Sensasi perut seperti ditusuk-tusuk adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dan bisa sangat mengkhawatirkan. Nyeri ini dapat muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap, dan intensitasnya bisa bervariasi dari ringan hingga sangat parah. Sifat nyeri yang menusuk sering kali mengindikasikan adanya masalah spesifik di dalam sistem pencernaan atau organ lain di rongga perut. Memahami berbagai kemungkinan penyebab di balik rasa perut seperti ditusuk-tusuk sangat penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat, baik itu penanganan mandiri di rumah atau kapan saatnya mencari bantuan medis profesional.
Rongga perut adalah rumah bagi banyak organ vital, termasuk lambung, usus kecil, usus besar, hati, kantung empedu, pankreas, limpa, ginjal, dan organ reproduksi pada wanita. Oleh karena itu, nyeri perut seperti ditusuk-tusuk bisa berasal dari berbagai sumber dan mengindikasikan spektrum kondisi yang luas, mulai dari masalah sepele yang bisa sembuh sendiri hingga kondisi medis serius yang memerlukan perhatian segera. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai penyebab umum dan jarang dari nyeri perut seperti ditusuk-tusuk, gejala penyerta yang perlu diwaspadai, cara mendiagnosis, serta pilihan penanganan dan pencegahan yang bisa dilakukan.
Ada beberapa penyebab yang relatif umum yang bisa membuat perut terasa seperti ditusuk-tusuk. Kebanyakan di antaranya seringkali tidak berbahaya dan bisa ditangani dengan perubahan gaya hidup atau pengobatan sederhana.
Salah satu penyebab paling sering dari sensasi perut seperti ditusuk-tusuk adalah penumpukan gas berlebihan di saluran pencernaan. Gas ini dapat terbentuk karena berbagai alasan, seperti menelan udara saat makan atau minum, mengonsumsi makanan tertentu yang menghasilkan gas (misalnya brokoli, kacang-kacangan, minuman bersoda), atau gangguan dalam pencernaan makanan. Ketika gas terperangkap dan bergerak melalui usus, dapat menyebabkan tekanan dan nyeri tajam yang sering digambarkan sebagai ditusuk-tusuk. Nyeri ini bisa berpindah-pindah, muncul di satu sisi lalu ke sisi lain, dan seringkali mereda setelah buang angin atau bersendawa.
Gejala lain yang menyertai gas dan kembung meliputi: perut terasa penuh dan tegang, suara gemuruh di perut, serta sering bersendawa atau buang angin. Meskipun umumnya tidak berbahaya, nyeri akibat gas yang parah bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengelola pola makan, menghindari makanan pemicu, makan perlahan, dan menggunakan obat pereda gas yang dijual bebas dapat membantu meringankan kondisi ini.
Gangguan pencernaan, atau dispepsia, adalah kondisi umum yang menyebabkan ketidaknyamanan di perut bagian atas. Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk bisa menjadi salah satu manifestasinya, seringkali disertai dengan rasa penuh setelah makan, mual, kembung, dan rasa terbakar di ulu hati (heartburn). Indigestion bisa dipicu oleh makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan berlemak atau pedas, stres, atau konsumsi alkohol berlebihan. Nyeri ini umumnya bersifat sementara dan mereda setelah beberapa waktu atau dengan bantuan antasida. Jika nyeri terus-menerus atau parah, mungkin ada kondisi mendasar yang perlu diperiksa.
Ketika seseorang mengalami sembelit, kotoran menjadi keras dan sulit dikeluarkan, menyebabkan penumpukan di usus besar. Tekanan dari kotoran yang terakumulasi ini dapat menyebabkan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk, terutama di bagian bawah perut. Nyeri ini bisa disertai dengan kram, perut kembung, dan rasa tidak nyaman secara umum. Sembelit kronis dapat menjadi masalah serius yang mengganggu kualitas hidup. Peningkatan asupan serat, cairan, dan olahraga teratur adalah kunci untuk mencegah dan mengatasi sembelit. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan obat pencahar.
Bagi wanita, nyeri perut seperti ditusuk-tusuk di bagian bawah perut atau panggul adalah gejala umum sebelum atau selama periode menstruasi. Nyeri ini dikenal sebagai dismenore. Kontraksi rahim untuk mengeluarkan lapisan rahim dapat menyebabkan kram yang terkadang terasa menusuk. Intensitas nyeri dapat bervariasi pada setiap wanita, dari ringan hingga sangat parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain nyeri menusuk, gejala lain dapat mencakup: nyeri punggung bawah, paha bagian dalam, mual, diare, dan sakit kepala. Pereda nyeri yang dijual bebas, kompres hangat, dan istirahat dapat membantu meredakan gejala. Jika nyeri sangat parah, konsultasi dengan dokter untuk pilihan pengobatan lain mungkin diperlukan.
Hubungan antara otak dan saluran pencernaan (sumbu otak-usus) sangat kuat. Stres dan kecemasan dapat memengaruhi fungsi saluran pencernaan, menyebabkan gejala seperti mual, diare, atau sembelit. Pada beberapa orang, stres dapat memicu atau memperparah sensasi perut seperti ditusuk-tusuk. Hal ini karena stres dapat meningkatkan sensitivitas usus terhadap rangsangan normal, menyebabkan otot-otot di saluran pencernaan berkontraksi lebih intens atau spasme. Nyeri yang timbul seringkali bersifat sementara dan mereda setelah stres berkurang. Teknik relaksasi, meditasi, dan aktivitas fisik dapat membantu mengelola stres dan mengurangi dampaknya pada pencernaan.
Meskipun banyak kasus nyeri perut seperti ditusuk-tusuk disebabkan oleh kondisi ringan, ada beberapa penyebab yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera. Penting untuk tidak mengabaikan nyeri yang parah, persisten, atau disertai gejala alarm lainnya.
Apendisitis adalah peradangan pada usus buntu, sebuah organ kecil berbentuk jari yang menonjol dari usus besar. Ini adalah keadaan darurat medis. Nyeri awal seringkali dimulai di sekitar pusar dan kemudian berpindah ke perut kanan bawah, di mana nyeri menjadi lebih tajam dan konstan, seringkali terasa seperti ditusuk-tusuk. Nyeri ini biasanya memburuk dengan gerakan, batuk, atau bersin. Gejala lain meliputi: kehilangan nafsu makan, mual, muntah, demam ringan, dan konstipasi atau diare. Apendisitis memerlukan diagnosis dan intervensi bedah segera untuk mencegah pecahnya usus buntu, yang dapat menyebabkan peritonitis (infeksi serius pada lapisan perut).
Diagnosis apendisitis biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, tes darah (untuk melihat peningkatan sel darah putih), dan terkadang pencitraan seperti USG atau CT scan. Pengobatan standar adalah apendektomi, yaitu pengangkatan usus buntu melalui operasi laparoskopi atau bedah terbuka. Penundaan pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk abses atau peritonitis yang mengancam jiwa.
Batu ginjal adalah endapan mineral keras yang terbentuk di dalam ginjal. Ketika batu ini bergerak dari ginjal ke ureter (saluran sempit yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih), dapat menyebabkan nyeri yang sangat hebat dan menusuk, seringkali di punggung bawah atau samping, yang bisa menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan. Nyeri ini dikenal sebagai kolik ginjal dan sering digambarkan sebagai salah satu nyeri terburuk yang bisa dialami seseorang. Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk akibat batu ginjal biasanya bersifat intermiten, datang dan pergi dalam gelombang. Gejala penyerta meliputi: nyeri saat buang air kecil, urine berwarna merah muda atau merah (darah dalam urine), mual, muntah, dan keinginan buang air kecil yang sering.
Diagnosis melibatkan analisis urine, tes darah, dan pencitraan seperti CT scan atau USG. Pengobatan tergantung pada ukuran batu. Batu kecil mungkin bisa keluar sendiri dengan minum banyak air dan obat pereda nyeri. Batu yang lebih besar mungkin memerlukan prosedur medis seperti litotripsi gelombang kejut (ESWL), ureteroskopi, atau bedah.
Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk di kantung empedu. Jika batu ini menyumbat saluran empedu, dapat menyebabkan nyeri tajam dan menusuk di perut kanan atas atau ulu hati, seringkali menjalar ke punggung atau bahu kanan. Nyeri ini, yang dikenal sebagai kolik bilier, biasanya muncul setelah makan makanan berlemak dan bisa berlangsung beberapa jam. Selain nyeri, gejala lain dapat meliputi: mual, muntah, dan terkadang demam jika terjadi infeksi (kolesistitis akut). Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk ini dapat menjadi sangat intens dan melemahkan.
Diagnosis biasanya dilakukan dengan USG perut. Penanganan batu empedu seringkali melibatkan perubahan pola makan rendah lemak. Jika batu empedu menyebabkan gejala berulang atau komplikasi, pengangkatan kantung empedu (kolesistektomi) melalui laparoskopi adalah prosedur yang umum.
