Kenapa Ibu Menyusui Sering Kentut? Memahami Fenomena Ini

Bayi (Menyusui)

Menyusui adalah momen indah yang penuh ikatan antara ibu dan bayi. Namun, di balik senyum bahagia dan kehangatan pelukan, ada kalanya ibu menyusui mengalami beberapa perubahan fisik yang mungkin terasa kurang nyaman, salah satunya adalah sering buang angin atau kentut. Fenomena ini seringkali membuat ibu merasa malu atau khawatir, padahal ini adalah hal yang cukup umum terjadi.

Jika Anda adalah seorang ibu menyusui yang bertanya-tanya, "Kenapa ibu menyusui sering kentut?", jawabannya terletak pada kombinasi perubahan hormonal, pola makan, dan adaptasi sistem pencernaan pasca-melahirkan. Mari kita telaah lebih dalam faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kondisi ini.

Perubahan Hormonal yang Mempengaruhi Pencernaan

Setelah melahirkan, tubuh ibu mengalami fluktuasi hormon yang signifikan. Hormon seperti relaksin, yang diproduksi selama kehamilan untuk melonggarkan ligamen, masih dapat memengaruhi otot-otot pencernaan. Relaksin dapat memperlambat pergerakan usus, menyebabkan makanan dicerna lebih lambat. Ketika makanan tertahan lebih lama di dalam usus, proses fermentasi oleh bakteri akan berlangsung lebih lama, menghasilkan gas yang lebih banyak.

Selain itu, hormon lain yang berperan dalam menyusui, seperti prolaktin dan oksitosin, juga dapat secara tidak langsung memengaruhi sistem pencernaan. Perubahan hormonal ini, ditambah dengan stres pasca-melahirkan dan kurang tidur, dapat membuat sistem pencernaan menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap produksi gas berlebih.

Pola Makan dan Asupan Nutrisi

Apa yang ibu makan sangat memengaruhi produksi gas. Selama menyusui, kebutuhan nutrisi ibu meningkat. Seringkali, ibu mengonsumsi lebih banyak makanan kaya serat untuk memastikan ASI bernutrisi. Makanan tinggi serat seperti sayuran hijau (brokoli, kembang kol, kubis), kacang-kacangan, dan buah-buahan tertentu memang baik untuk kesehatan, namun juga dapat menjadi sumber gas bagi sebagian orang. Bakteri di usus memecah serat, dan salah satu produk sampingannya adalah gas.

Perubahan pola makan yang drastis pasca-melahirkan, atau bahkan penambahan makanan baru ke dalam menu diet, bisa jadi pemicu. Tubuh ibu mungkin sedang beradaptasi dengan jenis makanan baru atau kombinasi makanan yang berbeda. Beberapa jenis makanan spesifik yang patut diwaspadai antara lain:

Udara yang Tertelan

Saat menyusui, baik secara langsung maupun menggunakan botol, ibu juga bisa menelan lebih banyak udara. Proses mengisap ASI, baik dari payudara maupun dot botol, seringkali disertai dengan masuknya udara ke dalam saluran pencernaan. Bayi yang baru lahir mungkin belum sempurna dalam teknik menyusunya, sehingga lebih banyak udara yang tertelan oleh bayi, yang kemudian dapat dikeluarkan oleh bayi melalui sendawa atau bahkan kentut. Sebagian udara ini juga dapat terserap ke dalam sistem pencernaan ibu.

Selain itu, kebiasaan makan atau minum yang cepat juga dapat menyebabkan udara tertelan. Stres dan terburu-buru saat makan dapat membuat ibu lupa untuk mengunyah makanan dengan baik dan menelan udara secara tidak sadar.

Perubahan Flora Usus

Melalui proses kehamilan dan melahirkan, komposisi bakteri di dalam usus (mikrobioma) ibu bisa mengalami perubahan. Perubahan ini, ditambah dengan perubahan diet, dapat memengaruhi bagaimana makanan dicerna dan seberapa banyak gas yang diproduksi. Usus yang sedang beradaptasi mungkin memiliki keseimbangan bakteri yang berbeda, yang dapat berdampak pada produksi gas.

Faktor Lain yang Mungkin Berkontribusi

Selain faktor-faktor utama di atas, beberapa hal lain juga bisa berkontribusi pada seringnya ibu menyusui mengalami kentut:

Apa yang Bisa Dilakukan?

Jika sering kentut saat menyusui membuat Anda merasa tidak nyaman, ada beberapa hal yang bisa dicoba:

Ingatlah bahwa sering kentut pada ibu menyusui umumnya merupakan bagian normal dari proses pemulihan dan adaptasi tubuh pasca-melahirkan. Memahami penyebabnya dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan mengelola ketidaknyamanan tersebut dengan lebih baik.

🏠 Homepage