Ilustrasi: Ketidaknyamanan saat sakit tenggorokan.
Pernahkah Anda merasa air liur tiba-tiba berubah rasa menjadi pahit, terutama ketika sedang sakit? Sensasi yang tidak menyenangkan ini sering kali muncul bersamaan dengan gejala lain seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau demam. Meskipun terasa aneh, ada penjelasan medis yang cukup masuk akal di balik fenomena ini.
Air liur, atau saliva, memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan mulut. Ia membantu melumasi makanan, memfasilitasi pencernaan awal, membersihkan sisa makanan, dan menetralkan asam yang diproduksi oleh bakteri. Air liur secara alami memiliki rasa yang hambar atau sedikit manis karena kandungan enzim dan protein di dalamnya.
Namun, ketika tubuh sedang melawan infeksi atau peradangan, berbagai perubahan fisiologis bisa terjadi, termasuk pada produksi dan komposisi air liur. Beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan air liur terasa pahit saat sakit adalah:
Penyebab paling umum air liur terasa pahit saat sakit adalah infeksi pada area tenggorokan, amandel, atau bahkan mulut. Ketika bakteri atau virus menyerang, tubuh akan melepaskan respons imun. Proses peradangan ini bisa memicu pelepasan berbagai senyawa kimia, termasuk mediator inflamasi, yang kemudian dapat bercampur dengan air liur.
Beberapa bakteri yang menyebabkan infeksi tenggorokan, seperti Streptococcus, dapat menghasilkan racun atau metabolit yang memiliki rasa pahit. Senyawa-senyawa ini, bersama dengan sel-sel inflamasi yang mati dan lendir yang meningkat, bisa terlarut dalam air liur, mengubah rasa normalnya menjadi pahit.
Ketika Anda mengalami flu, pilek, atau sinusitis, saluran hidung dan sinus sering kali memproduksi lendir berlebih. Lendir ini bisa mengalir ke belakang tenggorokan (kondisi yang dikenal sebagai post-nasal drip). Meskipun lendir itu sendiri mungkin tidak terasa pahit, komposisinya bisa berubah saat bercampur dengan bakteri atau zat lain akibat infeksi.
Lendir yang kental dan berwarna, apalagi jika terinfeksi, dapat bercampur dengan air liur dan memberikan sensasi rasa pahit yang mengganggu di lidah dan mulut.
Tubuh yang sedang sakit seringkali mengalami dehidrasi ringan. Dehidrasi dapat mengentalkan air liur, mengurangi volume produksinya, dan mengubah keseimbangan pH di mulut. Lingkungan mulut yang kering dan kurang basa bisa menjadi lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri tertentu yang menghasilkan senyawa pahit.
Selain itu, beberapa obat yang dikonsumsi untuk mengatasi penyakit, seperti antibiotik, antihistamin, atau obat pereda nyeri, terkadang memiliki efek samping yang dapat memengaruhi indra perasa atau komposisi air liur. Penggunaan obat-obatan ini, meskipun bertujuan menyembuhkan, bisa secara tidak langsung berkontribusi pada rasa pahit di mulut.
Peradangan itu sendiri dapat memengaruhi saraf-saraf di lidah dan mulut yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa. Ketika jaringan di tenggorokan atau mulut meradang akibat infeksi, sinyal rasa yang diterima otak bisa terdistorsi. Sesuatu yang seharusnya terasa netral atau sedikit berbeda bisa saja dipersepsikan sebagai pahit.
Dalam beberapa kasus, rasa pahit di mulut, termasuk saat sakit, bisa juga berkaitan dengan masalah pencernaan seperti refluks asam lambung (GERD). Meskipun tidak secara langsung disebabkan oleh penyakit *infeksi* itu sendiri, refluks dapat terjadi bersamaan atau diperparah oleh kondisi tubuh yang sedang lemah. Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat bercampur dengan air liur dan menimbulkan rasa pahit.
Rasa pahit pada air liur saat sakit umumnya bersifat sementara dan akan hilang seiring dengan pemulihan kondisi tubuh. Namun, untuk meredakan ketidaknyamanan, beberapa hal dapat dicoba:
Memahami mengapa air liur terasa pahit saat sakit dapat membantu kita lebih tenang menghadapi gejala ini. Ini adalah respons alami tubuh dalam melawan infeksi dan biasanya akan kembali normal seiring dengan kesembuhan.