Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, diyakini oleh seluruh Muslim sebagai firman Allah yang diturunkan secara langsung kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Proses penurunan ini bukanlah peristiwa tunggal, melainkan sebuah rangkaian wahyu yang terbagi dalam kurun waktu sekitar 23 tahun. Pemahaman mendalam tentang bagaimana Al-Qur'an diturunkan sangat penting untuk menghargai keotentikannya dan memahami kedudukannya dalam Islam.
Inti dari proses penurunan wahyu adalah peran sentral Malaikat Jibril 'alaihissalam. Jibril adalah malaikat terkemuka yang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada para nabi dan rasul. Dalam kasus Al-Qur'an, Jibril adalah perantara tunggal yang membawa kalam Allah kepada Nabi Muhammad.
Kisah awal penurunan wahyu diriwayatkan terjadi di Gua Hira, sebuah gua di Jabal Nur (Gunung Cahaya) dekat Mekah. Saat Nabi Muhammad sedang bertafakur (berkontemplasi) di sana, Malaikat Jibril datang kepadanya dan menyampaikan ayat-ayat pertama dari Al-Qur'an, yaitu surat Al-'Alaq dari ayat 1 hingga 5:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Pengalaman pertama ini sangat mengguncang Nabi Muhammad. Ia pulang ke rumah dalam keadaan gemetar dan meminta istrinya, Khadijah binti Khuwailid, untuk menyelimutinya. Khadijah kemudian membawanya menemui sepupunya, Waraqah bin Naufal, seorang ahli kitab pada masa itu. Waraqah mengkonfirmasi bahwa wahyu yang diterima Nabi Muhammad adalah wahyu dari Tuhan yang sama yang pernah diutus kepada nabi-nabi sebelumnya.
Penurunan Al-Qur'an tidak terjadi sekaligus dalam satu malam, melainkan secara bertahap. Fenomena ini disebut Nuzulul Qur'an. Ada dua cara utama Al-Qur'an diturunkan:
Penurunan Al-Qur'an secara bertahap memiliki hikmah yang sangat besar:
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad dengan berbagai cara:
Dengan cara-cara inilah Al-Qur'an, sebuah kitab yang keindahannya, kedalaman maknanya, dan keotentikannya telah teruji oleh zaman, diturunkan sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Proses ini menegaskan bahwa Al-Qur'an bukanlah ciptaan manusia, melainkan firman Ilahi yang menjadi sumber hukum, moralitas, dan spiritualitas tertinggi bagi umat Islam.