Seringkali kita merasakan badan lemas dan mengantuk setelah makan, padahal logika berkata sebaliknya. Setelah mengonsumsi makanan, tubuh seharusnya mendapatkan energi yang dibutuhkan. Namun, fenomena ini sangat umum terjadi dan ada beberapa alasan fisiologis serta gaya hidup di baliknya. Memahami penyebabnya dapat membantu kita menemukan solusi agar tetap bugar sepanjang hari.
Salah satu penyebab paling umum badan lemas setelah makan adalah fluktuasi kadar gula darah. Ketika Anda mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana (seperti roti putih, nasi putih, pasta, kue manis, atau minuman manis), tubuh akan memecahnya menjadi glukosa. Lonjakan glukosa yang cepat ini memicu pelepasan insulin dalam jumlah besar dari pankreas untuk menurunkan kadar gula darah kembali ke normal. Proses ini bisa menyebabkan penurunan gula darah yang mendadak (hipoglikemia reaktif) beberapa jam setelah makan, yang gejalanya meliputi rasa lemas, pusing, dan kelelahan.
Sebaliknya, jika Anda makan makanan yang tidak memberikan energi yang cukup atau jenis makanan yang salah, tubuh mungkin tidak mendapatkan pasokan energi yang stabil, sehingga tetap terasa lemas.
Tidak semua makanan memberikan dampak yang sama pada tubuh. Makanan yang kaya akan karbohidrat olahan dan gula cenderung menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah yang drastis. Selain itu, makanan yang sangat berat atau berlemak tinggi juga membutuhkan energi lebih banyak untuk dicerna oleh tubuh. Proses pencernaan yang intens ini dapat mengalihkan aliran darah dari otot ke sistem pencernaan, menyebabkan rasa lemas.
Disarankan untuk memilih makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat. Kombinasi ini membantu melepaskan energi secara perlahan dan stabil, mencegah lonjakan gula darah, dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Contohnya adalah sayuran, buah-buahan utuh, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak.
Faktor lain yang sering terabaikan adalah dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, metabolisme melambat dan dapat menyebabkan rasa lemas, pusing, dan penurunan konsentrasi. Jika Anda tidak minum cukup air sepanjang hari, rasa lemas setelah makan bisa jadi diperparah oleh kondisi dehidrasi ini. Pastikan Anda minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah makan.
Tubuh yang kurang istirahat akan lebih rentan merasakan kelelahan, bahkan setelah makan. Jika Anda memiliki kebiasaan tidur yang buruk atau kurang tidur, rasa lemas setelah makan bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda benar-benar membutuhkan istirahat yang berkualitas.
Dalam beberapa kasus, badan lemas setelah makan bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu. Beberapa di antaranya meliputi:
Jika Anda terus-menerus merasa lemas setelah makan dan gejala lainnya mengkhawatirkan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.
Untuk menghindari rasa lemas setelah makan, pertimbangkan beberapa tips berikut:
Memahami penyebab badan lemas setelah makan adalah langkah awal untuk mendapatkan kembali energi dan menjalani hari dengan lebih optimal. Dengarkan tubuh Anda, perhatikan pola makan, dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan.