Ilustrasi siklus menstruasi.
Mengalami haid lebih dari sekali dalam satu bulan bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan terkadang mengkhawatirkan bagi sebagian wanita. Siklus menstruasi yang normal umumnya berlangsung antara 21 hingga 35 hari, dengan durasi perdarahan sekitar 2 hingga 7 hari. Namun, apa yang terjadi jika darah menstruasi datang lebih sering, bahkan dua kali dalam periode 30 hari?
Sebenarnya, istilah "dua kali dalam satu bulan" perlu dicermati lebih lanjut. Dalam kalender Masehi, rata-rata bulan memiliki 30 atau 31 hari. Jika siklus menstruasi Anda tergolong pendek, misalnya 24 hari, maka sangat mungkin Anda mengalami menstruasi dua kali dalam rentang waktu satu bulan kalender. Ini bisa terjadi jika menstruasi pertama dimulai di awal bulan, dan menstruasi berikutnya terjadi sebelum bulan tersebut berakhir. Jadi, secara teknis, ini bukan berarti siklus Anda menjadi lebih pendek dari biasanya, melainkan hanya kebetulan siklus tersebut jatuh dalam dua bulan kalender yang berbeda secara bersamaan.
Meskipun kebetulan waktu siklus adalah penjelasan paling umum, ada beberapa kondisi dan faktor lain yang bisa menyebabkan perdarahan yang disalahartikan sebagai menstruasi dua kali dalam sebulan:
Bagi sebagian wanita, siklus menstruasi mereka secara alami memang lebih pendek dari rata-rata. Jika siklus Anda secara konsisten kurang dari 21 hari, maka sangat mungkin Anda akan mengalami menstruasi lebih dari satu kali dalam sebulan kalender. Ini adalah variasi normal dari siklus menstruasi bagi sebagian orang dan seringkali tidak perlu dikhawatirkan, selama tidak disertai gejala lain yang mengganggu.
Beberapa wanita mengalami sedikit flek atau perdarahan ringan di tengah siklus, yang seringkali bertepatan dengan masa ovulasi. Perdarahan ini biasanya hanya berlangsung sebentar dan jauh lebih sedikit dibandingkan darah menstruasi. Jika Anda keliru menganggapnya sebagai menstruasi, maka Anda mungkin merasa mengalami haid dua kali sebulan.
Ketidakseimbangan hormon adalah penyebab umum dari perubahan pola menstruasi. Stres, perubahan berat badan yang signifikan (baik naik maupun turun drastis), kelelahan ekstrem, atau perubahan gaya hidup yang mendadak dapat memengaruhi keseimbangan hormon seperti estrogen dan progesteron, yang pada akhirnya dapat menyebabkan siklus menjadi tidak teratur atau menyebabkan perdarahan di luar jadwal haid.
Penggunaan alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, suntik KB, atau implan, dapat memengaruhi siklus menstruasi. Terkadang, di awal penggunaan atau ketika ada perubahan jenis kontrasepsi, wanita dapat mengalami perdarahan di luar jadwal haid atau menstruasi yang lebih sering. Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormonal dan mengalami hal ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau bidan.
Beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan perdarahan yang menyerupai menstruasi, antara lain:
Perdarahan ringan yang terjadi di awal kehamilan (implantasi) atau sebagai tanda keguguran dini terkadang bisa disalahartikan sebagai menstruasi. Jika Anda aktif secara seksual dan mengalami perdarahan yang tidak biasa, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan kehamilan.
Meskipun mengalami haid dua kali dalam satu bulan (karena kebetulan waktu siklus) bisa jadi normal, ada beberapa situasi di mana Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan:
Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk menanyakan riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin tes darah atau ultrasonografi, untuk menentukan penyebab pasti dari perubahan siklus menstruasi Anda dan memberikan penanganan yang tepat.
Artikel ini bersifat informatif dan tidak menggantikan nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter.