Lagu "Happier" dari Olivia Rodrigo adalah salah satu karya yang mencuri perhatian dari album debutnya, "SOUR." Lagu ini bukan hanya sekadar lantunan melodi, tetapi sebuah ekspresi jujur dan mentah dari rasa sakit hati yang mendalam pasca perpisahan. Dengan lirik yang tajam dan penyampaian vokal yang emosional, Rodrigo berhasil menangkap kompleksitas perasaan saat melihat mantan kekasih bahagia dengan orang baru, sementara diri sendiri masih bergulat dengan kenangan dan kesedihan.
"Happier" secara garis besar bercerita tentang perjuangan seorang individu yang mencoba menerima kenyataan bahwa mantan pasangannya telah menemukan kebahagiaan baru. Lagu ini membongkar perasaan cemburu, iri, dan sekaligus harapan pahit yang terjalin. Rodrigo tidak menutupi emosinya; ia membiarkan rasa sakitnya terdengar jelas, menciptakan resonansi dengan pendengar yang mungkin pernah mengalami situasi serupa.
Dari awal lagu, Olivia Rodrigo sudah membangun suasana melankolis namun penuh ketegaran. Ia menyanyikan tentang bagaimana sang mantan kini memiliki seorang gadis baru, dan ia berharap orang tersebut membuat mantan kekasihnya 'lebih bahagia' (happier). Namun, di balik ucapan harapan ini, tersirat beban emosional yang besar. Kata "happier" di sini terasa ironis; bukan kebahagiaan tulus yang dirasakan sang penyanyi, melainkan sebuah pengakuan yang terpaksa, sebuah pengakuan bahwa ia telah tergantikan.
Lirik seperti "But I just can't help myself / When you're on my TV screen" menunjukkan betapa sulitnya bagi Rodrigo untuk melepaskan diri dari masa lalu. Media sosial dan teknologi membuat mantan kekasihnya selalu hadir, bahkan ketika mereka seharusnya sudah tidak bersama. Ini adalah refleksi dari realitas modern di mana perpisahan tidak selalu berarti terputus total dari kehidupan satu sama lain.
Inti dari rasa sakit dalam lagu ini adalah ketika Rodrigo menyadari bahwa sang mantan kini menjalani rutinitas yang dulu mereka jalani bersama, namun kini dengan orang lain. Adegan-adegan seperti pergi ke toko es krim favorit atau mendengarkan lagu kesukaan bersama, yang dulu penuh makna bagi mereka, kini harus ia bayangkan terjadi dengan orang lain. Hal ini memicu pertanyaan, "Does she know that I was the one / Who taught you how to dance in the rain?" Ini adalah pengingat akan kedekatan dan pengalaman intim yang pernah mereka bagi, yang kini tampaknya dilupakan oleh sang mantan.
Pesan yang ingin disampaikan Rodrigo melalui "Happier" sangat kuat: patah hati itu tidak linear. Ada kalanya seseorang mencoba untuk kuat, mencoba untuk merelakan, namun di saat lain, rasa sakit itu kembali menghujam. Ia tidak meminta untuk kembali, ia hanya mengekspresikan kesulitan untuk melihat orang yang dicintai bahagia dengan orang lain, terutama jika ia merasa dirinya adalah bagian penting dari kebahagiaan masa lalu orang tersebut.
Lirik-lirik di atas menjadi pengingat akan kepekaan Olivia Rodrigo dalam menangkap nuansa emosional dari pengalaman masa muda. Lagu "Happier" adalah bukti keberaniannya untuk berbagi kerapuhan, sekaligus menunjukkan kekuatan dalam transformasinya menjadi seorang penampil yang diperhitungkan di industri musik.