Ilustrasi visual mengenai sistem pencernaan dan kemungkinan isu kesehatan.
Mengalami perubahan pada pola buang air besar (BAB) adalah hal yang lumrah, namun jika Anda mendapati bab keluar darah cair, tentu hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran. Darah dalam feses bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari bercak merah terang hingga kegelapan yang menyerupai ter. Ketika darah yang keluar tampak cair dan bercampur dengan feses yang juga encer, ini bisa mengindikasikan beberapa kemungkinan kondisi kesehatan. Penting untuk tidak panik, namun juga penting untuk memahami apa yang mungkin terjadi agar bisa mengambil langkah yang tepat.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan Anda mengalami bab keluar darah cair. Identifikasi penyebabnya sangat bergantung pada karakteristik darah, konsistensi feses, serta gejala lain yang menyertai.
Salah satu penyebab paling umum dari diare berdarah adalah infeksi pada saluran pencernaan. Bakteri seperti E. coli atau Salmonella, virus, atau parasit dapat mengiritasi lapisan usus, menyebabkan peradangan dan pendarahan. Infeksi ini seringkali disertai dengan gejala lain seperti demam, sakit perut kram, mual, dan muntah. Feses yang keluar biasanya sangat encer dan terkadang terlihat seperti air dengan bercak darah merah atau bahkan kecoklatan.
Kondisi seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn termasuk dalam kelompok radang usus. Penyakit ini menyebabkan peradangan kronis pada lapisan saluran pencernaan. Gejala IBD bisa bervariasi, namun diare kronis, sakit perut, penurunan berat badan, kelelahan, dan adanya darah dalam feses adalah keluhan yang sering muncul. Darah yang keluar bisa terlihat cair dan bercampur dengan feses yang encer, terutama saat terjadi serangan peradangan.
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus atau rektum. Meskipun biasanya lebih dikenal dengan menyebabkan pendarahan berupa tetesan darah merah terang saat mengejan atau setelah buang air besar, dalam beberapa kasus, terutama jika wasir pecah atau meradang parah, pendarahan bisa lebih banyak dan bercampur dengan feses, terutama jika fesesnya lunak atau cair akibat faktor lain.
Fissura ani adalah luka kecil atau robekan pada lapisan anus. Ini seringkali disebabkan oleh feses yang keras atau sembelit, namun bisa juga terjadi pada diare. Gejala utamanya adalah rasa sakit yang tajam saat buang air besar dan pendarahan. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan mungkin hanya berupa bercak di tisu toilet, tetapi jika luka lebih dalam atau ada kondisi lain, bisa bercampur dengan feses yang cair.
Meskipun ini adalah penyebab yang lebih serius, penting untuk tidak mengabaikannya. Polip adalah pertumbuhan abnormal pada lapisan usus besar yang dapat berkembang menjadi kanker. Pendarahan akibat polip atau kanker usus besar bisa bervariasi. Terkadang pendarahannya sedikit dan tidak disadari, namun bisa juga menyebabkan darah dalam feses, yang bisa terlihat cair jika dikombinasikan dengan pola BAB yang tidak normal.
Divertikula adalah kantung kecil yang terbentuk pada dinding usus besar. Jika kantung ini meradang atau terinfeksi (divertikulitis), bisa terjadi pendarahan. Pendarahan dari divertikula seringkali lebih banyak dan bisa terlihat seperti darah cair dalam feses.
Meskipun beberapa penyebab darah dalam feses bersifat ringan, ada kalanya kondisi ini memerlukan perhatian medis segera. Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami situasi berikut:
Dokter akan melakukan anamnesis mendalam, pemeriksaan fisik, dan mungkin merekomendasikan beberapa pemeriksaan tambahan untuk menentukan penyebab pasti dari bab keluar darah cair. Pemeriksaan ini bisa meliputi tes darah, tes feses, kolonoskopi, atau sigmoidoskopi. Mengetahui penyebabnya adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan efektif, serta untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis jika Anda khawatir atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Kesehatan pencernaan adalah kunci kualitas hidup yang baik.