Simbol musik yang menggambarkan semangat ceria khas Ambon.
Lagu "Nona Ambon Pica Pica" adalah salah satu melodi khas dari tanah Maluku yang begitu populer dan selalu berhasil membangkitkan suasana riang gembira. Lagu ini mencerminkan kehangatan, keceriaan, dan pesona gadis-gadis Ambon yang identik dengan senyum dan keramahan. Keindahan liriknya yang sederhana namun penuh makna, berpadu dengan irama yang energik, menjadikan lagu ini idola di berbagai kalangan, baik di Ambon sendiri maupun di seluruh penjuru Indonesia.
"Pica pica" sendiri dalam bahasa daerah Maluku memiliki arti sebagai sesuatu yang kecil, renyah, atau sering kali merujuk pada makanan ringan yang biasa dinikmati bersama. Konteks ini memberikan gambaran tentang kebiasaan berkumpul dan berbagi kebahagiaan yang sangat kental dalam budaya Maluku. Lagu ini seolah mengajak pendengarnya untuk merasakan atmosfer kehidupan sehari-hari di sana, di mana kebersamaan dan kegembiraan selalu hadir.
Meskipun tanggal pasti penciptaan lagu ini tidak tercatat secara resmi, "Nona Ambon Pica Pica" telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya musikal Maluku selama bertahun-tahun. Lagu ini sering dibawakan dalam berbagai acara adat, perayaan, hingga hiburan santai. Keberadaannya melampaui batas generasi, dari anak-anak hingga orang dewasa, semuanya dapat menikmati dan menyanyikan lagu ini dengan penuh semangat.
Popularitasnya tidak hanya terbatas pada panggung tradisional. Berbagai musisi dan penyanyi telah merekam ulang lagu ini dengan aransemen yang beragam, mulai dari yang tradisional hingga modern, yang semakin memperluas jangkauan pendengarnya. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik lagu "Nona Ambon Pica Pica" dalam memikat hati penikmat musik.
Inti dari lagu ini adalah penggambaran tentang kecantikan dan daya tarik seorang nona (gadis) dari Ambon. Liriknya sering kali menggunakan metafora yang berkaitan dengan alam atau kebiasaan lokal untuk menggambarkan pesonanya. Kecerian, kebaikan hati, dan sifat ramah adalah beberapa atribut yang sering diasosiasikan dengan sosok "Nona Ambon" dalam lagu ini.
Frasa "pica pica" mungkin juga merujuk pada sifat sang nona yang selalu ceria dan mampu membawa keceriaan bagi siapa saja di sekitarnya, layaknya makanan ringan yang dinikmati bersama untuk menambah suasana. Lagu ini bukan sekadar pujian, tetapi juga sebuah ode untuk keindahan budaya Maluku yang tercermin dari para wanitanya.
Nona Ambon, nona manis eh
Senyum manis bikin hati senang eh
Pica pica, makan pica pica
Makan pica pica di pinggir pantai eh
Nona Ambon, nona cantik eh
Rambut keriting, kulit sawo matang eh
Pica pica, makan pica pica
Makan pica pica sambil berjoget eh
Sa pu nona dari Ambon eh
Matamu indah bagai bintang eh
Pica pica, makan pica pica
Makan pica pica dengan rasa cinta eh
Nona Ambon, nona sayang eh
Kalau di pandang bikin hati galau eh
Pica pica, makan pica pica
Makan pica pica sampai malam eh
Terus berjoget nona eh
Diiringi musik yang riang eh
Pica pica, makan pica pica
Makan pica pica sampai lupa waktu eh
Bagi masyarakat Maluku, lagu ini adalah lebih dari sekadar lagu; ia adalah bagian dari identitas. Keberadaannya mengingatkan akan kampung halaman, keluarga, dan momen-momen kebahagiaan. Ketika lagu ini diperdengarkan, biasanya akan muncul semangat kebersamaan, dan orang-orang akan mulai bernyanyi bersama atau bahkan berjoget mengikuti iramanya.
Variasi lirik atau pengucapan bisa saja terjadi antar daerah di Maluku atau antar generasi. Namun, inti pesannya tetap sama: apresiasi terhadap pesona dan keceriaan gadis Ambon. Aransemen musiknya pun sering kali diperkaya dengan alat musik tradisional seperti ukulele, gitar, atau tifa, yang memberikan sentuhan autentik Maluku.
Lagu "Nona Ambon Pica Pica" adalah bukti nyata bagaimana musik dapat menjadi jembatan budaya yang menghubungkan orang, membangkitkan nostalgia, dan merayakan keindahan yang ada. Ia adalah melodi sederhana yang sarat akan kehangatan dan kebahagiaan, sebuah permata dari tanah Maluku yang akan terus dikenang dan dicintai.