Kehadiran benjolan yang tidak biasa di area sekitar vulva atau area kemaluan wanita, yang seringkali disebut sebagai 'miss v', bisa menimbulkan kekhawatiran. Penting untuk diingat bahwa tidak semua benjolan bersifat serius, namun memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas beberapa alasan umum mengapa benjolan bisa muncul di bawah miss v, serta kapan Anda sebaiknya segera mencari bantuan medis.
Area vulva kaya akan kelenjar minyak, folikel rambut, dan jaringan lain yang bisa menjadi tempat munculnya benjolan. Beberapa penyebab yang paling sering ditemui antara lain:
Sama seperti di bagian tubuh lain, jerawat juga bisa muncul di area vulva. Penyebabnya serupa, yaitu penyumbatan pori-pori oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri. Benjolan jerawat biasanya kecil, kemerahan, terasa nyeri, dan dapat berkembang menjadi bernanah. Penanganannya seringkali mirip dengan jerawat biasa, yaitu menjaga kebersihan area tersebut dan menghindari memencetnya.
Kelenjar Bartholin terletak di kedua sisi pembukaan vagina dan berfungsi untuk menghasilkan cairan pelumas. Terkadang, saluran kelenjar ini bisa tersumbat, menyebabkan cairan menumpuk dan membentuk benjolan yang disebut kista Bartholin. Ukurannya bisa bervariasi dari sekecil kacang polong hingga sebesar bola golf. Jika kista terinfeksi, bisa berkembang menjadi abses yang nyeri, bengkak, dan memerah.
Ini adalah peradangan pada folikel rambut, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Tanda-tandanya adalah benjolan kecil kemerahan yang mirip jerawat di sekitar akar rambut. Mencukur, mengenakan pakaian ketat, dan kelembapan berlebih dapat meningkatkan risiko folikulitis.
Bisul adalah infeksi bakteri yang lebih dalam pada folikel rambut atau kelenjar minyak. Bisul biasanya berukuran lebih besar dari jerawat, terasa sangat nyeri, dan memiliki pusat nanah yang jelas. Bisul memerlukan perhatian medis, terutama jika ukurannya besar, sangat nyeri, atau disertai demam.
Kutil genital disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) dan merupakan infeksi menular seksual (IMS). Kutil ini dapat muncul sebagai benjolan tunggal atau berkelompok, dan bentuknya bisa bervariasi, dari datar hingga menonjol seperti kembang kol. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mencurigai kutil genital untuk diagnosis dan penanganan yang tepat, serta pencegahan penularan.
Kista sebasea terbentuk ketika kelenjar minyak tersumbat. Benjolan ini biasanya jinak, tumbuh lambat, dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali jika terinfeksi.
Meskipun jarang, benjolan di area vulva bisa menjadi tanda awal kanker vulva. Tanda-tanda lain yang perlu diwaspadai termasuk gatal kronis, luka terbuka, pendarahan yang tidak biasa, atau perubahan warna kulit yang persisten. Sangat penting untuk tidak panik, tetapi jika benjolan tidak hilang setelah beberapa minggu, berubah bentuk, atau disertai gejala yang mengkhawatirkan, segera periksakan diri ke dokter.
Sebagian besar benjolan di area vulva tidak berbahaya. Namun, ada beberapa situasi di mana Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan:
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin memerlukan tes tambahan seperti biopsi untuk menentukan penyebab benjolan dan memberikan pengobatan yang sesuai. Jangan ragu untuk memeriksakan diri; kesehatan Anda adalah prioritas utama.
Konsultasikan dengan Dokter Anda