Divertikula adalah kantung kecil yang bisa terbentuk di dinding usus besar. Divertikulitis terjadi ketika satu atau lebih kantung ini meradang atau terinfeksi. Kondisi ini paling sering menyebabkan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk yang parah dan terus-menerus, biasanya di sisi kiri bawah perut. Gejala lain dapat meliputi: demam, mual, muntah, kram perut, dan perubahan pola buang air besar (sembelit atau diare). Divertikulitis yang parah dapat menyebabkan komplikasi seperti abses, fistula, atau perforasi usus.
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan fisik, tes darah, dan CT scan. Pengobatan untuk divertikulitis ringan biasanya meliputi istirahat, diet cairan, dan antibiotik. Kasus yang lebih parah atau berulang mungkin memerlukan rawat inap atau pembedahan untuk mengangkat bagian usus yang terkena.
IBS adalah gangguan fungsional kronis yang memengaruhi usus besar. Ini dapat menyebabkan nyeri perut yang bervariasi, termasuk sensasi perut seperti ditusuk-tusuk atau kram. Nyeri IBS seringkali mereda setelah buang air besar dan disertai dengan perubahan pola buang air besar (diare, sembelit, atau keduanya), kembung, dan gas. IBS bukanlah penyakit yang mengancam jiwa, tetapi gejalanya dapat sangat mengganggu kualitas hidup. Penyebab pasti IBS tidak diketahui, tetapi faktor pemicu dapat mencakup makanan tertentu, stres, dan perubahan hormon.
Diagnosis IBS didasarkan pada kriteria gejala (kriteria Roma). Pengelolaan IBS seringkali melibatkan kombinasi perubahan pola makan (misalnya diet FODMAP rendah), manajemen stres, probiotik, dan obat-obatan untuk mengelola gejala spesifik seperti diare atau sembelit. Penting untuk dicatat bahwa IBS adalah diagnosis pengecualian, artinya kondisi medis lain yang lebih serius harus disingkirkan terlebih dahulu.
IBD adalah istilah umum untuk dua kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan: penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk yang parah, seringkali disertai dengan diare kronis (seringkali berdarah), penurunan berat badan, kelelahan, dan demam. Pada penyakit Crohn, peradangan dapat terjadi di mana saja dari mulut hingga anus, sedangkan pada kolitis ulseratif, peradangan terbatas pada usus besar dan rektum.
Diagnosis IBD melibatkan endoskopi (kolonoskopi atau gastroskopi), biopsi, tes darah, dan pencitraan. Pengobatan bertujuan untuk mengurangi peradangan dan mengelola gejala, seringkali dengan obat anti-inflamasi, imunosupresan, atau terapi biologis. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan.
Tukak adalah luka terbuka yang berkembang pada lapisan lambung (tukak lambung) atau bagian pertama dari usus kecil (tukak duodenum). Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk atau rasa terbakar adalah gejala khas, seringkali memburuk saat perut kosong dan mereda setelah makan atau minum antasida. Bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan jangka panjang obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) adalah penyebab utama. Jika tukak cukup dalam, bisa menyebabkan perdarahan atau perforasi, yang merupakan keadaan darurat medis.
Diagnosis dilakukan melalui endoskopi. Pengobatan meliputi antibiotik (jika H. pylori ada), obat penekan asam lambung (seperti PPI), dan perubahan gaya hidup. Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk yang disebabkan oleh tukak bisa sangat persisten dan mengganggu.
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas, organ yang terletak di belakang lambung yang menghasilkan enzim pencernaan dan hormon. Nyeri akibat pankreatitis seringkali sangat parah, tiba-tiba, dan terasa seperti ditusuk-tusuk di perut bagian atas, seringkali menjalar ke punggung. Nyeri ini bisa memburuk setelah makan, terutama makanan berlemak. Gejala lain termasuk: mual, muntah, demam, dan perut terasa lunak saat disentuh. Penyebab umum pankreatitis adalah batu empedu dan konsumsi alkohol berlebihan.
Diagnosis melibatkan tes darah (untuk kadar amilase dan lipase), USG, dan CT scan. Pengobatan melibatkan rawat inap, cairan infus, pereda nyeri, dan mengidentifikasi serta mengatasi penyebab yang mendasari. Pankreatitis adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera.
Pada wanita, nyeri perut seperti ditusuk-tusuk yang tajam dan unilateral (satu sisi) pada perut bagian bawah bisa menjadi tanda kehamilan ektopik. Ini adalah kondisi serius di mana sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim, paling sering di tuba falopi. Jika kehamilan ektopik pecah, dapat menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa. Gejala lain meliputi: perdarahan vagina abnormal, nyeri panggul, pusing, dan pingsan. Setiap wanita usia subur yang mengalami nyeri perut seperti ditusuk-tusuk yang parah dan tiba-tiba harus mempertimbangkan kemungkinan ini, terutama jika ada riwayat menstruasi yang terlambat.
Diagnosis ditegakkan dengan tes kehamilan, USG panggul, dan tes darah. Kehamilan ektopik memerlukan penanganan medis segera, seringkali melalui pembedahan untuk mengangkat kehamilan yang tidak viable.
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium. Sebagian besar kista tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya. Namun, kista yang pecah atau torsio ovarium (puntiran ovarium) dapat menyebabkan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk yang sangat parah, mendadak, biasanya di satu sisi perut bagian bawah. Nyeri ini bisa disertai mual dan muntah. Torsio ovarium adalah keadaan darurat medis karena dapat memutus suplai darah ke ovarium.
Diagnosis melalui pemeriksaan fisik dan USG panggul. Penanganan dapat bervariasi dari pengamatan hingga pembedahan darurat untuk kista pecah atau torsio.
ISK adalah infeksi bakteri pada sistem kemih, paling sering kandung kemih (sistitis). Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk atau tekanan di perut bagian bawah seringkali merupakan gejala ISK, terutama di area suprapubik. Gejala lain yang umum adalah nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan urine keruh atau berbau busuk. Jika infeksi menyebar ke ginjal (pielonefritis), nyeri bisa menjadi lebih parah, di punggung bawah atau samping, dan disertai demam, menggigil, serta mual dan muntah.
Diagnosis ISK dilakukan dengan analisis urine dan kultur urine. Pengobatan biasanya dengan antibiotik. Penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik untuk mencegah infeksi berulang atau komplikasi.
Hernia terjadi ketika organ atau jaringan menonjol melalui titik lemah di dinding otot, paling sering di daerah perut atau selangkangan. Hernia dapat menyebabkan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk atau rasa sakit yang memburuk saat batuk, membungkuk, atau mengangkat benda berat. Benjolan yang terlihat atau teraba juga sering muncul. Jika usus terjepit (hernia inkarserata atau strangulata), suplai darah dapat terputus, menyebabkan nyeri yang sangat parah, mual, muntah, dan menjadi keadaan darurat medis.
Diagnosis biasanya melalui pemeriksaan fisik. Hernia seringkali memerlukan perbaikan bedah untuk mencegah komplikasi serius.
Peritonitis adalah peradangan serius pada peritoneum, selaput tipis yang melapisi bagian dalam rongga perut dan menutupi organ-organ di dalamnya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang masuk ke peritoneum, seringkali akibat pecahnya usus buntu, perforasi tukak, atau cedera perut. Nyeri perut yang ditimbulkan sangat parah, difus (menyebar), dan seringkali digambarkan sebagai ditusuk-tusuk atau terbakar, dan memburuk dengan gerakan. Perut menjadi tegang seperti papan. Gejala lain meliputi: demam, mual, muntah, detak jantung cepat, dan kesulitan buang air besar atau buang angin. Peritonitis adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.
Diagnosis memerlukan pemeriksaan fisik segera, tes darah, dan pencitraan. Pengobatan melibatkan antibiotik intravena dosis tinggi dan seringkali pembedahan darurat untuk mengatasi sumber infeksi.
Infeksi cacing usus, seperti cacing gelang atau cacing pita, dapat menyebabkan berbagai gejala pencernaan, termasuk nyeri perut seperti ditusuk-tusuk atau kram. Nyeri ini mungkin disebabkan oleh iritasi pada dinding usus, pergerakan cacing, atau sumbatan yang disebabkan oleh massa cacing. Gejala lain meliputi: mual, diare, penurunan berat badan, kurang nafsu makan, dan terkadang terlihat cacing dalam tinja. Infeksi ini lebih umum di daerah dengan sanitasi buruk.
Diagnosis dilakukan melalui analisis tinja untuk menemukan telur atau bagian cacing. Pengobatan melibatkan obat antihelmintik (obat cacing) yang diresepkan dokter.
Hepatitis, peradangan pada hati, dapat disebabkan oleh virus, alkohol, obat-obatan, atau kondisi autoimun. Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk atau nyeri tumpul di perut kanan atas, di mana hati berada, bisa menjadi salah satu gejalanya. Gejala lain yang sering menyertai meliputi: kelelahan, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, demam, urine gelap, tinja pucat, dan kulit atau mata menguning (ikterus). Jika peradangan hati sangat parah atau kronis, dapat menyebabkan kerusakan hati yang signifikan.
Diagnosis melibatkan tes darah fungsi hati, tes virus hepatitis, dan terkadang biopsi hati. Pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasari.
Mesenteritis adalah peradangan pada mesenterium, lipatan jaringan yang menempelkan usus ke dinding perut dan mengandung pembuluh darah serta saraf. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi, cedera, atau kondisi autoimun. Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk atau nyeri kram yang dapat berpindah-pindah, seringkali di sekitar pusar, adalah gejala utamanya. Nyeri ini bisa disertai demam, mual, muntah, dan kelelahan. Mesenteritis seringkali lebih umum pada anak-anak setelah infeksi virus.
Diagnosis seringkali sulit dan mungkin memerlukan CT scan. Pengobatan biasanya bersifat suportif, seperti pereda nyeri dan istirahat, karena kondisi ini seringkali sembuh sendiri.
Angina abdominal, atau iskemia mesenterika, adalah kondisi serius yang terjadi ketika aliran darah ke usus terganggu, biasanya karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk atau kram yang parah, terutama setelah makan, karena usus memerlukan lebih banyak darah untuk mencerna makanan. Nyeri ini seringkali kronis, dan dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja karena pasien menghindari makan untuk mencegah nyeri. Kondisi akut (sumbatan mendadak) adalah keadaan darurat medis yang dapat menyebabkan kerusakan usus dan kematian jaringan.
Diagnosis melibatkan angiografi atau CT angiografi. Pengobatan mungkin melibatkan perubahan gaya hidup, obat-obatan untuk meningkatkan aliran darah, atau pembedahan untuk membuka atau melewati pembuluh darah yang tersumbat.
Meskipun tidak selalu mutlak, lokasi nyeri perut seperti ditusuk-tusuk dapat memberikan petunjuk penting tentang organ mana yang mungkin bermasalah:
Meskipun banyak kasus nyeri perut seperti ditusuk-tusuk bersifat ringan dan bisa sembuh sendiri, ada tanda dan gejala tertentu yang mengindikasikan bahwa Anda harus mencari pertolongan medis segera. Jangan menunda kunjungan ke dokter atau unit gawat darurat jika Anda mengalami salah satu dari berikut ini:
Penting: Jika Anda khawatir tentang nyeri perut yang Anda alami, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan profesional medis. Jangan mendiagnosis diri sendiri atau menunda mencari bantuan.
Ketika Anda mencari bantuan medis karena nyeri perut seperti ditusuk-tusuk, dokter akan melakukan serangkaian langkah untuk menentukan penyebabnya:
Dokter akan menanyakan secara detail tentang nyeri yang Anda rasakan, termasuk lokasi, intensitas, durasi, kapan muncul (misalnya, setelah makan, pada waktu tertentu), apa yang memperburuk atau meringankannya, serta gejala penyerta lainnya. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan Anda secara umum, obat-obatan yang sedang diminum, riwayat alergi, dan riwayat keluarga.
Dokter akan memeriksa perut Anda dengan meraba (palpasi) untuk merasakan area yang nyeri, melihat adanya pembengkakan, benjolan, atau kekakuan otot. Dokter juga mungkin mendengarkan suara usus dengan stetoskop.
Bergantung pada kecurigaan awal, tes darah dan urine mungkin direkomendasikan. Tes darah dapat memeriksa tanda-tanda infeksi (jumlah sel darah putih), peradangan, fungsi organ (hati, ginjal, pankreas), atau anemia. Analisis urine dapat mendeteksi ISK atau masalah ginjal.
Tergantung pada kecurigaan, tes seperti tes kehamilan (pada wanita), kultur tinja untuk infeksi, atau tes napas untuk H. pylori juga mungkin dilakukan.
Penanganan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa pendekatan umum:
Meskipun tidak semua penyebab nyeri perut dapat dicegah, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko dan frekuensi sensasi perut seperti ditusuk-tusuk:
Sensasi perut seperti ditusuk-tusuk adalah gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari masalah pencernaan ringan hingga keadaan darurat medis yang serius. Penting untuk memperhatikan gejala penyerta, lokasi nyeri, dan seberapa parah nyeri yang dirasakan. Meskipun perubahan gaya hidup dan pengobatan mandiri dapat membantu meringankan gejala ringan, jangan pernah ragu untuk mencari nasihat medis jika nyeri parah, persisten, atau disertai tanda-tanda alarm.
Mendapatkan diagnosis yang akurat adalah langkah pertama untuk penanganan yang efektif. Dengan pemahaman yang tepat tentang potensi penyebab dan kapan harus mencari bantuan, Anda dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk menjaga kesehatan pencernaan dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan. Tubuh seringkali memberikan sinyal ketika ada sesuatu yang tidak beres, dan nyeri perut seperti ditusuk-tusuk adalah salah satu sinyal penting yang tidak boleh diabaikan.