Pusing, terutama yang terasa di bagian belakang kepala, adalah keluhan umum yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi ini bisa bervariasi, mulai dari rasa berdenyut ringan hingga nyeri yang menusuk. Seringkali, orang mengabaikan rasa pusing ini sebagai hal sepele, namun jika terjadi berulang, ada baiknya kita memahami akar penyebabnya.
Ada berbagai faktor yang dapat memicu pusing di area belakang kepala. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat. Beberapa alasan yang paling sering ditemui antara lain:
Ini adalah salah satu penyebab paling umum. Postur tubuh yang buruk, terlalu lama menatap layar komputer atau ponsel, stres, dan posisi tidur yang salah dapat menyebabkan otot-otot di leher dan pundak menjadi tegang. Ketegangan ini kemudian bisa menjalar ke area belakang kepala, menyebabkan rasa sakit dan pusing yang terasa seperti ditekan atau ditarik.
Sakit kepala tipe tegang seringkali digambarkan sebagai rasa sakit yang merata di kepala, namun banyak penderitanya merasakan gejala yang lebih dominan di bagian belakang kepala. Sakit kepala ini biasanya disebabkan oleh stres, kecemasan, kelelahan, dan kurang tidur. Rasa sakitnya terasa tumpul, konstan, dan seperti ada ikatan yang mengencang di kepala.
Mata yang lelah akibat penggunaan layar digital dalam waktu lama atau kebutuhan koreksi penglihatan yang belum terpenuhi juga bisa menjadi pemicu pusing. Ketika mata harus bekerja ekstra keras untuk fokus, ini dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot mata dan kepala, yang kemudian bermanifestasi sebagai pusing, seringkali di bagian belakang kepala.
Meskipun migrain lebih dikenal dengan rasa sakit berdenyut yang hebat di satu sisi kepala, migrain juga bisa bermanifestasi dengan nyeri di bagian belakang kepala. Migrain seringkali disertai gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara. Pemicu migrain sangat beragam, mulai dari makanan, perubahan hormon, hingga stres.
Dalam beberapa kasus, pusing di bagian belakang kepala bisa menjadi indikasi adanya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan pembuluh darah di otak sedikit membengkak atau tegang, menimbulkan rasa sakit dan pusing. Gejala lain yang menyertai bisa meliputi sakit dada, sesak napas, atau penglihatan kabur.
Kondisi yang memengaruhi telinga dalam, seperti infeksi telinga atau vertigo, dapat menyebabkan sensasi pusing yang berputar (vertigo). Meskipun vertigo lebih sering dikaitkan dengan sensasi berputar, beberapa orang mungkin merasakan pusing yang terasa lebih umum di bagian belakang kepala.
Kurang minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi ringan, yang seringkali bermanifestasi sebagai sakit kepala, termasuk di bagian belakang kepala. Otak membutuhkan cairan yang cukup untuk berfungsi optimal, dan ketika tubuh kekurangan cairan, fungsi otak bisa terganggu.
Beberapa jenis obat, baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas, memiliki efek samping berupa sakit kepala atau pusing. Jika Anda baru saja memulai pengobatan baru dan mengalami gejala pusing, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.
Meskipun pusing di bagian belakang kepala seringkali tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera:
Menemukan penyebab pusing di bagian belakang kepala memerlukan observasi terhadap pola kemunculannya, intensitasnya, serta gejala lain yang menyertai. Jika Anda sering mengalami keluhan ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.