Lagu "All of Me" yang dibawakan oleh John Legend telah menjadi salah satu balada cinta paling ikonik di era modern. Dirilis pada tahun 2013, lagu ini dengan cepat memuncaki tangga lagu di berbagai negara dan menyentuh hati jutaan pendengarnya di seluruh dunia. Keindahan liriknya yang jujur dan tulus, ditambah dengan melodi piano yang menyayat hati, menciptakan sebuah karya yang tak lekang oleh waktu.
Lagu ini merupakan ungkapan cinta yang mendalam dan tanpa syarat dari seorang pria kepada pasangannya. John Legend menulis lagu ini sebagai hadiah untuk istrinya, Chrissy Teigen, dan menceritakannya dengan penuh emosi. Melalui "All of Me", pendengar diajak untuk memahami arti cinta sejati yang menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangannya.
Lirik "All of Me" secara gamblang menggambarkan kedalaman cinta yang rela memberikan segalanya. Bait pertama, "What would I do without your smart mouth / Drawing me in, I don't stand a chance / Got me lookin' like a fool from the side / But I can't wipe this grin off my face," menunjukkan bagaimana sang kekasih, dengan kecerdasan dan daya tariknya, mampu membuat sang penyanyi tak berdaya namun bahagia. Ia rela terlihat bodoh di mata orang lain asalkan bisa terus tersenyum di samping kekasihnya.
Bagian chorus, "'Cause all of me / Loves all of you / Love your curves and all your edges / All your perfect imperfections," adalah inti dari lagu ini. Ini adalah pernyataan cinta yang tanpa syarat. Sang penyanyi mencintai kekasihnya seutuhnya, termasuk semua bentuk fisik dan kepribadiannya, bahkan hal-hal yang mungkin dianggap tidak sempurna oleh orang lain. Kata "perfect imperfections" secara indah merangkum penerimaan cinta yang tulus, di mana kekurangan justru menjadi bagian tak terpisahkan dari kesempurnaan seseorang di mata kekasihnya.
Lirik selanjutnya, "Give your all to me / I'll give my all to you / You're my end and my beginning / Even when I lose, I'm winning," memperkuat konsep timbal balik dalam cinta. Ada janji untuk memberikan diri sepenuhnya, dan pengakuan bahwa kekasihnya adalah segalanya baginya, titik awal dan akhir dari segalanya. Bahkan dalam kekalahan, bersama kekasihnya, ia merasa telah menang, menunjukkan kekuatan dukungan emosional yang diberikan.
Bait "How many times do I have to tell you / Even when you're crying, you're beautiful too / The world is beating you down, I'm around through" menunjukkan sisi protektif dan suportif dari sang penyanyi. Ia selalu ada untuk kekasihnya, bahkan saat sang kekasih sedang terpuruk dan menangis, ia tetap melihatnya cantik. Ini adalah janji untuk menjadi sandaran dan kekuatan saat dunia terasa berat.
Secara keseluruhan, "All of Me" adalah ode untuk cinta yang total, tanpa keraguan, dan penerimaan yang utuh. Lagu ini mengajarkan bahwa cinta sejati bukan hanya tentang menemukan kesempurnaan, tetapi tentang merayakan dan menerima ketidaksempurnaan itu sendiri. Ini adalah pengingat kuat akan kekuatan hubungan di mana kedua belah pihak rela memberikan diri mereka seutuhnya, menciptakan ikatan yang kokoh dan tak tergoyahkan.