Anyaman bambu adalah kerajinan tradisional yang indah dan serbaguna. Untuk menghasilkan anyaman yang rapi, kuat, dan tahan lama, pemilihan serta persiapan bahan baku—khususnya proses membelah bambu—adalah langkah krusial yang tidak boleh dilewatkan. Proses ini memerlukan ketelitian, kesabaran, dan alat yang tepat agar bilah bambu (sedotan) yang dihasilkan seragam ukurannya.
Kesuksesan membelah bambu dimulai jauh sebelum Anda memegang pisau. Pilih jenis bambu yang tepat, biasanya bambu tali, bambu ater, atau bambu kuning, tergantung kebutuhan kerajinan Anda. Pastikan bambu sudah tua (berumur minimal 3-5 tahun) karena bambu muda cenderung mudah pecah dan lapuk.
Setelah bambu dipotong, biarkan mengering (diangin-anginkan) selama beberapa minggu hingga kadar airnya berkurang drastis. Bambu yang terlalu basah akan menyusut saat dianyam, menyebabkan anyaman kendur di kemudian hari.
Sebelum memulai pemotongan, pastikan semua peralatan sudah tersedia. Keamanan adalah prioritas utama dalam proses ini.
Tujuan utama tahap ini adalah membelah bambu secara membujur mengikuti seratnya, membagi satu ruas menjadi beberapa bagian yang lebih kecil (bilah).
Mulailah dengan menentukan area ruas yang akan Anda kerjakan. Potong bambu melintang tepat di antara dua buku (ruas). Bagian antara dua buku adalah area terkuat dan paling ideal untuk dijadikan bilah.
Letakkan potongan bambu secara horizontal di atas talenan. Ambil pisau Anda. Letakkan ujung pisau pada salah satu ujung bambu (pada bagian tengah atau sedikit ke arah luar). Tekan kuat dengan ibu jari sambil memukul bagian belakang pisau secara perlahan dengan kayu kecil. Tujuannya adalah agar pisau menembus kulit bambu hingga ke bagian tengah.
Setelah bilah awal terbentuk, masukkan ujung pisau lebih dalam. Secara perlahan, tarik pisau ke arah ujung bambu lainnya. Jika pisau mulai terasa macet, jangan dipaksa. Gunakan alat pemukul sedikit demi sedikit. Penting: usahakan belahan selalu mengikuti jalur serat alami bambu. Jika Anda memotong serat, bilah akan mudah patah saat proses penganyaman.
Setelah bambu terbelah menjadi dua bagian besar (kepingan), Anda perlu membaginya lagi menjadi bilah-bilah yang lebih tipis sesuai kebutuhan anyaman (misalnya untuk keranjang besar, bilah harus lebih lebar; untuk tatakan gelas, bilah harus lebih halus).
Bilah bambu yang baru dibelah seringkali masih kasar, memiliki ketebalan yang tidak merata, dan memiliki tepi yang tajam.
Proses membelah bambu memang menuntut kesabaran. Semakin baik Anda mempersiapkan bilah-bilah bambu di awal, semakin mudah dan menyenangkan proses menganyamnya di akhir. Selamat mencoba!