Benjolan Ketiak Setelah Melahirkan: Memahami Penyebabnya

Melahirkan adalah momen penuh keajaiban sekaligus tantangan bagi seorang wanita. Di tengah kebahagiaan menyambut si kecil, seringkali muncul berbagai perubahan fisik yang membuat ibu baru merasa khawatir. Salah satu keluhan yang cukup umum adalah munculnya benjolan di area ketiak, terutama setelah proses persalinan.

Munculnya benjolan di ketiak pasca melahirkan bisa menimbulkan kecemasan. Namun, penting untuk dipahami bahwa dalam banyak kasus, benjolan ini bukanlah tanda bahaya yang serius. Ada beberapa penyebab yang mendasarinya, dan sebagian besar berkaitan dengan perubahan hormonal dan fisik yang dialami ibu selama kehamilan dan masa menyusui.

Penyebab Umum Benjolan di Ketiak Setelah Melahirkan

Perubahan yang terjadi pada tubuh ibu pasca melahirkan sangatlah signifikan. Hormon-hormon yang selama kehamilan berperan dalam mempersiapkan tubuh untuk menyusui kini mulai berfluktuasi. Hal ini dapat memicu beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya benjolan di ketiak. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:

1. Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Ketiak merupakan lokasi penting bagi kelenjar getah bening. Kelenjar ini berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi. Selama dan setelah kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan imunologis yang signifikan. Kelenjar getah bening di ketiak bisa membesar sebagai respons terhadap perubahan ini, atau sebagai respons terhadap infeksi ringan yang mungkin tidak disadari.

Pembesaran kelenjar getah bening ini biasanya terasa seperti benjolan kecil yang lunak dan bisa sedikit nyeri saat ditekan. Ini adalah respons alami tubuh dan seringkali akan mengecil seiring waktu.

2. Perubahan Jaringan Payudara (Fibroadenoma atau Kista)

Jaringan payudara sebenarnya meluas hingga ke area ketiak (disebut juga dengan tail of Spence). Perubahan hormonal yang drastis setelah melahirkan, terutama jika ibu sedang menyusui, dapat memengaruhi jaringan payudara ini. Beberapa kondisi seperti fibroadenoma (tumor jinak payudara yang terdiri dari jaringan fibrosa dan kelenjar) atau kista payudara (kantong berisi cairan) dapat terbentuk atau membesar di area ini.

Benjolan akibat fibroadenoma biasanya terasa halus, bulat, dan mudah digerakkan. Sementara kista lebih terasa seperti kantong berisi cairan. Kedua kondisi ini umumnya tidak berbahaya, namun tetap memerlukan pemeriksaan oleh dokter.

3. Infeksi Kelenjar Keringat (Hidradenitis Suppurativa)

Hidradenitis suppurativa adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan benjolan kecil, nyeri, dan meradang di bawah kulit, seringkali di area ketiak atau selangkangan. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan pada folikel rambut dan kelenjar keringat. Perubahan hormonal, stres, dan kelembapan dapat memperburuk hidradenitis suppurativa.

Benjolan yang muncul akibat hidradenitis suppurativa biasanya merah, nyeri, dan dapat berkembang menjadi luka yang mengeluarkan nanah. Jika Anda mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter.

4. Rambut Tumbuh ke Dalam (Ingrown Hair)

Proses pencukuran atau waxing di area ketiak dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam kulit. Ini memicu peradangan lokal dan munculnya benjolan kecil yang mirip jerawat. Perubahan hormon pasca melahirkan terkadang dapat memengaruhi pertumbuhan rambut, sehingga meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam.

Benjolan akibat rambut tumbuh ke dalam biasanya terasa nyeri dan terkadang mengeluarkan nanah. Kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya, namun menjaga kebersihan dan menghindari pencukuran yang kasar dapat membantu mencegahnya.

5. Abses atau Bisul

Infeksi bakteri pada folikel rambut atau kelenjar keringat dapat menyebabkan terbentuknya abses atau bisul. Ini adalah kumpulan nanah yang terasa hangat, nyeri, merah, dan bengkak. Ketiak yang lembap dan sering terjadi gesekan lebih rentan terhadap kondisi ini.

Abses memerlukan penanganan medis, biasanya dengan pengeringan nanah dan pemberian antibiotik.

Kapan Harus Khawatir dan Memeriksakan Diri ke Dokter?

Meskipun sebagian besar benjolan di ketiak pasca melahirkan adalah kondisi yang jinak, ada beberapa tanda yang mengharuskan Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter:

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut seperti USG atau biopsi jika diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Penanganan dan Pencegahan

Penanganan benjolan di ketiak sangat bergantung pada penyebabnya. Untuk pembesaran kelenjar getah bening atau benjolan akibat perubahan hormonal yang ringan, observasi biasanya sudah cukup. Jika disebabkan oleh infeksi, antibiotik atau perawatan lain mungkin diperlukan. Kista mungkin perlu dikeluarkan, sementara fibroadenoma yang besar atau mengkhawatirkan juga bisa diangkat.

Untuk mencegah munculnya benjolan di ketiak, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan, antara lain:

Perlu diingat bahwa tubuh ibu pasca melahirkan sedang dalam proses pemulihan dan adaptasi. Berhati-hatilah terhadap perubahan fisik, namun tetap tenang dan konsultasikan dengan profesional medis jika Anda merasa khawatir.

🏠 Homepage