Ilustrasi Pencegahan Infeksi
Luka dekubitus, atau yang sering disebut luka tekan atau pressure ulcer, adalah cedera kulit dan jaringan di bawahnya yang disebabkan oleh tekanan berkepanjangan pada area tubuh tertentu. Kondisi ini sangat umum terjadi pada individu yang mobilitasnya terbatas, seperti pasien yang terbaring lama di tempat tidur atau pengguna kursi roda. Meskipun perawatan utama berfokus pada penghilangan tekanan, pencegahan infeksi dan penanganan infeksi yang sudah terjadi adalah komponen krusial dalam penyembuhan dekubitus.
Tidak semua luka dekubitus memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya diresepkan ketika terdapat tanda-tanda infeksi bakteri yang jelas, seperti peningkatan kemerahan (eritema) di sekitar luka, peningkatan nyeri, keluarnya cairan bernanah (eksudat purulen), bau tidak sedap, atau demam pada pasien. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi obat, yang merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Keputusan untuk menggunakan antibiotik untuk dekubitus harus selalu didasarkan pada penilaian klinis yang cermat oleh profesional kesehatan. Tujuannya adalah untuk mengeliminasi patogen penyebab tanpa mengganggu proses penyembuhan alami luka.
Infeksi pada luka dekubitus bisa bervariasi, mulai dari infeksi superfisial pada kulit hingga infeksi jaringan dalam (selulitis) atau bahkan infeksi tulang (osteomielitis) pada kasus yang parah.
Jika infeksi terisolasi pada lapisan permukaan kulit dan tidak menyebar, dokter mungkin akan memprioritaskan debridemen (pembersihan jaringan mati) dan perawatan topikal (salep atau dressing khusus yang mengandung agen antimikroba). Namun, jika infeksi menunjukkan tanda-tanda memburuk, antibiotik oral bisa dimulai.
Ketika infeksi telah meluas ke jaringan dalam atau ketika pasien menunjukkan gejala sistemik (misalnya demam tinggi, menggigil, atau tekanan darah rendah), antibiotik spektrum luas secara intravena (IV) biasanya diperlukan di lingkungan rumah sakit. Pemilihan jenis antibiotik untuk dekubitus sangat bergantung pada hasil kultur luka, yang mengidentifikasi bakteri spesifik yang tumbuh di area tersebut.
Bakteri umum yang sering ditemukan pada luka dekubitus terinfeksi termasuk Staphylococcus aureus (termasuk MRSA) dan berbagai jenis Streptococcus.
Berikut adalah beberapa pertimbangan utama yang memengaruhi keputusan pemberian terapi antibiotik:
Perlu ditekankan bahwa antibiotik hanyalah salah satu bagian dari penanganan luka dekubitus terinfeksi. Keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada manajemen luka yang komprehensif. Langkah-langkah berikut ini harus dilakukan bersamaan dengan terapi antibiotik:
Menggunakan antibiotik untuk dekubitus tanpa menghilangkan tekanan atau melakukan debridemen yang memadai hampir pasti akan menyebabkan infeksi kambuh atau memburuk. Konsultasikan selalu dengan dokter spesialis luka (wound care specialist) untuk mendapatkan protokol perawatan yang paling efektif dan aman bagi kondisi pasien Anda.