Ilustrasi umum kondisi kulit kering.
Kulit di sekitar bibir seringkali menjadi area yang sensitif dan mudah menunjukkan tanda-tanda kekeringan, bahkan hingga mengelupas. Kondisi ini tentu saja mengganggu, tidak hanya dari segi estetika tetapi juga kenyamanan. Ketika area ini terasa kasar, pecah-pecah, dan bersisik, banyak yang bertanya-tanya, kenapa kulit sekitar bibir kering mengelupas? Mari kita telusuri berbagai kemungkinan penyebabnya.
Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap kondisi ini, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis tertentu. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Tubuh yang kekurangan cairan dapat memengaruhi semua organ, termasuk kulit. Ketika Anda tidak minum cukup air, kulit Anda secara keseluruhan akan cenderung kering, dan area bibir yang tipis serta minim kelenjar minyak lebih rentan menunjukkan gejalanya. Kulit yang dehidrasi akan kehilangan elastisitasnya dan lebih mudah pecah-pecah serta mengelupas.
Faktor lingkungan memegang peranan besar. Udara yang kering, baik karena cuaca dingin di musim hujan maupun udara panas yang lembap dan terik, dapat mengikis kelembapan alami kulit. Angin kencang juga dapat membuat kulit bibir kehilangan kelembapan dengan cepat. Paparan sinar matahari berlebih tanpa perlindungan juga dapat merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kekeringan dan pengelupasan.
Ini adalah salah satu penyebab yang paling sering terjadi, terutama bagi mereka yang memiliki kebiasaan menjilat bibir saat merasa kering. Air liur memang memberikan sensasi lembap sesaat, namun saat air liur menguap, ia justru menarik lebih banyak kelembapan dari kulit bibir, membuatnya semakin kering dan rentan mengelupas. Enzim dalam air liur juga dapat mengiritasi kulit halus di sekitar bibir.
Produk perawatan kulit atau kosmetik yang Anda gunakan bisa menjadi biang keroknya. Bahan-bahan seperti pewangi, alkohol, atau asam tertentu (misalnya AHA/BHA dalam konsentrasi tinggi) dalam lipstik, lip balm, pasta gigi, atau bahkan sabun cuci muka dapat menyebabkan iritasi dan kekeringan pada kulit sensitif di sekitar bibir. Produk yang sudah kedaluwarsa juga berpotensi menyebabkan reaksi negatif.
Kulit di area bibir bisa bereaksi terhadap sesuatu yang bersentuhan dengannya. Ini bisa berupa bahan dalam makanan (terutama yang pedas atau asam), produk perawatan bibir, pasta gigi, atau bahkan logam pada alat makan. Reaksi alergi atau iritasi ini akan menyebabkan kemerahan, gatal, perih, dan tentu saja pengelupasan.
Kekurangan vitamin B kompleks, zat besi, atau seng dapat memengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan, termasuk kulit di sekitar bibir. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan dermatitis angularis (radang sudut bibir) atau kondisi kulit kering lainnya.
Beberapa kondisi medis bisa menimbulkan gejala kulit kering dan mengelupas di area bibir, seperti:
Seiring bertambahnya usia, produksi minyak alami kulit cenderung berkurang, membuat kulit menjadi lebih kering dan kurang elastis. Area bibir yang sudah tipis akan semakin rentan menunjukkan tanda-tanda penuaan dini seperti kekeringan dan garis halus.
Setelah mengetahui berbagai kemungkinan penyebabnya, langkah selanjutnya adalah mencari solusi yang tepat. Beberapa cara sederhana yang bisa Anda coba:
Jika kondisi tidak membaik atau justru memburuk, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Dokter dapat mendiagnosis penyebab pasti dan merekomendasikan perawatan yang sesuai, termasuk obat resep jika diperlukan.