Siapa yang tidak pernah merasa lemas dan pusing? Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat sulit berkonsentrasi, hingga menurunkan produktivitas. Rasa lemas dan pusing bisa muncul tiba-tiba atau bertahap, dan seringkali membuat kita bertanya-tanya, kenapa badan terasa lemas pusing?
Penyebab badan terasa lemas dan pusing sangat beragam, mulai dari faktor gaya hidup sederhana hingga kondisi medis yang lebih serius. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegahnya terulang kembali.
Beberapa faktor yang paling sering dikaitkan dengan rasa lemas dan pusing meliputi:
Tubuh membutuhkan cairan yang cukup untuk berfungsi optimal. Ketika Anda kekurangan cairan (dehidrasi), volume darah dapat berkurang, sehingga tekanan darah menurun dan otak tidak mendapatkan suplai oksigen yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan rasa pusing dan lemas. Gejala lain dari dehidrasi termasuk mulut kering, jarang buang air kecil, dan urin berwarna gelap.
Kualitas dan kuantitas tidur sangat krusial bagi kesehatan fisik dan mental. Kurang tidur, baik karena begadang, insomnia, atau gangguan tidur lainnya, dapat membuat tubuh terasa lelah, lesu, dan kepala terasa berat atau pusing. Tubuh memerlukan istirahat yang cukup untuk memulihkan diri.
Glukosa adalah sumber energi utama bagi otak dan tubuh. Jika kadar gula darah turun terlalu rendah, otak bisa kesulitan mendapatkan energi yang dibutuhkan. Ini bisa terjadi jika Anda melewatkan waktu makan, diet ketat, atau memiliki kondisi medis seperti diabetes. Gejala hipoglikemia meliputi gemetar, keringat dingin, pandangan kabur, dan rasa lapar yang ekstrem selain lemas dan pusing.
Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan oksigen ini seringkali bermanifestasi sebagai rasa lemas, pucat, sesak napas, dan pusing. Anemia defisiensi zat besi adalah jenis yang paling umum.
Stres kronis atau episode kecemasan yang parah dapat memicu respons fisik di dalam tubuh. Pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, ketegangan otot, dan pada beberapa orang, memicu rasa pusing dan lemas.
Tekanan darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan aliran darah ke otak berkurang, terutama saat Anda berdiri terlalu cepat atau setelah duduk/berbaring lama. Hal ini dapat mengakibatkan rasa pusing, pandangan gelap, dan bahkan pingsan.
Tubuh yang sedang melawan infeksi, seperti flu, demam, atau infeksi lainnya, seringkali membutuhkan energi ekstra. Akibatnya, Anda bisa merasa lemas dan terkadang disertai pusing. Penyakit kronis tertentu juga dapat menyebabkan kelelahan yang persisten.
Beberapa jenis obat, seperti obat penurun tekanan darah, antidepresan, atau obat penenang, dapat memiliki efek samping berupa rasa pusing dan lemas. Penting untuk membaca label obat atau berkonsultasi dengan dokter jika Anda mencurigai obat yang sedang dikonsumsi menyebabkan keluhan ini.
Meskipun rasa lemas dan pusing seringkali disebabkan oleh hal-hal yang tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter:
Untuk mengatasi dan mencegah keluhan ini, cobalah langkah-langkah berikut:
Memahami kenapa badan terasa lemas pusing adalah langkah awal yang penting. Jika keluhan ini terus berlanjut atau disertai gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang akurat.