Lagu "Queencard" dari grup idola K-pop wanita (G)I-DLE telah mencuri perhatian publik sejak perilisannya. Dengan melodi yang catchy dan lirik yang kuat, lagu ini merayakan kepercayaan diri dan penerimaan diri, sebuah pesan yang sangat relevan di era modern. "Queencard" bukan hanya sekadar lagu pop yang menyenangkan, tetapi juga sebuah anthem bagi siapa saja yang ingin merangkul jati diri mereka yang unik. Artikel ini akan menyajikan lirik lengkap dari lagu "Queencard" beserta terjemahannya, agar Anda dapat lebih memahami pesan yang ingin disampaikan oleh kelima anggota (G)I-DLE: Soyeon, Miyeon, Minnie, Yuqi, dan Shuhua.
(G)I-DLE dikenal dengan konsep mereka yang berani dan selalu bereksperimen. Sejak debut, mereka telah membuktikan diri sebagai grup yang tidak takut untuk menyuarakan opininya dan mengeksplorasi berbagai tema dalam musik mereka. "Queencard" melanjutkan tradisi tersebut dengan menawarkan perspektif baru tentang kecantikan dan harga diri. Judul lagu ini sendiri, "Queencard," mengacu pada kartu truf atau sesuatu yang sangat bernilai dan menentukan. Dalam konteks lagu ini, "Queencard" adalah diri Anda sendiri, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Lagu ini diproduseri dan ditulis liriknya oleh leader grup, Jeon Soyeon, yang memang dikenal sebagai musisi berbakat. Keahliannya dalam merangkai kata dan menciptakan melodi yang kuat terlihat jelas dalam "Queencard." Liriknya penuh dengan referensi yang cerdas dan nuansa girl power yang membangkitkan semangat.
Makna di balik lirik "Queencard" sangat dalam. Bagian "Yeogi na honja isseotji / Eoje-ui na-neun jom eosaekhaetji / Modu nareul bomyeonseo Useo / Ije naneun tto dareun modeu" menggambarkan perasaan tidak percaya diri dan merasa canggung di masa lalu, di mana orang lain mungkin meremehkannya. Namun, ada perubahan signifikan. Frasa "So what? Nado nal saranghal geoya" (Jadi apa? Aku juga akan mencintai diriku sendiri) menjadi inti dari pesan lagu ini. Ini adalah deklarasi penerimaan diri yang kuat.
Soyeon selaku penulis liriknya juga memasukkan referensi tentang "Me-ra-bi-lity," sebuah permainan kata yang menggabungkan "miracle" (keajaiban) dan "ability" (kemampuan), yang menyiratkan bahwa setiap orang memiliki keajaiban dan kemampuan unik dalam diri mereka. Lirik seperti "Jinjja nae moseubeun na honja barabol su eopseo / Jinjja nae moseubeun dareun nugurado baral su eopseo" (Penampilan asliku tidak bisa kulihat sendiri / Penampilan asliku tidak bisa dilihat orang lain) bisa diartikan sebagai pencarian jati diri yang mendalam, sebuah pengakuan bahwa diri sejati seringkali lebih kompleks daripada yang terlihat di permukaan.
Melodi yang ceria dan beat yang enerjik dari "Queencard" berpadu sempurna dengan pesan yang dibawanya. Lagu ini sukses mengajak pendengarnya untuk merayakan keunikan mereka, merasa percaya diri, dan melihat diri mereka sebagai "queencard" dalam kehidupan mereka sendiri. Keberhasilan "Queencard" tidak hanya di tangga lagu, tetapi juga dalam menginspirasi banyak orang, menjadikan lagu ini salah satu rilisan paling ikonik dari (G)I-DLE.