Bibir kering pada bayi baru lahir atau newborn adalah kondisi yang cukup umum dialami oleh para orang tua. Ketika melihat Si Kecil mengalami bibir kering, pecah-pecah, atau mengelupas, tentu saja Anda akan merasa khawatir. Namun, sebelum panik, penting untuk memahami bahwa kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan seringkali dapat diatasi dengan perawatan yang tepat. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab bibir newborn kering.
Kulit bayi, terutama pada newborn, masih sangat tipis dan sensitif. Lapisan pelindungnya belum berkembang sempurna, sehingga lebih rentan terhadap kekeringan dan iritasi. Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa bibir bayi Anda mungkin tampak kering:
Penyebab paling umum dari bibir kering pada bayi adalah dehidrasi. Ini bisa terjadi jika bayi tidak mendapatkan cukup cairan, baik dari ASI maupun susu formula. Tanda-tanda dehidrasi selain bibir kering antara lain: jarang buang air kecil (popok kering lebih dari 6-8 jam), menangis tanpa air mata, dan lemas.
Udara yang kering, baik karena cuaca di luar rumah maupun penggunaan pendingin ruangan (AC) atau pemanas ruangan yang berlebihan, dapat menyerap kelembaban dari kulit bayi, termasuk bibirnya. Udara yang terlalu dingin atau terlalu panas juga bisa memengaruhi kelembaban kulit.
Bayi memiliki naluri mengisap yang kuat. Ketika bayi mengisap jempolnya, dot, atau bahkan saat menyusu, air liur yang menempel di sekitar bibir dapat menguap dan justru menarik kelembaban dari kulit bibir, menyebabkan kekeringan.
Meskipun jarang, terkadang bibir kering bisa menjadi reaksi terhadap susu formula tertentu atau bahkan ASI jika ada perubahan pada pola makan ibu menyusui. Zat tertentu dalam formula atau makanan ibu mungkin mengiritasi kulit sensitif bayi.
Terlalu lama terpapar sinar matahari langsung tanpa perlindungan dapat menyebabkan kulit bayi, termasuk bibirnya, menjadi kering dan bahkan terbakar. Penting untuk melindungi bayi dari paparan sinar matahari yang berlebihan, terutama di jam-jam terik.
Dalam kasus yang sangat jarang, bibir kering bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang mendasarinya, seperti alergi atau masalah pencernaan. Namun, ini biasanya disertai dengan gejala lain yang lebih jelas.
Jika bibir Si Kecil kering, jangan panik. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:
Ini adalah langkah terpenting. Pastikan bayi mendapatkan cukup ASI atau susu formula sesuai jadwal. Jika Anda ragu apakah bayi cukup minum, konsultasikan dengan dokter anak. Perhatikan juga tanda-tanda dehidrasi.
Anda bisa menggunakan pelembap yang aman untuk bayi newborn. Pilihlah produk yang diformulasikan khusus untuk bayi, bebas pewangi, paraben, dan bahan kimia keras lainnya. Oleskan tipis-tipis pada bibir bayi setelah menyusu atau sebelum tidur. Beberapa orang tua menggunakan sedikit petroleum jelly murni yang aman untuk bayi.
Gunakan humidifier atau pelembap udara di kamar bayi, terutama saat AC atau pemanas ruangan digunakan. Ini membantu menjaga kadar kelembaban udara di sekitar bayi tetap optimal.
Jika Anda melihat bayi menjilat atau menggigit bibirnya sendiri, coba alihkan perhatiannya dengan lembut. Jika menggunakan dot, pastikan dot tersebut berukuran sesuai dan tidak mengiritasi.
Saat membawa bayi keluar rumah, pastikan ia terlindungi dari angin kencang, udara dingin, atau sinar matahari langsung yang terik. Gunakan topi yang menutupi wajah bayi jika perlu.
Sebagian besar kasus bibir kering pada newborn tidak memerlukan perhatian medis khusus. Namun, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak jika:
Dengan perhatian yang tepat dan pemantauan, bibir kering pada bayi newborn Anda umumnya akan membaik. Ingatlah selalu untuk memberikan kenyamanan dan kasih sayang ekstra pada Si Kecil.