BISMILLAH

Lirik Bismillah Qasidah: Mengalunkan Pujian dan Rahmat

Kalimat "Bismillah" merupakan pembuka yang sarat makna dalam setiap aspek kehidupan seorang Muslim. Di dalam dunia seni Islam, khususnya qasidah, lafaz mulia ini seringkali menjadi inti atau bagian krusial dari bait-bait pujian dan shalawat. Mengalunkan "Bismillah" dalam qasidah bukan sekadar pengucapan, melainkan sebuah penyerahan diri, permohonan keberkahan, dan pengakuan atas kebesaran Allah SWT sebelum memulai setiap untaian kata yang bermakna.

Makna Mendalam "Bismillah" dalam Qasidah

Secara harfiah, "Bismillah" berarti "Dengan nama Allah." Namun, kedalamannya melampaui sekadar terjemahan. Dalam konteks qasidah, "Bismillah" menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan penyanyi dan pendengar dengan Sang Pencipta. Setiap nada yang dilantunkan diawali dengan kesadaran bahwa segala keindahan dan kekuatan berasal dari-Nya. Ini adalah bentuk tawadhu' (kerendahan hati) dan ikhtiar spiritual agar apa yang dipersembahkan diterima dan membawa manfaat.

Dalam qasidah, "Bismillah" sering diucapkan di awal pembukaan untuk mengawali kisah para nabi, puji-pujian kepada Rasulullah SAW, atau doa-doa permohonan. Ia menjadi semacam mantra keberkahan yang membentengi setiap kalimat agar terhindar dari kesalahan dan kesia-siaan. Kehadirannya mengingatkan bahwa segala upaya, baik dalam seni maupun kehidupan, sejatinya adalah ibadah jika diniatkan karena Allah.

Contoh Lirik Bismillah dalam Nuansa Qasidah

Meskipun lirik qasidah sangat bervariasi tergantung tradisi dan tema yang diangkat, pola umum seringkali dimulai dengan pengagungan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Berikut adalah contoh bagaimana "Bismillah" bisa diintegrasikan ke dalam bait-bait qasidah, yang seringkali diiringi dengan melodi yang syahdu dan menenangkan:

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


Ya Allah, kami mulai bershalawat

Pada Baginda Junjungan, Nabi yang terhormat


Dengan cinta suci, hati kami terpaut

Pada Cahaya Ilahi, penyejuk kalbu terubat


Semoga terlimpah rahmat dan salam

Pada kekasih-Mu, pembawa kalam

Pada contoh di atas, "Bismillah" diletakkan sebagai prefiks, memberikan fondasi keagamaan pada keseluruhan pujian. Kemudian, lirik berlanjut dengan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan objek utama dalam banyak qasidah. Nuansa "Maha Pengasih lagi Maha Penyayang" dari Ar-Rahman Ar-Rahiim semakin memperkuat pesan cinta dan rahmat yang ingin disampaikan melalui qasidah.

Keutamaan Memulai dengan "Bismillah"

Rasulullah SAW sendiri mengajarkan umatnya untuk senantiasa memulai segala aktivitas dengan membaca "Bismillah." Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA menyebutkan: "Setiap urusan penting yang tidak dimulai dengan 'Bismillah' (dalam riwayat lain: 'Alhamdulillah') maka terputus (keberkahannya)." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Implikasi dari hadis ini sangat luas. Ketika "Bismillah" diucapkan dalam sebuah qasidah, ini bukan hanya ritual, tetapi juga bentuk keyakinan bahwa keberkahan, kelancaran, dan kesempurnaan akan menyertai lantunan tersebut. Ia mengajarkan kita bahwa setiap karya seni yang bernapaskan kebaikan dan mengagungkan nama Tuhan, sejatinya adalah bagian dari perjuangan spiritual.

Variasi dan Inovasi dalam Qasidah "Bismillah"

Seiring perkembangan zaman, qasidah terus mengalami evolusi. Namun, inti dari "Bismillah" sebagai pembuka keberkahan tetap terjaga. Berbagai kelompok qasidah modern mungkin mengadaptasi irama dan aransemen, namun nilai spiritual dari "Bismillah" tetap menjadi prioritas. Ada pula yang menciptakan qasidah khusus yang secara eksplisit memuliakan lafaz ini, menjadikannya sebagai tema utama.

Misalnya, sebuah qasidah bisa saja memiliki bait-bait yang menjelaskan keutamaan "Bismillah" itu sendiri, merinci makna setiap asmaul husna yang terkandung di dalamnya, atau menceritakan kisah-kisah teladan yang diawali dengan ucapan ini. Inovasi semacam ini tidak mengurangi kesakralan, justru memperkaya pemahaman umat tentang pentingnya kalimat yang ringkas namun luar biasa ini.

Dalam setiap lantunan qasidah yang diawali dengan "Bismillah," tersemat harapan agar pendengarnya turut merasakan getaran spiritual yang sama. Ia adalah pengingat konstan akan kebesaran Allah, sumber segala inspirasi, dan tujuan akhir dari segala pujian. Melalui lirik "Bismillah" qasidah, kita diajak untuk terus merenungi rahmat-Nya yang tiada tara dan senantiasa bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan.

🏠 Homepage