Gangguan pencernaan, seperti asam lambung naik (heartburn) atau maag, adalah keluhan umum yang bisa dialami siapa saja, termasuk ibu yang sedang dalam masa menyusui (laktasi). Ketika perut terasa tidak nyaman, kebutuhan untuk segera mengonsumsi obat pereda asam lambung sangat besar. Namun, bagi ibu menyusui, prioritas utama selalu keamanan nutrisi dan kesehatan buah hati yang bergantung penuh pada ASI. Oleh karena itu, pertanyaan krusialnya adalah: obat antasida aman untuk ibu menyusui?
Selama menyusui, hampir semua zat yang dikonsumsi ibu, baik makanan, minuman, maupun obat-obatan, berpotensi masuk ke dalam ASI dan kemudian dikonsumsi oleh bayi. Meskipun banyak obat yang dikategorikan aman, beberapa jenis antasida mungkin mengandung komponen yang perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi bayi secara langsung atau tidak langsung.
Obat antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung untuk meredakan gejala nyeri, mulas, atau kembung. Jenis yang paling umum dijual bebas (OTC) adalah yang mengandung kombinasi aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, atau kalsium karbonat.
Secara umum, banyak dokter dan ahli laktasi merekomendasikan antasida yang tergolong memiliki risiko rendah untuk ASI. Kunci keamanan terletak pada seberapa sedikit obat tersebut yang dapat terserap ke dalam aliran darah ibu dan kemudian diekskresikan ke dalam ASI.
Kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida sering menjadi pilihan pertama. Zat-zat ini cenderung tidak terserap dengan baik oleh sistem pencernaan ibu.
Kalsium karbonat (sering ditemukan pada antasida kunyah) juga sering kali aman digunakan secara sesekali. Sebagai suplemen nutrisi yang penting, kalsium secara alami ada dalam ASI. Penggunaan yang sangat berlebihan harus dihindari karena dapat menyebabkan efek samping seperti sembelit.
Meskipun fokus utama adalah keamanan antasida, penting juga untuk mengetahui jenis obat yang bekerja mengurangi produksi asam, seperti H2 blocker (misalnya Ranitidin, meskipun penggunaannya kini terbatas) atau Proton Pump Inhibitor (PPI) seperti Omeprazole. Meskipun beberapa PPI dianggap aman dengan pengawasan, penggunaannya biasanya dicadangkan untuk kasus refluks yang lebih parah dan harus selalu di bawah resep dokter.
Penting: Hindari antasida yang mengandung senyawa aktif seperti bismuth subsalicylate (contohnya Pepto-Bismol), karena mengandung turunan salisilat (aspirin) yang tidak direkomendasikan selama menyusui karena risiko toksisitas pada bayi.
Untuk memastikan bahwa konsumsi obat antasida aman bagi Anda dan bayi, terapkan praktik berikut: