Telinga berdenging atau tinnitus adalah sensasi mendengar suara yang tidak berasal dari sumber eksternal. Suara ini bisa berupa dengungan, desisan, siulan, deru, atau klik, dan dapat terdengar di salah satu telinga, kedua telinga, atau di dalam kepala. Meskipun seringkali dianggap sebagai gangguan kecil, tinnitus bisa sangat mengganggu kualitas hidup, menyebabkan kesulitan tidur, konsentrasi, bahkan stres dan kecemasan. Ketika dengungan hanya terjadi di telinga sebelah kanan, hal ini seringkali memicu kekhawatiran dan pertanyaan spesifik mengenai penyebabnya, karena tinnitus unilateral (satu sisi) dapat mengindikasikan kondisi yang berbeda dibandingkan tinnitus bilateral (dua sisi).
Memahami penyebab di balik telinga berdenging sebelah kanan adalah langkah pertama untuk menemukan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai kemungkinan penyebab, gejala penyerta yang mungkin muncul, bagaimana kondisi ini didiagnosis, serta opsi penanganan dan solusi yang tersedia. Dengan informasi yang komprehensif ini, diharapkan Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi yang Anda alami dan kapan harus mencari bantuan medis profesional.
Ilustrasi telinga yang mengalami sensasi dengungan, sebuah gejala umum tinnitus.
Tinnitus bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan sebuah gejala dari kondisi kesehatan yang mendasarinya. Sensasi suara yang didengar oleh penderita tinnitus tidak berasal dari sumber eksternal, melainkan dihasilkan dari aktivitas saraf di dalam telinga atau otak. Tinnitus dapat bersifat sementara atau kronis, dan intensitasnya bervariasi dari yang ringan hingga sangat mengganggu. Beberapa orang menggambarkannya sebagai desisan air, deru ombak, suara jangkrik, siulan, atau bahkan suara berdengung seperti mesin. Ada dua jenis utama tinnitus: subjektif dan objektif.
Ini adalah jenis tinnitus yang paling umum, di mana hanya Anda yang dapat mendengar suara tersebut. Penyebabnya seringkali terkait dengan masalah pada telinga bagian luar, tengah, atau dalam, atau dengan masalah pada saraf pendengaran (auditory nerve) dan bagian otak yang memproses suara (auditory pathways). Tinnitus subjektif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari paparan suara keras, kotoran telinga, hingga kondisi medis yang lebih kompleks seperti gangguan pendengaran terkait usia. Karena sifatnya yang tidak dapat diverifikasi secara objektif oleh orang lain, diagnosis dan penanganannya seringkali memerlukan pendekatan yang cermat dan berfokus pada pengalaman pasien.
Intensitas dan karakteristik suara pada tinnitus subjektif sangat pribadi. Beberapa orang mungkin hanya mengalaminya dalam keheningan, sementara yang lain merasakannya konstan dan mengganggu sepanjang waktu. Fluktuasi dalam tingkat stres, kelelahan, atau paparan terhadap lingkungan tertentu dapat memengaruhi persepsi suara ini. Penanganan untuk tinnitus subjektif seringkali berfokus pada manajemen gejala dan terapi yang membantu individu beradaptasi dengan sensasi suara tersebut, mengurangi dampaknya terhadap kualitas hidup sehari-hari. Pendekatan ini bisa melibatkan terapi suara, konseling, atau perubahan gaya hidup yang signifikan.
Tinnitus objektif jauh lebih jarang terjadi. Dalam kasus ini, dokter atau pemeriksa juga dapat mendengar suara yang sama saat melakukan pemeriksaan. Tinnitus objektif seringkali disebabkan oleh masalah fisik atau vaskular (pembuluh darah) yang menghasilkan suara nyata di dalam tubuh. Contohnya termasuk kontraksi otot di telinga bagian tengah, masalah pada pembuluh darah di dekat telinga, atau kondisi yang memengaruhi aliran darah. Karena adanya sumber suara fisik, tinnitus objektif seringkali dapat ditangani dengan mengobati kondisi medis yang mendasarinya secara langsung. Meskipun jarang, identifikasi jenis tinnitus ini penting karena penanganannya bisa sangat berbeda.
Salah satu contoh paling umum dari tinnitus objektif adalah tinnitus pulsatile, di mana suara yang didengar sinkron dengan detak jantung Anda. Ini seringkali mengindikasikan adanya masalah vaskular, seperti pembuluh darah yang menyempit atau malformasi arteriovenosa. Dokter dapat menggunakan stetoskop atau alat pendengar lainnya untuk mengidentifikasi suara ini. Penanganan untuk tinnitus objektif seringkali melibatkan intervensi medis atau bedah untuk memperbaiki kondisi fisik yang menyebabkan suara tersebut, yang dapat memberikan kelegaan permanen bagi penderita.
Ketika tinnitus terjadi hanya di satu telinga, terutama di telinga kanan, ini bisa menjadi petunjuk penting bagi dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya. Tinnitus unilateral (satu sisi) seringkali memerlukan evaluasi yang lebih mendalam dibandingkan tinnitus bilateral (dua sisi), karena beberapa penyebab unilateral bisa menandakan kondisi yang lebih serius.
Salah satu penyebab paling umum dari tinnitus adalah paparan suara keras yang berkepanjangan atau mendadak. Pekerja di lingkungan bising (misalnya konstruksi, pabrik), musisi, atau individu yang sering menggunakan headphone dengan volume tinggi berisiko mengalami kerusakan sel-sel rambut halus di koklea telinga bagian dalam. Kerusakan ini dapat menyebabkan sinyal listrik yang abnormal dikirim ke otak, yang diinterpretasikan sebagai dengungan. Jika paparan suara keras lebih intens di satu sisi, misalnya saat mendengarkan musik dengan satu earbud atau berada di dekat sumber suara yang hanya di sebelah kanan, maka tinnitus bisa terjadi secara unilateral di telinga kanan.
Kerusakan sel-sel rambut koklea bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki. Sensitivitas telinga kanan terhadap suara keras mungkin lebih tinggi, atau mungkin telinga kanan secara kebetulan terpapar intensitas suara yang lebih tinggi. Gejala seringkali muncul secara bertahap atau segera setelah paparan. Selain dengungan, mungkin juga terjadi penurunan pendengaran sementara atau permanen di telinga kanan. Pencegahan adalah kunci di sini, dengan menggunakan pelindung telinga dan mengurangi volume paparan suara.
Kotoran telinga yang berlebihan dan mengeras dapat menghalangi saluran telinga, menyebabkan tekanan pada gendang telinga dan mengganggu transmisi suara. Kondisi ini dapat menyebabkan dengungan atau sensasi penuh di telinga. Jika penumpukan terjadi hanya di telinga kanan, maka dengungan pun akan terasa di sana. Meskipun terdengar sederhana, serumen impaksi adalah penyebab yang sangat umum dan dapat diobati dengan mudah. Sensasi dengungan yang disebabkan oleh kotoran telinga biasanya hilang setelah serumen dikeluarkan.
Selain dengungan, penumpukan kotoran telinga juga dapat menyebabkan gatal, nyeri, bau tak sedap, dan gangguan pendengaran. Penting untuk tidak mencoba membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud, karena ini justru dapat mendorong kotoran lebih dalam dan memperburuk masalah. Pengangkatan serumen harus dilakukan oleh tenaga medis profesional menggunakan teknik yang aman seperti irigasi, vakum, atau alat khusus.
Infeksi pada telinga tengah (otitis media) atau telinga luar (otitis eksterna) dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan penumpukan cairan yang dapat memengaruhi fungsi pendengaran dan menyebabkan tinnitus. Jika infeksi hanya terjadi di telinga kanan, maka dengungan akan terlokalisasi di sana. Infeksi telinga seringkali disertai dengan rasa nyeri, demam, keluarnya cairan dari telinga, dan gangguan pendengaran. Pengobatan infeksi dengan antibiotik atau antijamur biasanya akan meredakan gejala tinnitus.
