Ada Benjolan di Ketiak? Kapan Sebaiknya Periksa ke Dokter?
Ilustrasi: Peringatan medis
Munculnya benjolan di area ketiak bisa menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang. Ketiak adalah area yang sering tertutup pakaian dan merupakan tempat berkumpulnya kelenjar getah bening, serta adanya folikel rambut dan kelenjar keringat. Berbagai macam kondisi, baik yang bersifat jinak maupun serius, dapat menyebabkan terbentuknya benjolan di area ini.
Penyebab Umum Benjolan di Ketiak
Penting untuk diketahui bahwa tidak semua benjolan di ketiak bersifat berbahaya. Beberapa penyebab umum meliputi:
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati): Kelenjar getah bening di ketiak bisa membengkak sebagai respons terhadap infeksi di dekatnya, seperti infeksi pada lengan, tangan, atau bahkan infeksi umum seperti flu atau radang tenggorokan. Ini adalah respons normal tubuh terhadap peradangan.
Folikulitis atau Abses: Peradangan pada folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut) bisa menyebabkan benjolan kecil yang nyeri, mirip jerawat. Jika infeksi lebih dalam, dapat berkembang menjadi abses, yaitu kumpulan nanah yang membentuk benjolan yang lebih besar dan lunak.
Kista Sebasea: Kista ini terbentuk ketika kelenjar minyak di kulit tersumbat. Kista sebasea biasanya terasa lunak, bisa digerakkan, dan tumbuh perlahan. Kista ini umumnya tidak berbahaya, namun bisa terinfeksi.
Lipoma: Lipoma adalah tumor jinak yang terdiri dari sel-sel lemak. Benjolan ini biasanya terasa lunak, kenyal, tidak nyeri, dan dapat digerakkan di bawah kulit. Lipoma tumbuh sangat lambat dan jarang menimbulkan masalah.
Reaksi Alergi atau Iritasi: Penggunaan deodoran, antiperspirant, sabun, atau deterjen tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi yang manifestasinya bisa berupa kemerahan, gatal, dan kadang muncul benjolan kecil.
Gigitan Serangga: Seperti nyamuk atau serangga lain, gigitan di area ketiak juga bisa menimbulkan pembengkakan dan rasa gatal yang mirip benjolan.
Benjolan di Ketiak yang Perlu Diwaspadai dan Perlu Periksa ke Dokter
Meskipun banyak benjolan di ketiak bersifat jinak, ada beberapa karakteristik dan gejala yang menunjukkan bahwa Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter. Jangan tunda pemeriksaan jika Anda mengalami hal berikut:
Karakteristik Benjolan yang Mencurigakan:
Ukuran yang Besar atau Terus Membesar: Benjolan yang berukuran lebih dari 1-2 cm dan terus bertambah besar dalam waktu singkat patut dicurigai.
Konsistensi Keras dan Tidak Dapat Digerakkan: Benjolan yang terasa keras seperti batu dan melekat pada jaringan di sekitarnya, sehingga sulit digerakkan, bisa menjadi tanda yang lebih serius.
Nyeri yang Parah dan Berkepanjangan: Meskipun beberapa benjolan jinak bisa terasa nyeri (misalnya abses), nyeri yang sangat hebat, tidak mereda, atau bahkan semakin buruk memerlukan evaluasi medis.
Perubahan Warna Kulit di Atas Benjolan: Jika kulit di atas benjolan tampak kemerahan, membiru, atau memiliki luka yang tidak kunjung sembuh.
Gejala Penyerta yang Perlu Diperhatikan:
Penurunan Berat Badan yang Tidak Dapat Dijelaskan: Kehilangan berat badan yang signifikan tanpa diet atau perubahan gaya hidup bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang mendasarinya.
Demam yang Tidak Kunjung Sembuh: Demam kronis, terutama jika disertai benjolan yang membesar, bisa menandakan infeksi yang lebih serius atau kondisi peradangan sistemik.
Kelelahan yang Ekstrem: Rasa lelah yang berlebihan dan tidak hilang meski sudah beristirahat cukup bisa menjadi gejala terkait.
Perubahan pada Payudara: Benjolan di ketiak yang berhubungan dengan kelenjar getah bening payudara perlu perhatian khusus, terutama jika disertai perubahan pada payudara itu sendiri (misalnya perubahan bentuk, puting tertarik ke dalam, atau kulit seperti kulit jeruk).
Adanya Benjolan Serupa di Area Tubuh Lain: Munculnya benjolan di area tubuh lain juga memerlukan evaluasi menyeluruh.
Pemeriksaan yang Mungkin Dilakukan Dokter
Ketika Anda datang ke dokter dengan keluhan benjolan di ketiak, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan untuk menentukan penyebabnya:
Anamnesis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, kapan benjolan pertama kali muncul, perubahannya, gejala lain yang menyertai, serta riwayat penyakit keluarga.
Pemeriksaan Fisik: Dokter akan meraba benjolan untuk menilai ukuran, bentuk, konsistensi, mobilitas, dan nyeri yang ditimbulkannya.
Pemeriksaan Penunjang: Bergantung pada kecurigaan dokter, pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi:
USG (Ultrasonografi): Sangat berguna untuk membedakan antara kista, abses, lipoma, atau pembesaran kelenjar getah bening.
Mammografi atau USG Payudara: Jika dicurigai berhubungan dengan kelenjar getah bening payudara.
Biopsi: Jika ada kecurigaan keganasan, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan dari benjolan untuk diperiksa di laboratorium (biopsi).
Tes Darah: Untuk mendeteksi adanya infeksi atau peradangan.
Kesimpulan
Meskipun munculnya benjolan di ketiak seringkali tidak berbahaya, penting untuk tidak mengabaikannya. Perhatikan karakteristik benjolan dan gejala lain yang menyertainya. Jika Anda merasa khawatir, benjolan tersebut membesar dengan cepat, terasa keras, nyeri hebat, atau disertai gejala sistemik lainnya, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk kesehatan Anda.