Mengalami sensasi berdenging yang tidak biasa pada telinga kiri, apalagi disertai rasa sakit, tentu bisa menimbulkan kekhawatiran. Tinnitus, atau yang dikenal sebagai telinga berdenging, adalah persepsi suara yang terdengar di telinga tanpa adanya sumber suara eksternal. Ketika sensasi ini disertai rasa sakit, kemungkinan penyebabnya bisa lebih beragam dan memerlukan perhatian lebih serius.
Kombinasi gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi yang ringan hingga yang memerlukan penanganan medis segera. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:
Infeksi pada telinga, baik di telinga luar (otitis eksterna), tengah (otitis media), maupun dalam (otitis interna), seringkali menjadi penyebab utama rasa sakit di telinga. Peradangan dan penumpukan cairan akibat infeksi dapat menekan struktur di dalam telinga, termasuk koklea, yang berperan dalam pendengaran. Tekanan ini bisa memicu munculnya sensasi berdenging (tinnitus). Infeksi telinga yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Penumpukan kotoran telinga yang berlebihan, terutama jika mengeras, dapat menyumbat saluran telinga. Sumbatan ini tidak hanya bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri ringan, tetapi juga dapat memengaruhi pendengaran dan menyebabkan tinnitus. Jika sumbatan tersebut berada di dekat gendang telinga, ia dapat menimbulkan rasa sakit dan sensasi berdenging.
Perubahan tekanan udara yang drastis, seperti saat naik pesawat terbang, menyelam, atau bahkan perubahan cuaca ekstrem, dapat memengaruhi telinga tengah. Ketidakseimbangan tekanan antara telinga tengah dan lingkungan dapat menyebabkan rasa sakit, penuh di telinga, dan terkadang disertai tinnitus. Kondisi ini biasanya bersifat sementara, namun dapat menjadi masalah jika terjadi berulang kali atau tidak segera diatasi.
Cedera langsung pada telinga, baik akibat pukulan, benturan, maupun suara yang sangat keras mendadak (ledakan), dapat merusak bagian dalam telinga. Kerusakan pada gendang telinga, tulang-tulang pendengaran, atau saraf pendengaran dapat menyebabkan rasa sakit dan tinnitus. Durasi dan keparahan tinnitus serta nyeri akan bergantung pada tingkat keparahan cedera.
Sendi temporomandibular adalah sendi yang menghubungkan rahang bawah dengan tengkorak. Gangguan pada sendi ini, seperti peradangan atau dislokasi, terkadang dapat memanifestasikan gejala pada telinga, termasuk rasa sakit yang menjalar ke area telinga dan sensasi berdenging. Hal ini disebabkan oleh kedekatan saraf dan struktur TMJ dengan telinga.
Dalam kasus yang lebih jarang, tinnitus yang disertai rasa sakit, terutama jika bersifat berdenyut (pulsatile tinnitus), bisa jadi indikasi adanya masalah pada pembuluh darah di sekitar telinga. Kondisi seperti tekanan darah tinggi, aterosklerosis, atau kelainan pembuluh darah lainnya dapat menimbulkan suara yang mengikuti detak jantung. Jika ada rasa nyeri yang terkait, ini perlu segera dievaluasi oleh dokter.
Meskipun jarang, beberapa kondisi neurologis atau masalah kesehatan lainnya seperti tumor pada saraf pendengaran, migrain, atau gangguan autoimun tertentu juga bisa menjadi penyebab tinnitus unilateral (satu sisi) yang disertai rasa sakit. Namun, ini biasanya disertai gejala lain yang lebih spesifik.
Sensasi berdenging dan sakit pada telinga kiri sebaiknya tidak diabaikan, terutama jika:
Mendiagnosis penyebab pasti dari telinga kiri yang berdenging dan sakit memerlukan pemeriksaan oleh profesional medis. Dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik telinga, dan mungkin beberapa tes tambahan seperti tes pendengaran (audiometri) atau pencitraan (CT scan/MRI) jika diperlukan.
Penanganan akan sangat bergantung pada akar penyebabnya. Infeksi mungkin memerlukan antibiotik atau obat antiinflamasi, sementara sumbatan serumen akan dibersihkan. Jika disebabkan oleh masalah TMJ, terapi fisik atau alat bantu mungkin diperlukan. Penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri dan segera mencari bantuan medis profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan tidak menggantikan nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan yang berkualifikasi untuk diagnosis dan penanganan kondisi kesehatan Anda.