspirin dosis tinggi, diuretik, obat kemoterapi, dan antidepresan, diketahui dapat menyebabkan tinnitus sebagai efek samping. Jika Anda baru saja memulai pengobatan baru dan mengalami gejala ini, konsultasikan dengan dokter Anda.

8. Gangguan Neurologis

Meskipun jarang, tinnitus unilateral yang disertai sakit kepala bisa menjadi pertanda adanya kondisi neurologis yang lebih serius, seperti tumor pada saraf pendengaran (neuroma akustik) atau masalah pada otak. Namun, ini adalah penyebab yang sangat jarang terjadi.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Meskipun banyak penyebab tinnitus dan sakit kepala yang tidak berbahaya, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter jika:

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes pendengaran, tes darah, atau pencitraan seperti MRI untuk menentukan penyebab pasti dan memberikan penanganan yang tepat. Jangan abaikan gejala ini, karena diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu meredakan ketidaknyamanan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

🏠 Homepage