Kehamilan adalah masa indah yang seringkali diwarnai oleh berbagai perubahan fisik, termasuk masalah pencernaan. Salah satu keluhan paling umum yang dialami ibu hamil adalah naiknya asam lambung atau yang dikenal sebagai heartburn atau dispepsia. Kondisi ini terjadi karena hormon progesteron yang meningkat menyebabkan otot antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus bawah) menjadi lebih rileks, sehingga asam lambung mudah naik kembali.
Selain itu, janin yang semakin membesar akan menekan lambung, memaksa isi lambung naik ke atas. Meskipun terasa sangat mengganggu, penting bagi ibu hamil untuk selalu berhati-hati dalam mengonsumsi obat apa pun, termasuk obat maag atau antasida. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat berisiko bagi perkembangan janin.
Ilustrasi: Keseimbangan dan kenyamanan saat mengatasi maag.
Tidak semua antasida aman dikonsumsi tanpa pengawasan. Beberapa kandungan antasida dapat diserap tubuh dan berpotensi memengaruhi kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk memilih antasida yang mengandung zat aktif yang dianggap aman (kategori B atau C oleh FDA, namun konsultasi dokter tetap wajib).
Ini adalah salah satu pilihan paling umum dan sering dianggap paling aman untuk meredakan mulas akut pada ibu hamil. Kalsium karbonat bekerja cepat menetralkan asam lambung. Selain itu, obat ini juga dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian, meskipun penyerapan kalsium dari antasida tidak dihitung sebagai suplemen utama.
Banyak produk antasida kombinasi menggunakan kedua bahan ini. Kombinasi ini sering dipilih karena aluminium cenderung menyebabkan konstipasi, sementara magnesium menyebabkan diare. Keseimbangan keduanya membantu meminimalkan efek samping tersebut.
Beberapa jenis antasida mengandung zat yang harus dihindari karena potensi risikonya terhadap janin atau kondisi ibu:
Sebelum memutuskan minum obat antasida aman untuk ibu hamil, selalu coba langkah-langkah non-medis terlebih dahulu. Pendekatan alami ini seringkali sangat efektif:
Meskipun kalsium karbonat seringkali aman, dosis dan frekuensi konsumsi antasida harus selalu didiskusikan dengan dokter kandungan atau bidan Anda. Mereka dapat memberikan rekomendasi yang paling sesuai berdasarkan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan, riwayat medis, dan usia kehamilan. Jangan pernah mendiagnosis diri sendiri atau mengonsumsi obat maag yang biasa Anda minum sebelum hamil tanpa persetujuan tenaga kesehatan profesional.