Simbol inspirasi dan awal mula kebaikan
Bagi para pecinta shalawat, nama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf tentu tidak asing lagi. Beliau adalah sosok ulama kharismatik yang telah membawa shalawat ke berbagai penjuru negeri, menyentuh hati jutaan umat Muslim dengan lantunan merdu dan penuh makna. Salah satu karya shalawat yang sangat populer dan kerap dibawakan adalah "Bismillah". Shalawat ini memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa, mengingatkan kita akan pentingnya memulai segala sesuatu dengan menyebut nama Allah SWT.
Shalawat "Bismillah" bukan sekadar untaian kata, melainkan sebuah pengingat konstan tentang keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Membaca "Bismillah" sebelum memulai aktivitas apapun adalah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagai bentuk penyerahan diri, memohon pertolongan, dan keberkahan dari Sang Pencipta. Habib Syech dengan apik merangkai lirik-lirik yang sarat akan penghayatan, sehingga setiap kali didengarkan, hati akan terasa lebih tenang dan terhubung dengan Sang Ilahi.
Setiap bait dalam shalawat "Bismillah" ini mengandung pesan yang kuat. Frasa pembuka "Allahumma sholli ala Muhammad wa ala ali Muhammad" merupakan bentuk penghormatan dan doa agar rahmat Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga beliau. Ini adalah fondasi utama dalam setiap amalan yang bernilai ibadah.
Kemudian, pengulangan kata "Bismillah" di awal dan di sela-sela lirik menekankan betapa krusialnya kalimat ini. "Bismillah kita memulai, dengarkanlah wahai kawanku, janganlah sampai kau lupa, takkan binasa selamanya." Ini adalah ajakan universal untuk selalu mengingat Allah. Dengan menyebut nama-Nya, kita meyakini bahwa apapun yang dimulai dengan niat tulus dan menyebut nama-Nya akan senantiasa dilindungi dan dijauhkan dari kebinasaan. Kebinasaan di sini dapat diartikan sebagai kegagalan, kesesatan, atau hal-hal negatif lainnya.
"Bismillah... tanda kita memulai, semoga Allah meridhoi, segala apa yang kita kerjakan, agar tercapai kebahagiaan." Lirik ini memperjelas tujuan kita mengucapkan bismillah, yaitu memohon keridhaan Allah. Keridhaan Allah adalah kunci kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan memohon keridhaan-Nya, kita berharap setiap usaha yang kita lakukan mendapatkan berkah dan mengantarkan kita pada kebaikan.
"Dengan Bismillah kita berharap, semua urusan berjalan lancar, tanpa hambatan dan juga halangan, raihlah cita-cita di hadapan." Ini adalah manifestasi keyakinan kita akan pertolongan Allah. Ketika kita memulai sesuatu dengan bismillah, kita meyakini bahwa Allah akan memudahkan setiap langkah dan menyingkirkan segala rintangan. Ini juga menjadi motivasi untuk terus berjuang menggapai impian, karena dengan pertolongan Allah, segala sesuatu menjadi mungkin.
Bagian akhir lirik, "Semoga kita menjadi insan, yang selalu dalam lindungan, Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang maha pengasih dan penyayang," adalah sebuah doa penutup. Kita memohon agar senantiasa berada di bawah naungan kasih sayang Allah. Sifat "Ar-Rahman" (Maha Pengasih) dan "Ar-Rahim" (Maha Penyayang) adalah dua sifat utama Allah yang wajib kita imani dan yakini senantiasa menyertai hamba-Nya yang taat.
Shalawat "Bismillah" oleh Habib Syech ini adalah pengingat yang indah dan berharga bagi kita semua. Mengucapkannya secara rutin tidak hanya sebagai tradisi, tetapi sebagai bentuk pengamalan spiritual yang mendalam, menumbuhkan rasa tawakal, syukur, dan kecintaan kepada Allah SWT. Semoga dengan terus melantunkan dan menghayati shalawat ini, hati kita semakin tentram dan perjalanan hidup kita senantiasa diberkahi.