Ilustrasi berbagai anggota keluarga Rosaceae yang menyerupai apel.
Ketika kita berbicara tentang buah yang renyah, manis, dan menyegarkan, kebanyakan orang langsung membayangkan apel. Namun, dunia buah-buahan jauh lebih luas, dan ada banyak sekali kerabat dekat apel yang memiliki karakteristik serupa namun dengan profil rasa dan tekstur yang unik. Buah-buahan ini umumnya berasal dari keluarga botani yang sama, yaitu Rosaceae, subfamili Maloideae (atau Amygdaloideae). Memahami buah sejenis apel akan memperkaya wawasan kuliner Anda.
Pir mungkin adalah kerabat apel yang paling terkenal. Meskipun bentuknya lebih lonjong dan menjulur, struktur internal dan cara tumbuhnya sangat mirip. Perbedaan utama terletak pada tekstur. Sementara apel cenderung memiliki daging buah yang padat dan renyah (karena adanya 'sel batu' atau *stone cells*), banyak varietas pir, terutama saat matang, memiliki tekstur yang lebih lembut dan 'buttery' saat digigit. Pir mengandung kadar air yang tinggi, menjadikannya sangat menghidrasi.
Ada ribuan kultivar pir di dunia, mulai dari Bartlett yang klasik, hingga Bosc yang ramping dan tahan lama, dan varietas Asia (seperti Nashi) yang sangat renyah, mirip apel. Ketika memilih pir, seringkali kematangan adalah kuncinya; pir harus sedikit empuk di bagian lehernya untuk menunjukkan bahwa ia siap dimakan.
Quince adalah anggota keluarga yang kurang dikenal di banyak pasar modern, tetapi memiliki sejarah panjang dalam dunia kuliner, terutama di Mediterania dan Timur Tengah. Quince mentah biasanya sangat keras, asam, dan terasa astringen, sehingga jarang dimakan langsung seperti apel atau pir. Namun, di sinilah keajaibannya muncul: ketika dimasak, Quince berubah total.
Pemanasan menyebabkan Quince melepaskan taninnya dan mengembangkan warna merah muda atau merah tua yang indah, serta aroma yang sangat harum, sering digambarkan sebagai campuran vanila, mawar, dan madu. Quince paling sering diolah menjadi selai kental (disebut *membrillo* di Spanyol), jeli, atau manisan. Ini menunjukkan bahwa meskipun teksturnya mentah berbeda dari apel, potensi kuliner mereka tetap berakar pada kesamaan keluarga.
Buah Loquat, atau sering disebut bibit apel Jawa di beberapa daerah, menawarkan kombinasi rasa asam dan manis yang menyenangkan. Meskipun ukurannya jauh lebih kecil—seukuran buah aprikot kecil—dan biasanya tumbuh bergerombol, Loquat masih diklasifikasikan dalam rumpun yang sama. Mereka memiliki kulit luar yang tipis seperti beludru dan biji besar di tengahnya.
Buah ini seringkali lebih berserat daripada apel standar dan sangat populer di Asia Timur dan daerah subtropis lainnya. Dalam pengobatan tradisional, buah ini sering digunakan untuk meredakan batuk dan masalah pernapasan, menambahkan dimensi manfaat kesehatan yang unik pada daftar buah sejenis apel ini.
Terlepas dari perbedaan rasa dan tekstur, buah-buahan yang berkerabat dekat dengan apel ini cenderung berbagi beberapa manfaat kesehatan yang serupa, sebagian besar karena kandungan serat dan antioksidan mereka. Mereka kaya akan pektin, sejenis serat larut yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan dan membantu mengatur kadar kolesterol. Selain itu, kandungan flavonoid dan polifenol dalam kulit buah-buah ini berkontribusi pada sifat anti-inflamasi.
Eksplorasi terhadap buah sejenis apel ini membuka peluang untuk variasi diet yang lebih menarik. Daripada terpaku pada Granny Smith atau Fuji, mencoba pir yang baru dipanen, atau bahkan bereksperimen dengan membuat manisan dari Quince, dapat menjadi petualangan rasa yang bermanfaat dan menyegarkan.
Kesimpulannya, jika Anda menyukai apel, Anda pasti akan menemukan sesuatu yang menarik dari kerabatnya. Baik itu kelembutan pir, aroma magis Quince, atau kesegaran Loquat, keluarga Rosaceae ini menjanjikan pengalaman rasa yang kaya dan beragam untuk dinikmati semua orang.