Peradangan yang disebabkan oleh infeksi dapat memengaruhi bagian-bagian halus di dalam telinga, termasuk gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran, yang pada akhirnya dapat memicu sensasi dengungan. Telinga kanan mungkin lebih rentan terhadap infeksi karena berbagai alasan, seperti kebiasaan membersihkan telinga yang tidak tepat, paparan air kotor, atau alergi. Penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius seperti kehilangan pendengaran permanen atau penyebaran infeksi.
Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba, seperti saat naik pesawat, menyelam, atau mendaki gunung, dapat menyebabkan barotrauma pada telinga. Jika tuba Eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang tenggorokan) di telinga kanan tidak dapat menyeimbangkan tekanan dengan baik, hal ini dapat menyebabkan rasa penuh, nyeri, dan dengungan. Sensasi ini biasanya bersifat sementara dan akan mereda setelah tekanan telinga kembali normal.
Barotrauma yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada gendang telinga atau telinga tengah, yang bisa memperpanjang durasi tinnitus. Gejala lain yang mungkin menyertai barotrauma meliputi rasa nyeri yang tajam, gangguan pendengaran, atau pusing. Mengunyah permen karet, menelan, atau melakukan teknik Valsalva (menutup hidung dan meniupkan udara perlahan) dapat membantu menyeimbangkan tekanan telinga selama perubahan ketinggian.
Beberapa jenis obat-obatan dapat bersifat ototoksik, artinya berpotensi merusak telinga dan menyebabkan tinnitus atau gangguan pendengaran. Efek samping ini bisa bersifat sementara atau permanen. Jika salah satu telinga lebih sensitif terhadap obat tertentu, atau jika obat diserap secara berbeda di satu sisi, tinnitus bisa muncul secara unilateral di telinga kanan. Contoh obat-obatan ototoksik meliputi aspirin dalam dosis tinggi, antibiotik tertentu (misalnya aminoglikosida), diuretik loop, dan beberapa obat kemoterapi.
Penting untuk selalu memberitahu dokter tentang semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen, jika Anda mengalami tinnitus. Dokter mungkin dapat menyesuaikan dosis, mengganti obat, atau memantau fungsi pendengaran Anda. Dengungan akibat obat ototoksik bisa bervariasi dari ringan hingga parah, dan kadang disertai dengan pusing atau gangguan keseimbangan. Pemantauan rutin terhadap fungsi pendengaran sangat dianjurkan bagi pasien yang menggunakan obat-obatan berisiko tinggi ini.
Kondisi yang memengaruhi pembuluh darah di dekat telinga dapat menyebabkan tinnitus pulsatile, di mana suara dengungan sinkron dengan detak jantung Anda. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah seperti aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), hipertensi (tekanan darah tinggi), malformasi arteriovenosa (sambungan abnormal antara arteri dan vena), atau tumor vaskular di area kepala dan leher. Jika masalah pembuluh darah ini terlokalisasi di sisi kanan kepala atau leher, maka tinnitus akan terasa di telinga kanan.
Tinnitus pulsatile unilateral membutuhkan perhatian medis segera karena dapat mengindikasikan kondisi serius yang memerlukan intervensi. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan pencitraan seperti MRI atau CT scan untuk mengidentifikasi masalah pembuluh darah yang mendasari. Penanganan akan berfokus pada kondisi vaskular itu sendiri, yang dapat melibatkan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah, atau dalam beberapa kasus, prosedur bedah untuk memperbaiki anomali pembuluh darah.
Penyakit Meniere adalah gangguan telinga bagian dalam kronis yang memengaruhi pendengaran dan keseimbangan. Kondisi ini biasanya hanya memengaruhi satu telinga, meskipun dalam beberapa kasus dapat berkembang di kedua telinga. Gejala klasik penyakit Meniere meliputi serangan vertigo (pusing berputar), gangguan pendengaran fluktuatif, sensasi penuh di telinga, dan tinnitus. Jika penyakit Meniere memengaruhi telinga kanan, maka semua gejala ini akan terpusat di sisi tersebut.
Penyebab pasti penyakit Meniere tidak sepenuhnya dipahami, tetapi diduga melibatkan penumpukan cairan endolimfe yang berlebihan di telinga bagian dalam. Penanganan berfokus pada pengelolaan gejala, seringkali melalui diet rendah garam, diuretik, dan obat-obatan untuk meredakan vertigo. Terapi rehabilitasi vestibular juga dapat membantu mengatasi masalah keseimbangan. Karena sifatnya yang unilateral pada banyak pasien, penyakit Meniere adalah salah satu penyebab utama tinnitus sebelah kanan yang perlu dipertimbangkan secara serius.
Sendi temporomandibular (TMJ) adalah sendi yang menghubungkan rahang bawah ke tulang tengkorak, terletak tepat di depan telinga. Masalah pada sendi ini, seperti disfungsi, radang sendi, atau cedera, dapat menyebabkan nyeri rahang, kesulitan mengunyah, dan tinnitus. Karena kedekatan TMJ dengan telinga, masalah pada TMJ kanan dapat memicu dengungan di telinga kanan. Nyeri yang menjalar dari TMJ juga dapat dirasakan di sekitar telinga dan kepala.
Tinnitus terkait TMJ seringkali disertai dengan gejala lain seperti nyeri saat mengunyah, bunyi klik atau popping saat membuka/menutup mulut, sakit kepala, atau nyeri pada wajah. Penanganan meliputi terapi fisik, penggunaan pelindung gigit (mouthguard), obat pereda nyeri, atau dalam kasus yang parah, intervensi bedah. Mengidentifikasi hubungan antara gejala TMJ dan tinnitus adalah kunci untuk penanganan yang efektif.
Neuroma akustik adalah tumor non-kanker yang tumbuh di saraf kranial yang mengarah dari otak ke telinga bagian dalam. Saraf ini bertanggung jawab untuk pendengaran dan keseimbangan. Tumor ini biasanya tumbuh perlahan dan hampir selalu memengaruhi hanya satu sisi. Gejala awal seringkali berupa gangguan pendengaran unilateral yang progresif, tinnitus di sisi yang terkena (dalam hal ini telinga kanan), dan masalah keseimbangan atau pusing. Karena tumor tumbuh di saraf yang mengontrol pendengaran dan keseimbangan, gejalanya sangat spesifik.
Diagnosis dini neuroma akustik sangat penting. Dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis, tes pendengaran, dan MRI kepala untuk mendeteksi tumor. Ukuran tumor dan tingkat gejalanya akan menentukan pilihan pengobatan, yang bisa berupa pemantauan (watchful waiting), radiasi, atau pembedahan. Tinnitus yang tidak kunjung membaik atau disertai dengan gangguan pendengaran progresif dan pusing unilateral harus segera dievaluasi untuk menyingkirkan kemungkinan neuroma akustik.
Pentingnya pemeriksaan medis untuk mendiagnosis penyebab tinnitus dengan tepat.
Beberapa kondisi medis sistemik (yang memengaruhi seluruh tubuh) juga dapat memicu atau memperburuk tinnitus, dan kadang-kadang manifestasinya bisa lebih terasa di satu sisi. Ini termasuk:
Penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan dokter jika Anda memiliki salah satu kondisi medis di atas dan mengalami tinnitus. Penanganan kondisi medis yang mendasari seringkali dapat mengurangi atau menghilangkan gejala tinnitus.
Pertanyaan ini sangat krusial dalam proses diagnosis. Tinnitus unilateral, terutama di telinga kanan, seringkali menjadi indikasi bahwa ada masalah spesifik yang terlokalisasi di sisi tersebut. Beberapa alasan mengapa tinnitus dapat terjadi hanya di telinga kanan meliputi:
Ketika tinnitus hanya terjadi di satu sisi, hal ini meningkatkan kemungkinan adanya masalah struktural atau neurologis yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Ini adalah alasan utama mengapa pemeriksaan oleh dokter THT sangat dianjurkan untuk kasus tinnitus unilateral.
Sensasi dengungan di telinga kanan bisa disertai dengan berbagai gejala lain yang dapat membantu dokter mengidentifikasi penyebabnya. Mengamati dan melaporkan gejala penyerta ini sangat penting:
Mencatat semua gejala yang Anda alami, kapan dimulainya, seberapa parah, dan faktor-faktor yang memperburuk atau meringankannya, akan sangat membantu dokter dalam membuat diagnosis yang akurat.
Mendiagnosis penyebab tinnitus unilateral memerlukan pendekatan sistematis. Dokter akan memulai dengan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik, kemudian mungkin merekomendasikan tes khusus.
Dokter akan bertanya secara rinci tentang:
Dokter akan memeriksa telinga, kepala, dan leher Anda.
Tes ini mengukur seberapa baik Anda mendengar suara pada berbagai frekuensi dan intensitas. Ini dapat membantu mengidentifikasi jenis dan tingkat gangguan pendengaran, serta kerusakan pada koklea atau saraf pendengaran, terutama jika masalahnya unilateral.
Jika dicurigai ada masalah struktural atau neurologis, tes pencitraan mungkin diperlukan.
Tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi medis yang mendasari seperti diabetes, masalah tiroid, anemia, atau kadar kolesterol tinggi yang dapat berkontribusi pada tinnitus.
Dengan menggabungkan informasi dari semua tes ini, dokter dapat menyusun gambaran lengkap dan menentukan penyebab paling mungkin dari tinnitus di telinga kanan Anda.
Mengelola dengungan dengan terapi suara dan perubahan gaya hidup.
Penanganan tinnitus sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya dapat diidentifikasi dan diobati, tinnitus seringkali dapat berkurang atau hilang sepenuhnya. Namun, jika tinnitus kronis dan penyebabnya tidak dapat diatasi sepenuhnya, fokus penanganan beralih ke manajemen gejala untuk membantu pasien hidup dengan kondisi tersebut.
Jika tinnitus di telinga kanan disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter akan menargetkan kondisi tersebut:
Terapi suara tidak menghilangkan tinnitus, tetapi membantu mengalihkan perhatian otak dari suara dengungan atau membuatnya kurang mengganggu.
Banyak penderita tinnitus mengalami stres, kecemasan, depresi, dan kesulitan tidur akibat dengungan.
Beberapa perubahan gaya hidup dapat sangat membantu dalam mengelola tinnitus:
Penting untuk diingat bahwa setiap individu bereaksi berbeda terhadap tinnitus dan penanganannya. Apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Kesabaran dan konsistensi dalam mencoba berbagai metode adalah kunci.
Meskipun tinnitus seringkali tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana Anda harus segera mencari evaluasi medis, terutama jika dengungan terjadi hanya di telinga kanan:
Jangan mengabaikan gejala-gejala ini. Diagnosis dan penanganan dini dapat sangat meningkatkan prognosis dan kualitas hidup Anda. Dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) adalah spesialis yang paling tepat untuk mengevaluasi dan mengelola tinnitus.
Banyak mitos beredar tentang tinnitus yang dapat menyebabkan kebingungan dan kecemasan. Penting untuk membedakan antara fakta dan fiksi:
Fakta: Meskipun seringkali terkait dengan telinga, tinnitus juga bisa berasal dari masalah di otak, pembuluh darah, otot, atau sebagai efek samping obat. Telinga adalah "pintu" suara, tetapi pemrosesan suara terjadi di otak. Beberapa tinnitus bahkan tidak memiliki penyebab fisik yang jelas.
