Lagu "All Eyez On Me" dari Tupac Shakur, atau yang lebih dikenal dengan 2Pac, adalah salah satu karya paling ikonik dalam sejarah musik hip-hop. Dirilis pada tahun 1996 sebagai bagian dari album berjudul sama, lagu ini bukan sekadar sebuah nomor musikal, melainkan sebuah pernyataan diri, sebuah pengakuan atas popularitasnya yang meroket, serta sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan jalanan yang penuh gejolak dan perjuangan.
Ketika berbicara mengenai lirik "All Eyez On Me", kita tidak hanya melihat rangkaian kata-kata, tetapi menyelami jiwa seorang seniman yang berada di puncak kariernya, namun juga merasakan tekanan dan sorotan yang tak henti-hentinya. 2Pac, dengan gayanya yang khas, berhasil menyampaikan rasa percaya diri yang membumbung tinggi, ditambah dengan kesadaran akan ancaman yang selalu mengintai. Lagu ini mencerminkan persona publiknya yang kompleks: seorang pemberontak, seorang penyair, seorang figur yang kontroversial, namun juga seorang bintang yang dicintai oleh jutaan penggemarnya.
Secara garis besar, lirik "All Eyez On Me" adalah tentang 2Pac yang menyadari bahwa seluruh perhatian dunia tertuju padanya. Frasa "All eyez on me in the street" menandakan bahwa ia dikenal dan dikenali di setiap sudut jalan, sebuah bukti dari pengaruhnya yang luas di kalangan masyarakat, terutama di komunitas yang ia wakili. Ia mengklaim tempatnya di puncak, mengakui bahwa ia telah mencapai titik di mana segala tindakannya, kata-katanya, dan bahkan kesalahannya akan menjadi bahan perbincangan.
Namun, di balik rasa percaya diri yang eksplisit, terselip pula narasi tentang kewaspadaan. Kehidupan yang dilalui 2Pac tidaklah mudah. Ia seringkali menjadi sasaran kritik, perseteruan, dan bahkan ancaman fisik. Oleh karena itu, liriknya juga mencerminkan kebutuhan untuk selalu waspada, "keep my eyes open" (menjaga mataku terbuka), dan siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk yang terburuk. Ada rasa bangga atas pencapaiannya, tetapi juga kesadaran yang pahit tentang harga yang harus dibayar untuk ketenaran dan posisinya di dunia yang keras.
Lagu ini juga menyoroti perjuangan 2Pac untuk mendefinisikan dirinya sendiri di tengah berbagai label yang disematkan padanya. Ia menolak untuk dibatasi oleh pandangan orang lain dan menegaskan identitasnya sendiri. Liriknya seringkali berisi sindiran terhadap industri musik, media, dan mereka yang mencoba memanfaatkannya. Ia ingin didengar dan dipahami atas apa adanya, bukan sekadar sebagai produk atau objek sensasi.
Bagi para penggemar, lirik "All Eyez On Me" bukan hanya sekadar lagu rap. Ini adalah sebuah anthem yang membangkitkan semangat kebebasan, ketahanan, dan keberanian. Kehidupan 2Pac, meskipun tragis, telah meninggalkan warisan abadi yang terus menginspirasi banyak orang. Melodi yang khas, beat yang kuat, dan tentu saja, lirik yang ditulis dengan cerdas dan penuh perasaan, menjadikan lagu ini sebuah karya klasik yang tak lekang oleh waktu.
Kemampuan 2Pac untuk merangkai kata-kata yang begitu kuat, jujur, dan terkadang provokatif, adalah salah satu alasan mengapa ia begitu dihormati. "All Eyez On Me" adalah contoh sempurna dari bakatnya itu. Ia mampu berbicara langsung kepada pendengarnya, menciptakan hubungan emosional yang mendalam, dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Mendengarkan kembali lagu ini hari ini, kita diingatkan akan kecemerlangan seorang seniman yang pergi terlalu cepat, namun karyanya terus hidup dan bergema.
Lirik "All Eyez On Me" 2Pac adalah sebuah permata dalam khazanah musik hip-hop. Ia mewakili puncak kejayaan seorang legenda, sekaligus menggambarkan realitas kehidupan yang penuh tantangan. Melalui lagu ini, 2Pac mengabadikan dirinya sebagai sosok yang tak terlupakan, yang terus dilihat dan didengarkan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Keabadiannya terjamin, dan ya, memang benar, seluruh mata masih tertuju padanya.