Ilustrasi visual waktu sholat Dzuhur, Ashar, dan konsep qadha.
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita menghadapi situasi yang membuat kita lupa atau tidak sempat melaksanakan sholat fardhu tepat pada waktunya. Salah satu yang sering menjadi pertanyaan adalah mengenai cara qadha dzuhur dan ashar. Sholat qadha adalah sholat yang dilakukan untuk mengganti sholat fardhu yang terlewat. Hal ini merupakan bentuk rahmat dan kemudahan dari Allah SWT bagi umat-Nya.
Sebelum membahas lebih detail mengenai tata cara qadha, penting untuk memahami terlebih dahulu prinsip dasarnya. Sholat fardhu memiliki waktu yang spesifik. Meninggalkannya tanpa alasan syar'i yang dibenarkan (seperti lupa, tertidur, atau keadaan darurat yang tidak bisa dihindari) hukumnya berdosa. Namun, jika terlewat karena lupa atau tertidur, maka wajib untuk segera mengqadhanya begitu teringat atau bangun. Sementara itu, jika sengaja ditinggalkan, maka dosa tetap ada, dan qadha sholat tersebut hanya menghapuskan kewajiban sholatnya, bukan dosanya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 103:
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah sambil berdiri dan duduk, dan dalam keadaan berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman."
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga waktu sholat. Namun, rahmat Allah sangat luas, sehingga disediakan jalan untuk mengganti sholat yang terlewat.
Sholat Dzuhur dan Ashar memiliki kekhususan dalam tata cara qadhanya, terutama jika keduanya ditinggalkan dalam satu waktu atau berdekatan. Terdapat beberapa pandangan ulama mengenai urutan qadha ini, namun yang paling umum dan dianjurkan adalah melaksanakan sholat yang terlewat sesuai urutannya di waktu aslinya.
Jika seseorang lupa mengerjakan sholat Dzuhur dan baru teringat ketika waktu Ashar sudah masuk atau bahkan sudah habis, maka yang harus dilakukan adalah segera mengqadha sholat Dzuhur tersebut. Cara qadhanya sama seperti sholat Dzuhur pada umumnya, yaitu:
Dianjurkan untuk melaksanakan qadha sholat Dzuhur ini sebelum melaksanakan sholat Ashar jika waktu Ashar masih ada. Namun, jika waktu Ashar sudah habis dan belum mengqadha Dzuhur, maka tetap harus diqadha.
Jika seseorang lupa mengerjakan sholat Ashar dan baru teringat setelah waktu Maghrib tiba, maka yang harus dilakukan adalah segera mengqadha sholat Ashar. Cara qadhanya adalah:
Ini adalah skenario yang paling sering membingungkan. Jika seseorang meninggalkan sholat Dzuhur dan Ashar, lalu baru teringat setelah masuk waktu Isya, maka ia harus mengqadha keduanya. Urutan yang paling afdhal adalah mengqadha sesuai urutan waktu aslinya:
Ini berdasarkan kaidah bahwa tertib (berurutan) itu wajib jika memungkinkan. Sebagian ulama berpendapat bahwa jika sholat Dzuhur dan Ashar sama-sama terlewat dan baru diingat setelah keduanya habis waktunya, maka boleh dikerjakan secara berurutan atau mendahulukan mana saja yang diingat terlebih dahulu. Namun, mendahulukan yang waktunya lebih awal adalah lebih utama.
Penting diingat: Jika Anda meninggalkan sholat karena lupa, maka kewajiban qadha adalah segera dilaksanakan begitu Anda teringat. Tidak perlu menunggu waktu tertentu. Namun, jika meninggalkan sholat dengan sengaja, maka Anda tetap berdosa dan wajib bertaubat nasuha, selain kewajiban mengqadha sholatnya.
Niat qadha sholat sama seperti niat sholat aslinya, hanya ditambahkan kata "qadha". Pelaksanaannya juga sama, yaitu:
Tidak ada perbedaan signifikan dalam tata cara pelaksanaan fisik sholat qadha dengan sholat yang dikerjakan tepat waktu, kecuali niatnya yang menunjukkan penggantian sholat yang terlewat.
Mengerjakan qadha sholat bukan hanya kewajiban, tetapi juga memiliki banyak manfaat dan hikmah:
Jangan tunda lagi kewajiban Anda. Segera pelajari dan praktikkan cara qadha Dzuhur dan Ashar agar ibadah Anda lebih sempurna.
Kembali ke Atas