Ilustrasi umum benjolan di ketiak
Munculnya benjolan di dalam ketiak bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan bagi siapa saja. Ketiak merupakan area yang sensitif dan seringkali menjadi lokasi munculnya berbagai macam keluhan kesehatan. Benjolan ini bisa bervariasi ukurannya, terasa nyeri atau tidak, hingga memiliki tekstur yang berbeda. Memahami penyebab umum di balik benjolan ketiak dapat membantu meredakan kecemasan dan menentukan langkah selanjutnya.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya benjolan di area ketiak. Sebagian besar penyebabnya bersifat jinak dan dapat diatasi dengan perawatan rumahan atau medis sederhana. Namun, penting untuk tetap waspada dan berkonsultasi dengan dokter jika benjolan terasa mengganggu atau berubah.
Ini adalah salah satu penyebab paling umum dari benjolan di ketiak. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi menyaring patogen seperti bakteri dan virus. Ketika tubuh melawan infeksi, kelenjar getah bening di area yang terinfeksi, termasuk ketiak, dapat membengkak sebagai respons. Pembengkakan ini seringkali terasa lunak, nyeri saat ditekan, dan bisa membaik seiring sembuhnya infeksi.
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Ketika peradangan ini menjadi lebih parah, bisa berkembang menjadi abses, yaitu kantung nanah yang terbentuk di bawah kulit. Benjolan yang timbul akibat folikulitis atau abses seringkali terasa nyeri, kemerahan, dan kadang mengeluarkan nanah.
Kista sebasea adalah benjolan jinak yang terbentuk ketika kelenjar minyak di kulit (kelenjar sebasea) tersumbat. Benjolan ini biasanya tumbuh lambat, terasa halus, dan dapat berisi materi seperti keju. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kista yang terinfeksi bisa menjadi merah, bengkak, dan nyeri.
Lipoma adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan lemak. Benjolan ini biasanya terasa lunak, kenyal, dapat digerakkan di bawah kulit, dan umumnya tidak nyeri. Lipoma bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk ketiak, dan biasanya tidak memerlukan penanganan khusus kecuali jika ukurannya mengganggu atau secara kosmetik tidak diinginkan.
Penggunaan deodoran, antiperspiran, sabun, atau deterjen baru terkadang dapat menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi di area ketiak. Kondisi ini dapat menimbulkan kemerahan, gatal, dan bahkan pembengkakan yang terasa seperti benjolan kecil.
Meskipun jarang, pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak bisa menjadi tanda awal dari kanker payudara. Kanker sel payudara seringkali menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak, menyebabkan mereka membengkak. Benjolan yang terkait dengan kanker payudara biasanya terasa keras, tidak dapat digerakkan, dan mungkin tidak nyeri. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar benjolan ketiak BUKAN kanker. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko kanker payudara atau benjolan memiliki karakteristik yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.
Sebagian besar benjolan di ketiak bersifat jinak dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa situasi di mana Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan Anda. Tergantung pada temuan awal, dokter mungkin merekomendasikan tes lebih lanjut seperti pemeriksaan darah, USG, mammografi, atau biopsi untuk menentukan penyebab benjolan.
Penanganan akan sangat bergantung pada penyebab benjolan. Untuk infeksi, mungkin diperlukan antibiotik. Untuk kista atau abses yang terinfeksi, diperlukan drainase. Lipoma atau kista yang mengganggu dapat diangkat melalui operasi kecil. Benjolan yang disebabkan oleh kanker payudara memerlukan penanganan spesifik sesuai dengan stadium penyakitnya.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri jika Anda merasa khawatir. Penanganan dini selalu lebih baik.