Fakta: Untuk beberapa jenis tinnitus, ada obat atau prosedur yang dapat menghilangkan atau sangat mengurangi gejalanya (misalnya, pengangkatan kotoran telinga, pengobatan infeksi, bedah untuk tumor). Untuk tinnitus kronis yang tidak memiliki penyebab yang dapat disembuhkan, ada banyak strategi manajemen yang sangat efektif untuk mengurangi dampaknya, seperti terapi suara, CBT, dan konseling. Penting untuk mencari evaluasi medis untuk mengetahui apakah tinnitus Anda dapat diobati.
Fakta: Tinnitus dapat memengaruhi orang dari segala usia, termasuk anak-anak. Meskipun lebih umum pada orang dewasa yang lebih tua karena gangguan pendengaran terkait usia, paparan suara keras (misalnya dari headphone, konser) menyebabkan banyak kasus pada orang muda.
Fakta: Tinnitus seringkali menyertai gangguan pendengaran, tetapi tidak berarti Anda akan menjadi tuli sepenuhnya. Banyak orang dengan tinnitus memiliki pendengaran yang normal atau hanya mengalami gangguan pendengaran ringan. Namun, penting untuk memeriksakan pendengaran Anda karena tinnitus bisa menjadi peringatan dini masalah pendengaran.
Fakta: Ini adalah salah satu mitos paling berbahaya. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan, mulai dari mengidentifikasi dan menghindari pemicu, menggunakan terapi suara, manajemen stres, hingga konseling. Banyak orang berhasil mengelola tinnitus mereka sehingga tidak lagi mengganggu kualitas hidup.
Fakta: Tinnitus sangat bervariasi dalam jenis suara, intensitas, dan penyebabnya. Memahami jenis tinnitus Anda (misalnya, pulsatile vs. non-pulsatile, unilateral vs. bilateral) adalah kunci untuk penanganan yang efektif.
Tinnitus, terutama yang kronis dan persisten di satu sisi seperti telinga kanan, dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup seseorang. Sensasi suara yang konstan bisa sangat mengganggu dan melelahkan secara mental dan emosional.
Mengingat dampak-dampak ini, dukungan menjadi sangat penting.
Tinnitus bukanlah sesuatu yang harus dihadapi sendirian. Mencari bantuan dan dukungan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan, dan merupakan langkah penting menuju pengelolaan yang efektif dan peningkatan kualitas hidup.
Menjaga kesehatan telinga dan gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengelola tinnitus.
Telinga berdenging sebelah kanan, atau tinnitus unilateral, adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus karena dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang mendasari, mulai dari yang sederhana seperti penumpukan kotoran telinga hingga kondisi yang lebih kompleks seperti neuroma akustik atau masalah vaskular. Memahami karakteristik suara dengungan, gejala penyerta, dan riwayat kesehatan pribadi adalah langkah awal yang krusial dalam proses diagnosis.
Penting untuk tidak mengabaikan tinnitus unilateral dan segera mencari bantuan medis dari dokter THT. Melalui anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik seperti audiometri dan pencitraan, dokter dapat mengidentifikasi penyebab spesifik. Setelah penyebab diketahui, penanganan yang tepat dapat diberikan, baik itu berupa pengobatan infeksi, pengangkatan serumen, penyesuaian obat, atau intervensi untuk kondisi yang lebih serius.
Bahkan jika penyebab yang dapat diobati tidak ditemukan, ada banyak strategi efektif untuk mengelola tinnitus kronis dan mengurangi dampaknya pada kualitas hidup. Terapi suara, konseling, terapi kognitif perilaku (CBT), serta perubahan gaya hidup seperti manajemen stres, perlindungan telinga dari suara keras, dan diet sehat, semuanya dapat memainkan peran penting dalam membantu individu beradaptasi dan hidup lebih nyaman dengan tinnitus.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi kondisi ini. Jutaan orang di seluruh dunia mengalami tinnitus. Dengan pengetahuan yang tepat, diagnosis dini, dan pendekatan penanganan yang komprehensif, Anda dapat mengurangi penderitaan dan memulihkan kualitas hidup Anda. Lindungi telinga Anda, dengarkan tubuh Anda, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika dengungan di telinga kanan Anda terus mengganggu.