Ilustrasi gambaran energi yang terkuras atau lemas.
Merasa badan lemas dan tidak berenergi adalah keluhan umum yang dialami banyak orang. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari bekerja, belajar, hingga melakukan kegiatan sosial. Ketika rasa lemas ini datang tiba-tiba dan terasa sangat signifikan, wajar jika Anda bertanya-tanya, "Kenapa badan terasa lemas banget?".
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasa sangat lemas. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari gaya hidup yang kurang sehat, kondisi medis tertentu, hingga faktor psikologis. Memahami akar permasalahan adalah langkah awal yang penting untuk menemukan solusi yang tepat.
Tidur adalah kebutuhan dasar tubuh untuk memulihkan diri. Ketika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup atau kualitas tidur buruk, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan memulihkan energi. Kurang tidur kronis dapat menyebabkan kelelahan yang ekstrem, sulit berkonsentrasi, dan tentu saja, rasa lemas yang mendalam.
Apa yang Anda makan memiliki dampak besar pada tingkat energi Anda. Diet yang buruk, kekurangan vitamin dan mineral esensial, serta asupan makanan olahan yang berlebihan dapat membuat tubuh kekurangan "bahan bakar" yang dibutuhkan. Misalnya, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang gejalanya meliputi kelelahan, pusing, dan lemas.
Bahkan dehidrasi ringan sekalipun dapat mempengaruhi tingkat energi Anda. Air sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk transportasi nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh. Ketika tubuh kekurangan cairan, proses ini menjadi kurang efisien, yang dapat menyebabkan rasa lelah dan lemas.
Paradoksnya, kurang bergerak justru bisa membuat Anda merasa lebih lemas. Aktivitas fisik secara teratur membantu meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh, yang dapat meningkatkan energi. Namun, di sisi lain, melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat tanpa istirahat yang cukup juga bisa menyebabkan kelelahan berlebih.
Stres kronis dapat menguras energi fisik dan mental. Hormon stres seperti kortisol dapat mempengaruhi tidur, nafsu makan, dan metabolisme, semuanya berkontribusi pada rasa lemas. Kecemasan yang terus-menerus juga membutuhkan banyak energi mental, membuat Anda merasa lelah.
Rasa lemas yang signifikan dan berkelanjutan bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang mendasarinya. Beberapa kondisi yang umum dikaitkan dengan kelelahan antara lain:
Beberapa jenis obat, seperti antihistamin, antidepresan, atau obat penurun tekanan darah, dapat memiliki efek samping berupa rasa kantuk dan kelelahan.
Fluktuasi hormon, seperti yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause, juga dapat mempengaruhi tingkat energi seseorang.
Jika rasa lemas yang Anda alami:
Maka sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes darah atau pemeriksaan lain untuk menentukan penyebab pasti rasa lemas yang Anda rasakan.
Setelah mengetahui potensi penyebabnya, berikut beberapa langkah umum yang bisa dicoba:
Jika Anda merasa badan terasa lemas banget, jangan abaikan. Dengarkan tubuh Anda dan cari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan. Dengan penanganan yang tepat, Anda bisa kembali berenergi dan menikmati hidup.